- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Skandal Email Pribadi, FBI Interogasi Hillary Clinton


TS
Kamaro011
Skandal Email Pribadi, FBI Interogasi Hillary Clinton

Quote:
Amanda Puspita Sari, CNN Indonesia Minggu, 03/07/2016 12:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Biro Investigasi Federal, FBI, menginterogasi kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton selama tiga setengah jam terkait penyelidikan penggunaan server email pribadi saat ia menjabat sebagai menteri luar negeri AS periode 2009-2013.
Interogasi berlangsung di markas FBI di Washington pada Sabtu (2/7) hanya sekitar empat bulan menunju pemilu presiden yang akan diselenggarakan pada November mendatang.
Tim kampanye Clinton selama berbulan-bulan mencoba meredam skandal ini agar tidak menimbulkan distraksi di kalangan pendukungnya.
Dalam wawancara yang disiarkan MSNBC, Clinton mengaku senang telah memenuhi interogasi FBI, yang dilakukannya dengan sukarela.
"Saya sudah menjawab berbagai pertanyaan [seputar skandal email ini] selama lebih dari satu tahun," kata Clinton, dikutip dari Reuters.
Belum jelas mengapa interogasi dilakukan FBI pada masa kampanye dan menjelang konvensi Partai Demokrat pada bulan ini yang akan menentukan nominasi capres dari partai itu. Interogasi terhadap Clinton juga disusul oleh wawancara FBI terhadap sejumlah mantan staf Clinton saat masih menjabat sebagai menlu AS, termasuk ajudannya, Huma Abedin.
Clinton hingga saat ini merupakan kandidat kuat capres dari Demokrat karena unggul dalam pengumpulan delegasi ketimbang rivalnya, Bernie Sanders. Jika ditetapkan sebagai capres dari Demokrat, maka Clinton akan berhadapan dengan kandidat capres tunggal dari Republik, Donald Trump.
"Waktu yang ditentukan FBI [untuk menginterogasi Clinton], antara [pemungutan suara] primer dan konvensi [Partai Demokrat] mungkin waktu yang baik untuk @HillaryClinton," kicau David Axelrod, mantan penasihat senior Presiden AS Barack Obama dalam akun Twitter miliknya.
"Lebih baik jika hal itu sudah selesai," kata Axelrod yang menjabat sebagai kepala strategi untuk dua kampanye presiden Obama.
Video Hasil Investigasi
Respon Trump
Terkait skandal email Clinton, Trump berkicau, "tidak mungkin FBI tidak mengajukan tuntutan pidana terhadap Hillary Clinton. Apa yang dia lakukan itu salah!"
Trump juga mengkritik suami Clinton, mantan presiden Bill Clinton, atas pertemuan pribadinya dengan Jaksa Agung Loretta Lynch pada awal pekan ini. "Apa yang dilakukan Bill merupakan hal yang bodoh!" ujarnya.
Lynch sendiri menyesal atas pertemauannya dengan Bill, meski menegaskan bahwa mereka berdua tidak mendiskusikan penyelidikan FBI yang sedang berjalan.
FBI tengah menyelidiki apakah seseorang dalam masa jabatan Clinton sebagai menlu AS melanggar hukum lantaran Clinton menggunakan server email pribadi untuk urusan pekerjaan sebagai menlu. Server itu disimpan di rumahnya di Chappaqua, New York.
Salah satu fokus investigasi adalah apakah Clinton dan stafnya melakukan kesalahan dalam penanganan informasi rahasia kenegaraan lantaran menggunakan server pribadi.
Clinton dan stafnya tengah berjuang untuk menanggapi tuduhan bahwa penggunaan server tersebut melanggar protokol Departemen Luar Negeri AS. Trump menyerukan bahwa dengan adanya penyelidikan itu, Clinton seharusnya didiskualifikasi sebagai kandidat calon presiden.
Sumber
Jakarta, CNN Indonesia -- Biro Investigasi Federal, FBI, menginterogasi kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton selama tiga setengah jam terkait penyelidikan penggunaan server email pribadi saat ia menjabat sebagai menteri luar negeri AS periode 2009-2013.
Interogasi berlangsung di markas FBI di Washington pada Sabtu (2/7) hanya sekitar empat bulan menunju pemilu presiden yang akan diselenggarakan pada November mendatang.
Tim kampanye Clinton selama berbulan-bulan mencoba meredam skandal ini agar tidak menimbulkan distraksi di kalangan pendukungnya.
Dalam wawancara yang disiarkan MSNBC, Clinton mengaku senang telah memenuhi interogasi FBI, yang dilakukannya dengan sukarela.
"Saya sudah menjawab berbagai pertanyaan [seputar skandal email ini] selama lebih dari satu tahun," kata Clinton, dikutip dari Reuters.
Belum jelas mengapa interogasi dilakukan FBI pada masa kampanye dan menjelang konvensi Partai Demokrat pada bulan ini yang akan menentukan nominasi capres dari partai itu. Interogasi terhadap Clinton juga disusul oleh wawancara FBI terhadap sejumlah mantan staf Clinton saat masih menjabat sebagai menlu AS, termasuk ajudannya, Huma Abedin.
Clinton hingga saat ini merupakan kandidat kuat capres dari Demokrat karena unggul dalam pengumpulan delegasi ketimbang rivalnya, Bernie Sanders. Jika ditetapkan sebagai capres dari Demokrat, maka Clinton akan berhadapan dengan kandidat capres tunggal dari Republik, Donald Trump.
"Waktu yang ditentukan FBI [untuk menginterogasi Clinton], antara [pemungutan suara] primer dan konvensi [Partai Demokrat] mungkin waktu yang baik untuk @HillaryClinton," kicau David Axelrod, mantan penasihat senior Presiden AS Barack Obama dalam akun Twitter miliknya.
"Lebih baik jika hal itu sudah selesai," kata Axelrod yang menjabat sebagai kepala strategi untuk dua kampanye presiden Obama.
Video Hasil Investigasi

Respon Trump
Terkait skandal email Clinton, Trump berkicau, "tidak mungkin FBI tidak mengajukan tuntutan pidana terhadap Hillary Clinton. Apa yang dia lakukan itu salah!"
Trump juga mengkritik suami Clinton, mantan presiden Bill Clinton, atas pertemuan pribadinya dengan Jaksa Agung Loretta Lynch pada awal pekan ini. "Apa yang dilakukan Bill merupakan hal yang bodoh!" ujarnya.
Lynch sendiri menyesal atas pertemauannya dengan Bill, meski menegaskan bahwa mereka berdua tidak mendiskusikan penyelidikan FBI yang sedang berjalan.
FBI tengah menyelidiki apakah seseorang dalam masa jabatan Clinton sebagai menlu AS melanggar hukum lantaran Clinton menggunakan server email pribadi untuk urusan pekerjaan sebagai menlu. Server itu disimpan di rumahnya di Chappaqua, New York.
Salah satu fokus investigasi adalah apakah Clinton dan stafnya melakukan kesalahan dalam penanganan informasi rahasia kenegaraan lantaran menggunakan server pribadi.
Clinton dan stafnya tengah berjuang untuk menanggapi tuduhan bahwa penggunaan server tersebut melanggar protokol Departemen Luar Negeri AS. Trump menyerukan bahwa dengan adanya penyelidikan itu, Clinton seharusnya didiskualifikasi sebagai kandidat calon presiden.
Sumber
Gila ini udah kaya sinetron house of cards aja, Clintons bener2 above the law

Alamak Donald Trump bakalan lebih mudah untuk merenggut kursi kepresidenan di pemilu mendatang.
Diubah oleh Kamaro011 07-07-2016 23:13




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.8K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan