- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kemana Suara Fahri Hamzah 10 Tahun SBY 7000 Lebih Nyawa Melayang?


TS
manjuntak15
Kemana Suara Fahri Hamzah 10 Tahun SBY 7000 Lebih Nyawa Melayang?
Quote:
Serukan Menteri Jokowi Mundur, Kemana Suara Fahri Hamzah 10 Tahun SBY 7000 Lebih Nyawa Melayang?
Beritateratas.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah berpendapat bahwa menteri-menteri Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla seharusnya mundur dari jabatannya masing-masing.
Pendapat tersebut disampaikan Fahri menyikapi jatuhnya korban jiwa pemudik Lebaran 2016 saat kemacetan parah.
"Pemerintahan Jokowi-JK harusnya tahun ini menterinya mundur semuanya. Saya katakan secara keras karena ini masalah nyawa warga negara," ujar Fahri melalui siaran pers, Kamis (7/7/2016).
Ada beberapa hal dari kinerja pemerintah soal mudik yang menjadi sorotan Fahri, misalnya, mengatasi kemacetan.
Menurut dia, kemacetan saat arus mudik selalu berulang setiap tahun. Padahal, ia yakin ada langkah antisipasinya.
"Kalau kita melakukan hal yang sama setiap tahunnya, tapi mengharapkan hasil yang beda, ini kegilaan pemerintah. Seperti tidak tahu jalan keluar," ujar politisi yang dipecat PKS itu.
Menurut Fahri, teknologi seharusnya dimanfaatkan. Ia yakin kemajuan teknologi bisa menjadi solusi mengatasi kemacetan yang terus berulang setiap tahun.
"Ada (aplikasi) Waze yang setiap saat bisa melihat kemacetan. Pemerintah bisa melacak dengan teknologi dan menghitung semuanya yang ada sehingga tidak berkumpul di satu titik pada saat yang sama," ujar dia.
Selain itu, pemerintah seharusnya mempunyai teknologi untuk melacak kendaraan selama lima tahun ke depan agar dapat memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan mobil atau sepeda motor pribadi.
Dengan begitu, pemerintah dapat menerapkan kebijakan lalu lintas yang tepat demi menghindari kemacetan.
"Jadi berapa mobil yang akan pulang setahun sampai lima tahun ke depan bisa dilacak. Pemerintah jadi bisa mengalkulasi jumlah kendaraan dan jumlah ruang jalan sehingga ada solusi," ujar Fahri.
Sebanyak 17 pemudik meninggal dunia selama arus mudik Lebaran, sejak 29 Juni hingga 5 Juli 2016 di wilayah Kabubaten Brebes, Jawa Tengah.
Sebagian dari korban tersebut meninggal saat kemacetan parah.
Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI Achmad Yurianto melalui keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan para korban meninggal dunia.
"Kelelahan dan kekurangan cairan dapat berdampak fatal, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak, orangtua, dan mereka yang memiliki penyakit kronis (hipertensi, diabetes, atau jantung)," ujar Yurianto.
"Ditambah kondisi kabin kendaraan yang kecil, tertutup, dan pemakaian AC yang terus-menerus. Hal ini akan menurunkan kadar oksigen dan meningkatkan CO2," tambah dia.
Padahl macet saat mudik sudah berlangsung rutin setiap tahun dan bukan di era Jokowi saja. Berikut ini data korban meninggal selama beberapa tahun terakhir.
2003: 429 orang
2005: 798 orang
2006: 437 orang
2007: 798 orang
2008: 548 orang
2009: 598 orang
2010: 705 orang
2011: 990 orang
2012: 757 orang
2013: 686 orang
2014: 714 orang
2015: 657 orang.
2016: 451 orang.
Dibandingkan korban mudik di era Jokowi, masih lebih banyak di era SBY. Paling tinggi tahun 2011, 990 jiwa.

EE MANGINDAAN, MENTERI PERHUBUNGAN TAHUN 2011, yang juga Kader Demokrat
Dan total 10 tahun SBY yang katanya berpengalaman, mengantarkan sedikitnya 7,460 nyawa saat mudik lebaran selama dirinya menjadi Presiden. Jumlah Ini belum termasuk korban mudik tahun 2004 yang luput dari data.
Tapi tidak ada satu pun anggota DPR menuntut menteri SBY mundur. Mengapa?
sumber:http://www.beritateratas.com/2016/07/serukan-menteri-jokowi-mundur-kemana.html
0
16.1K
Kutip
173
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan