Quote:
Ini Indentitas 12 Korban Tewas Kecelakaan dan Kelelahan Saat Terjebak Kemacetan di Brebes
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Belasan pemudik meninggal dunia akibat kecelakaan dan kelelahan saat terjebak kemacetan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Jumlah tersebut berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (6/7/2016).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, korban yaitu Azizah (1,4) warga Kutoarjo.
Ia meninggal saat terjebak macet di Brebes dan berada di dalam mobil dengan kondisi AC menyala lebih dari 6 jam.
"Ia meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Tanjung. Dari keterangan dokter, penyebabnya, apnoe causa CO2 toksic," katanya dalam keterangan melalui WhatsApp.
Korban akibat kemacetan lalu lintas lain yaitu Sundari (58), warga Purworejo, Kecamatan Ringinarum, Kendal.
Ia mengalami suspec decom cordis dan meninggal di dalam bus Pahala Kencana saat terjebak macet di Brebes.
"Kemudian pada 4 Juli, kemacetan di Karangbale Larangan kembali menelan korban. Yaitu Susyani (36), warga Cibinong, Bogor. Ia turun dari bus Rosalia Indah dan langsung mengalami pusing," lanjutnya.
Pada hari yang sama, imbuhnya, menelan korban yaiitu Sariyem (45).
Karena kelelahan, ia diturunkan dari Travel di Klinik Desy Wanacala namun nyawanya tidak tertolong.
Suharyati (50), yang meninggal di bus Sumber Alam karena terjebak kemacetan di jalan Karangbale Larangan.
Suharyati sempat jatuh pingsan dan muntah sebelum dilarikan ke Puskesmas namun dalam perjalanan ia sudah tidak bernyawa.
"Serta Poniatun (46), warga Madureso, Kebumen. Ia naik bus Zaki Trans dan mengalami kelelahan terjebak kemacetan. Ia kemudian diturunkan di RM Mustika Indah Ciregol Tonjong. Jenazahnya sudah diantarkan ke Kebumen saat itu juga," imbuhnya.
Kemudian pada 5 Juli 2016, terdapat 3 korban meninggal karena kelelahan setelah terjebak kemacetan.
Mereka yaitu Rizaldi Wibowo (17), warga Kendal dan Sumiatun (67) warga Pademangan, Serpong, Tangerang yang meninggal dalam bus.
Sementara Suhartiningsih (49) warga Jakarta yang meninggal di dalam mobil pribadinya.
Sebelumnya, arus mudik juga menimbulkan korban jiwa akibat kecelakaan.
Sutopo mengatakan, kejadian dimulai pada 29 Juni 2016 yaitu tabrakan motor.
Korban meninggal di lokasi kejadian yaitu Taklim (46). Kecelakaan terjadi di Bojongsari, Brebes.
"Korban membawa ayam dan menabrak motor yang berlawanan arah. Kemudian motor terbakar bersama korban. Warga kemudian melakukan evaluasi dan membawa korban luka yaitu Harti dan Lukman ke Puskesmas Bojongsari," katanya.
Kecelakaan juga terjadi pada 30 Juni 2016 di depan RM Amanda Kecamatan Paguyangan, Brebes.
Saat itu, sepeda motor menabrak truk yang sedang berhenti di depan RM Amanda. Korban sempat ditangani petugas Puskesmas Paguyangan hingga kemudian dirujuk ke RSUD Bumiayu.
Satu orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.
"Sedangkan 30 Juni 2016 juga terjadi kecelakaan tunggal. Yaitu mobil Innova menabrak pohon di jalan alternatif Songgom-Larangan. Satu orang meninggal dunia atas nama Okta Tri Utami (36). Mobil mengangkut keluarga pemudik. Penumpang lain yaitu M Irwansyah (39) tidak luka, Erni Rosita (19) luka berat dan Rio (2) tidak luka," katanya.
Kemudian pada 1 Juli 2016, terjadi 2 kali kecelakaan.
Korban yaitu Taryona (39) yang meninggal karena tertabrak kereta.
Kemudian, pengayuh becak atas nama Komar (40) meninggal dunia setelah ditabrak mobil pemudik di Karang Dempel. Mobil pemudik tidak diketahui karena melarikan diri.
Quote:
Soal 12 Orang Meninggal Akibat Kemacetan di Jalan Tol, Ini Kata Jonan
Rabu, 6 Juli 2016 | 17:48 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignatius Jonan menanggapi pemberitaan soal kemacetan di Tol Brebes Timur yang mengakibatkan 12 orang meninggal dunia.
"Kalau ada yang mengutip meninggal karena macet, kok saya baru tahu seumur hidup saya ada yang begitu?" ujar Jonan saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Rabu (6/7/2016).
Seandainya kabar tersebut memang benar, Jonan tidak yakin penyebabnya adalah kemacetan luar biasa yang terjadi di Tol Pejagan-Pemalang tersebut.
Jonan yakin faktor penyakit yang mereka idap menjadi penyebab utama.
"Kalau tidak mengidap penyakit sebelumnya, saya kira enggak akan meninggal. Masa kemacetan bisa menimbulkan orang meninggal," tambah Jonan.
Jonan juga mengomentari pernyataan-pernyataan yang turut mengiringi pemberitaan tersebut, antara lain menyebut dehidrasi sebagai salah satu penyebab meninggalnya ke-12 orang itu.
"Ada yang bilang macet 12 jam sehingga dehidrasi akhirnya meninggal. Lah kalau puasa berapa jam? lebih dari 12 jam saya kira, buktinya enggak apa-apa. Apalagi ini cuma duduk-duduk saja," ujar Jonan.
Soal kemacetan di Brebes Timur sendiri, Jonan mengatakan, penyebabnya adalah psikologis pemudik yang semuanya ingin mencoba tol baru.
"Ini karena kebanyakan mobil, volume kendaraan. Kan orang ingin mencoba jalan tol baru yang panjang sekali. Itu saja (penyebabnya)," ujar Jonan.
Masa menhub blg ga mgk kemacetan bisa bikin meninggal.apa menhub ga baca/nonton berita?.ga dpt /baca laporan dari staf lapangan?
Kemacetan berhari2 bukan jam2an lagi bikin lelah luar biasa
krn diam dlm mobil/bis ber ac berjam2 menyebabkan keracunan co2.kbykan yg meninggal krn keracunan co2 krn kelamaan dlm mobil/bis ber ac.serba salah kl ga pake ac panas luar biasa.kepanasan bikin cepat lelah n dehidrasi.krn dehidrasi badan jadi lemas
Kok bisa menhub asbun?.apa ga mau di salahkan krn desain exit brebes timur yg cuma ada 3 gerbang tol?.
Keliatan kacau balau mudik 2016