Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Kompak Idulfitri dalam lima tahun terakhir
Kompak Idulfitri dalam lima tahun terakhir
Petugas dari Kementerian Agama Kabupaten Jombang mengamati posisi hilal (bulan) saat "rukyatul hilal" untuk menentukan Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriyah di Satradar 222 Ploso di Kabuh, Jombang, Jawa Timur, Senin (4/7/2016).
Hingga Senin (4/7/2016) petang, hilal belum tampak. Kementerian Agama menyimpulkan hari ini, Selasa (5/7/2016), umat Muslim di Indonesia masih menjalankan Ibadah puasa untuk yang terakhir di bulan Ramadan tahun ini.

"Kami bersepakat 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari lusa, Rabu 6 Juli 2016," kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin usai menggelar sidang isbat di Kantor Kemenag, Jakarta.

Lukman, seperti yang dilansir dari detik.com, mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan laporan dari kurang lebih 90 titik pelapor yang ada di Indonesia, kecuali Aceh dan Sumatra Barat yang posisinya paling barat.

Proses sidang diawali dengan paparan dari Tim Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama. Sejumlah tokoh tampak hadir menyaksikan paparan tersebut. Mereka adalah pimpinan Komisi VIII DPR, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin, serta sejumlah duta besar negara sahabat.

Adapun proses paparan ini dimulai pukul 17.00 dan dipimpin oleh anggota Tim Badan Hisab Rukyat Kemenag dan ahli astronomi dari Planetarium Jakarta, Cecep Nurwendaya.

Dari keputusan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ramadan 2016 ini, umat Muslim Indonesia genap menjalankan ibadah puasa selama 30 hari atau satu bulan penuh.

Keputusan ini juga menandakan waktu perayaan Idulfitri yang bersamaan antara pemerintah dan organisasi masyarakat Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Baik pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah memliki cara sendiri untuk menentukan kapan dimulai dan berakhirnya Ramadan.

NU memakai metode rukyatul hilal (melihat bulan), sehingga penetapan baru bisa dilakukan sehari menjelang hari H. Sedangkan Muhammadiyah memakai cara hisab (penghitungan), sehingga penetapannya bisa dilakukan jauh hari sebelum hari H.

Dengan begitu, maka ini adalah kali kelima dalam lima tahun terakhir, baik pemerintah, NU, dan Muhammadiyah memutuskan tanggal penetapan yang sama untuk menentukan Hari Raya Idulfitri.

Perbedaan perayaan Idulfitri terakhir kali terjadi pada 2011.
2015 (1436 H): Pemerintah --bersama NU-- dan Muhammadiyah sepakat soal Ramadan (18 Juni ) dan Idulfitri (17 Juli ).2014 (1435 H): Muhammadiyah mendahului pemerintah menetapkan awal Ramadan pada 28 Juni. Pemerintah menetapkannya jatuh pada 29 Juni. Idulfitri serentak 28 Juli.2013 (1434 H): Pemerintah memutuskan Ramadan jatuh pada 10 Juli. Sedangkan Muhammadiyah lebih cepat sehari pada 9 Juli. Idulfitri bersama 8 Agustus.2012 (1433 H): Muhammadiyah memutuskan awal Ramadan 20 Juli, dan pemerintah pada 21 Juli. Lebaran serentak pada 19 Agustus.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid berkeinginan agar sidang isbat tak lagi digelar menjelang hari-hari besar Islam. Menurutnya, akan lebih baik jika sidang isbat digelar jauh-jauh hari sebelumnya.

Adanya kepastian yang lebih awal bagi umat Islam akan menghemat energi psikologis ketika berbeda pendapat dalam sidang isbat tiap tahunnya. Tak hanya itu, sidang yang digelar jauh hari dapat menekan perbedaan pendapat menjelang penetapan hari besar umat Muslim di Indonesia.

"Walau perbedaan pendapat adalah rahmat, tetapi saat berbeda pendapat menjadi massif dan menjelang hari-hari raya dirasa kurang nyaman dan kurang menguntungkan bagi umat," seru Sodik.
Kompak Idulfitri dalam lima tahun terakhir


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...tahun-terakhir

---

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.2K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan