Reportaseterkini.net - Kabar terkini. Tadi saya
dapat informasi dari temen...bahwasanya si SS tadi
mau daftar sekolah ke SMA Kartika. Daerah Kodam
BrawijYa pake baju Raden Rahmat... langsung anak
tsb tidak diterima oleh sekolah...dikarenakan dia
telah melaporkan gurunya pak Samhudi ke penjara.
Hanya satu kata Q, Kapokmu kapan. Hahaha....
Lucunya waktu daftar ke sekolah itu, si SS diantar
oleh bapaknya yang nota bene TNI AD. Lha
kebetulan pemilik sekolah Kartika adalah yayasan
TNI AD. MAKODAM BRAWIJAYA SBY.
Pada saat itu juga Bapaknya dipanggil oleh satu satu
pengurus Yayasan Kartika. Kebetulan beliau adalah
salah satu pejabat tinggi di Korps TNI AD. Langsung
Bapaknya dimarahi dan diancam akan diberikan
sanksi berat dari kesatuannya. Karena dia telah
menjelekan korps TNI tidak hanya wilayah bahkan
nasional atas dasar tuduhan penganiayaan yang
dilakukan oleh seorang guru
.
Pak Samhudi...beliau berkata...guru adalah
pahlawan tanpa tanda jasa. Semua atribut yg kita
pakai itu tdk ad apa2nya...Krn kita juga pernah
sekolah...gak mungkin kita bisa gini kalau tdk ada
jasa dari guru. Kembalikan martabat guru.
Guru memang tugasnya adalah mengajar bukan
menghajar. Namun dalam hal kasus pak Samhudi
ini, beliau adalah Guru Agama dan dalam posisi
menyuruh siswanya untuk sholat.