#senja itu....

Senja selalu indah untuk dinikmati dengan kasih sayang dan dengan orang yang dicintai, setitik arti cinta yang pernah kusadur dalam hidup walau kenyataan kadang tak sesuai harapan. Apa kalian pernah menyaksikan senja diantara awan-awan yang memerah, rasakan harunya udara yang berhembus saat kutinggalkan kosan bercat tembok warna putih dengan sebuah pintu serta salib besar menempel didinding ruang tamu. Karena pemilik kosan beragama katolik, seorang gadis berkerudung keluar dari kamar nomor 2, dengan muka sembab dan airmata yang masih mengalir deras aku masih mendengarkan setiap kata-katanya. Dengan berat hati untuk menyampaikan keputusan orang tuanya agar dia menjauhi diriku supaya fokus ke kuliahnya. Sebenarnya alasan klise yang selalu muncul ketika beda etnis apalagi suku, kalau agama aku masih seiman dengannya. Hanya kosan saja dia tinggal di kosan yang pemiliknya agama katolik. Suatu pemandangan lumrah di negeri yg heterogen. Jauh sebelum dinegeriku yang homogen, sayang kemunafikan merajalela, usah beda agama, seagampun sanggup mereka habisin nyawanya.. Ah sudahlah itu masa lalu suram (tidak untuk dibahas, nanti sara) lanjut ke cerita.
Aku: benar kamu mau jauh dariku?
Cewek bekerudung (sebut saja namanya) kaila: ia..ortuku menyuruh agar aku fokus kuliah, dan kita sering terlihat berdua ada yang melapor ke orang tuaku
Aku: baiklah...
Kaila: kamu kok gada usaha sih memperthankan hubungan kita?
Aku: lah klo ortu saja tidak setuju buat apa aku harus memaksakan,
Kaila: menutup keras pintu(sehingga terdengar suaranya 1 kampung)
Aku: berjalan lunglai menuju motor untuk meninggalkan tempat itu
Tak terasa air mata menetes, bukan karena tak bisa memeluk kaila lagi tapi karena aku merasa sudah cukup banyak berkorban termasuk sebagai pacar merangkap supir (alias supir ojek). Mengamankan kuliahnya dari naik becak. Tapi sudahlah, kata ortu kita harus ikhlas dengan apa yang terjadi. Senjapun semakin larut menjadi gelap dan malam mulai datang..
Tak ada miscall tak ada pesan senja itu kami sah putus setelah 2 tahun bersama...
Aku memantapkan lagi hidupku tanpa dirinya, tak ada kata kembali

Kringg.....
Han: frey kau kmn malam ini?
Aku: dirumah aja bro
Han: gag sama si kawan ? Malming ?
Aku: sudah putus bro
Han: wah serius kam?
Aku: ia bro
Han: yasudah main ke kosan aku aja bro
Aku: ok bro, tar aku kesana yah

Han ini adalah sahabataku terbaik yang pernah ada dalam hidupku (sayang umurnya gag panjang, bisa liat di thead aku yang lain).
Kalau kaila cewek bekerudung tinggi 155 dan sekidit berisi badannya sehingga jadi pemandagan cowo hidung belang ketika dia melintas, padahal badannya sudah tertutup.

Motorku pun melaju pelan menuju kosan han, kupandangi lampu-lampu yang meredup di sepanjang jalan yang kulalui...

Semoga angin berhembus membawa kisah baru buat hati yang remuk, yang paling sulit kuabyangkan adalah saat jumpa dikuliahan, apa bisa aku berakting tak ada apa apa yang terjadi , ah entahlah...
Yang penting aku sampai dulu di kosan han...

Sampai dikosan han aq kaget melihat......

(akan banyak kentang ditabur disini, klo bagus responya ane lanjutin, tapi klo gag, cukup sampai disini)
Heheh
Soalnya masih membekas dihati, agak berat untuk menceritakannya...