- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ada Pulau Reklamasi di Teluk Jakarta Dibangun Asal-asalan
TS
manjuntak15
Ada Pulau Reklamasi di Teluk Jakarta Dibangun Asal-asalan
Quote:
Ada Pulau Reklamasi di Teluk Jakarta Dibangun Asal-asalan
Pulau ???
Pulau N, Bangunan New Priok (Foto: Pelindo II)
sumber http://news.detik.com/berita/3188824/ahok-bangunan-tanpa-imb-di-pulau-n-tak-akan-dibongkar-tapi-didenda
Proses pembangunan 17 pulau reklamasi tengah bergulir di Teluk Jakarta. Namun, ada satu pulau yang diduga dibangun asal-asalan, akibatnya lingkungan sekitar dapat tercemar berat dan merusak biota laut.
CEO PT Muara Wisesa Samudera (MWS) selaku pengembang Pulau G, Halim Kumala mengatakan, ada sebuah pulau reklamasi yang dikerjakan asal-asalan. Sebab, penumpahan pasir dari kapal dilakukan sekaligus.
Sekali angkut, kapal itu membawa sebanyak 32 ribu meter kubik pasir laut. Halim mengatakan, penumpahan seperti itu menyimpan bahaya. Karena lumpurnya dapat naik tiba-tiba ke permukaan laut dan bercampur dengan lahan konsensi reklamasi.
"Kalau dia buang seperti itu (sekaligus) dan lumpurnya naik, saya cuma mau bilang, seumur hidup itu pulau akan goyang terus. Saya tidak mau bilang, pulau yang mana. Itu seperti bikin jalan, kalau lumpurnya tidak dibuang, itu dibetulin terus tambah aspal tidak akan beres. Itu goyang terus," kata Halim di Kawasan Central Park, Jakarta Barat, Sabtu (2/7/2016).
Halim menambahkan, pihaknya tidak mereklamasi seperti itu. Dia mengibaratkan cara mereklamasi yang benar seperti bikin kue lapis. Selapis demi selapis. Maju-mundur. Dia menunjuk kontraktor ternama asal Belanda. Kontraktor itu telah berpengalaman mereklamasi pulau lebih dari 100 tahun. Di antara proyek suksesnya ialah Palm Jumairah Islands dan The World Islands di Dubai.
"Bikin pulaunya itu selapis demi selapis. Kita uruknya sekali jalan dua jam. Orang lain cuma tiga menit," ujarnya.
Terkait pengambilan pasir, pihaknya ambil dari Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Banten. Pengerukan sudah mendapatkan Surat Izin Kerja Keruk (SIKK) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan pada 20 Mei 2015. Kemudian, pihaknya mendapatkan Surat Izin Kerja Reklamasi (SIKR) pada 19 Agustus 2015.
Halim mengaku bingung dituding mereklamasi Pulau G secara ugal-ugalan. Halim menjamin proses reklamasinya tidak seperti yang dituduhkan
Sejumlah kapal melewati pulau G dalam proyek Reklamasi Teluk Jakarta di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (5/4).
sumber http://foto.inilah.com/read/detail/80981/proyek-reklamasi-teluk-jakarta
Foto: Penampakan Pulau G dari darat
sumber http://news.detik.com/berita/3189877/disegel-nelayan-begini-kondisi-daratan-pulau-g-di-teluk-jakarta
Pimpinan PT MWS Sindir Rizal Ramli soal Reklamasi Pulau G
JAKARTA - CEO PT Muara Wisesa Samudera (MWS), Hakim Kumala menyesalkan ucapan Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang menyebut bahwa proyek reklamasi Pulau G dibangun di atas kabel listrik. Ia menilai, ucapan tersebut tidak berdasar lantaran perusahaan tidak pernah diminta untuk klarifikasi.
"Saya tidak paham selevel menteri bilang di bawah Pulau G ada kabel listrik," ujar Halim di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Sabtu (2/7/2016).
Sebaliknya, dengan menggandeng kontraktor asal luar negeri, Boskalis dan Van Oord, Halim memastikan tidak ada kabel listrik di bawah Pulau G. Bahkan, pipa gas milik PLN yang tadinya berjarak 25 meter berdasarkan hasil kajian, justru diperlebar menjadi 75 meter dari proyek.
"Kontraktor kita tidak akan kerja kalau ada begitu. Sebelum kerja sudah disensor. Lalu pipa gas juga sekarang jaraknya 75 meter. Padahal hasil kajian 25 meter," imbuhnya.
Tak hanya itu, Halim juga menepis tudingan jika proyek reklamasi Pulau G mengganggu jalur nelayan untuk menangkap ikan. Sebaliknya, ia memastikan bakal membuat kanal selebar 300 meter yang bisa digunakan sebagai jalur nelayan dan kapal ke pelabuhan Muara Angke.
"Kita dibilang ganggu jalur nelayan, kalau pulau jadi, kita sudah pikirkan lewatnya gimana. Kita buat kanal 300 meter, kapal bersamaan lewat bisa 15-20. Dibikin sedemikian rupa agar Pelabuhan Muara Angke tetap berfungsi," sambungnya.
Sementara anggapan yang menyebut bahwa biota laut akan musnah jika proyek Pulau G dilanjut, juga dibantah oleh Halim. Ia menegaskan, merujuk pada hasil kajian soil test, tidak ditemukan adanya biota laut di sekitar proyek reklamasi.
"Biota laut mati? Hasil soil test tidak ditemukan biota laut. Dari tahun 1999 sudah tidak ada ikan, karena ada PLTU. Tanah 200-1000 meter juga hitam karena polutan, lumpur," tandasnya.
sumber
http://news.metrotvnews.com/read/2016/07/03/551454/ada-pulau-reklamasi-di-teluk-jakarta-dibangun-asal-asalan
http://news.okezone.com/read/2016/07/02/337/1431454/pimpinan-pt-mws-sindir-rizal-ramli-soal-reklamasi-pulau-g
Diubah oleh manjuntak15 03-07-2016 10:09
0
3.2K
Kutip
27
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan