- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Wartawan Jombang 'Dihajar' TNI AU


TS
mastholeh
Wartawan Jombang 'Dihajar' TNI AU
salam kenal gan
ane newbie..
ini thread pertama ane..

ini thread pertama ane..
Spoiler for monggo cek:
Wartawan Jombang yang tergabung dalam PWI (Persatuan Wartawan Indoensia) harus mengakui keunggulan Satuan Radar (Satradat) 222 TNI AU dalam pertandingan futsal, Sabtu (27/4/2013) petang. Tim futsal menghajar para kuli tinta dengan skor 5 - 3.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan, kedua tim langsung jual beli serangan. Tim Satradar menampilkan keras serta mengandalkan umpan-umpan panjang. Sedangkan para kuli tinta lebih bermain taktis dengan bola-bola pendek dari kaki ke kaki. Karena kerasnya permainan, beberapa pemain PWI harus jatuh bangun saat berebut si kulit bundar.
Permainan keras yang ditampilkan oleh tim TNI AU akhirnya tidak percuma. Karena pada pertengahan babak pertama, striker Satradar mampu menjebol gawang PWI yang dijaga oleh Adi Susanto. Kondisi itu terjadi lagi pada menit akhir babak pertama. Praktis, saat jeda babak pertama wartawan Jombang ketinggalan 0 - 2.
Memasuki babak kedua, para jurnalis meningkatkan mutu permainan. Hasilnya tidak sia-sia, lewat kaki Hari Sukemi, PWI mampu memperkecil kekalahan. Hingga peluit panjang babak kedua dibunyikan, Satradar memimpin kemenangan 5 - 3 atas PWI Jombang.
Pertandingan antara Satradar dengan tim wartawan merupakan babak final dalam turnamen dadakan antara TNI, Polri, serta wartawan. Dalam turnamen itu ada empat tim, yakni Unit Laka Satlantas, Unit Patroli Satlantas, Kodim 0814, serta Satradar 222 TNI AU, serta PWI Jombang. Tim kuli tinta melaju ke final setelah melibas tim futsal dari Satlantas. Sedangkan TNI AU menghempaskan tim futsal Kodim 0814.
Ketua PWI Jombang, Jalaluddin Hambali mengatakan, pertandingan antara lembaga tersebut untuk menjalin komunikasi yang lebih erat, utamanya TNI, Polri, dan wartawan. Menurutnya, membangun komunikasi tidak harus dilakukan dalam ruang formal. Antara wartawan sebagai pencari berita, dengan Polisi serta TNI sebagai narasumber. Namun yang tidak kalah penting adalah komunikasi non formal.
"Kekakuan komunikasi bisa kita cairkan lewat suasana non formal, semisal dengan pertandingan futsal seperti ini. Di lapangan kita bisa saling berteriak memberi semangat, serta bisa saling gojlok. Sehingga yang tercipta adalah suasana cair dan bersahabat," pungkas Jalaluddin usai pertandingan.[/FONT]
Sejak peluit babak pertama dibunyikan, kedua tim langsung jual beli serangan. Tim Satradar menampilkan keras serta mengandalkan umpan-umpan panjang. Sedangkan para kuli tinta lebih bermain taktis dengan bola-bola pendek dari kaki ke kaki. Karena kerasnya permainan, beberapa pemain PWI harus jatuh bangun saat berebut si kulit bundar.
Permainan keras yang ditampilkan oleh tim TNI AU akhirnya tidak percuma. Karena pada pertengahan babak pertama, striker Satradar mampu menjebol gawang PWI yang dijaga oleh Adi Susanto. Kondisi itu terjadi lagi pada menit akhir babak pertama. Praktis, saat jeda babak pertama wartawan Jombang ketinggalan 0 - 2.
Memasuki babak kedua, para jurnalis meningkatkan mutu permainan. Hasilnya tidak sia-sia, lewat kaki Hari Sukemi, PWI mampu memperkecil kekalahan. Hingga peluit panjang babak kedua dibunyikan, Satradar memimpin kemenangan 5 - 3 atas PWI Jombang.
Pertandingan antara Satradar dengan tim wartawan merupakan babak final dalam turnamen dadakan antara TNI, Polri, serta wartawan. Dalam turnamen itu ada empat tim, yakni Unit Laka Satlantas, Unit Patroli Satlantas, Kodim 0814, serta Satradar 222 TNI AU, serta PWI Jombang. Tim kuli tinta melaju ke final setelah melibas tim futsal dari Satlantas. Sedangkan TNI AU menghempaskan tim futsal Kodim 0814.
Ketua PWI Jombang, Jalaluddin Hambali mengatakan, pertandingan antara lembaga tersebut untuk menjalin komunikasi yang lebih erat, utamanya TNI, Polri, dan wartawan. Menurutnya, membangun komunikasi tidak harus dilakukan dalam ruang formal. Antara wartawan sebagai pencari berita, dengan Polisi serta TNI sebagai narasumber. Namun yang tidak kalah penting adalah komunikasi non formal.
"Kekakuan komunikasi bisa kita cairkan lewat suasana non formal, semisal dengan pertandingan futsal seperti ini. Di lapangan kita bisa saling berteriak memberi semangat, serta bisa saling gojlok. Sehingga yang tercipta adalah suasana cair dan bersahabat," pungkas Jalaluddin usai pertandingan.[/FONT]
0
1.7K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan