(Antara)-Sahabat bekantan Indonesia, terus berupaya melnyelamatkan bekantan, atau hewan Khas Kalimantan I bencana yang terjadi di tempat mereka hidup dan berkembang biak, juga gangguan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, saat ini Sahabat Bekantan Indonesia, masih merawat tujuh ekor bekantan, dari puluhan ekor bekantan yang telah selesai direhabilitasi dan dilepas liarkan.



Sahabat Bekantan Indonesia, atau SBI, hingga kini masih merawat 7 ekor bekantan, hewan khas Kalimantan, yang terluka akibat bencana kebakaran hutan, dan kecelakaan lalu lintas, serta disengat listrik, beberapa waktu lalu.

ke 7 bekantan itu antara lain yaitu, Ben dan Tom, yang dirawat akibat terpapar kabut asap, kemudian seekor bekantan tertabrak mobil saat berlari menyelamatkan diri dari kebakaran lahan, dan seekor bekantan lainnya, terluka akibata tersengat aliran listrik beberapa waktu lalu.

Feri Husain, Ketua Rescue SBI mengatakan, ia terus berjuang, menyelamatkan kera berhidung panjang tersebut, dari kepunahan, baik akibat kerusakan alam, maupun perburuan.

Upaya penyelamtan bekantan tersebut, juga mendapatkan perhatian dari beberapa mahasiswa asal Eropa, yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta, untuk menyaksikan langsung, tentang keberadaan bekantan, yang hanya ada di pulau Kalimantan.

Saat ini habitat dan populasi bekantan, banyak yang rusak serta menurun kualitasnya. Luas hutan yang menjadi habitat bekantan di Kalimantan pada awalnya 29.500 km2, kini hanya tersisa 41 persen, untuk konservasi.

Tahun 1986 populasi bekantan diperkirakan lebih dari 250.000 ekor, dan 25.000 ekor di antaranya berada dikawasan konservasi, tahun 1994 terjadi penurunan populasi bekantan yang sangat drastis menjadi hanya sekitar 114.000 ekor