Begini Saat Menteri Ramai-ramai Bayar Zakat, Non-Muslim Sedekah

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulai tradisi baik, yakni mengumpulkan menteri-menteri dan pejabat eselon I untuk membayar zakat secara serentak. Acara ini berlangsung ramai, termasuk diikuti menteri yang non muslim.

Pengumpulan zakat itu digelar di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (30/6/2016) sekitar pukul 10.00 WIB. Hadir Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla (JK), dan Ketua Baznas Prof Bambang Sudibyo.

Presiden Jokowi dan Wapres JK melihat proses pembayaran zakat (M Iqbal/detikcom)

Acara dimulai dengan sambutan Bambang Sudibyo yang mengapresiasi inisiatif Presiden Jokowi meminta menteri untuk setor zakat secara serentak melalui Baznas.

"Semoga apa yang Bapak (Jokowi) teladankan menjadi tradisi baik yang berkelanjutan dan terus bergema ditiru semua kepala daerah di Indonesia dan jadi simbol kebangkitan zakat," kata Bambang.

Bambang mengatakan, bagi menteri atau pejabat non muslim yang ingin memberikan zakat juga, maka akan dianggap oleh Baznas sebagai sedekah. Karena zakat sejatinya adalah ibadah wajib bagi umat Islam.

"Menteri dan pejabat eselon I juga yang non muslim hadir pada peristiwa ini, semoga menjadi betuk keteladanan uswaatun haasanah (contoh baik) dan semangat gotong-royong Indonesia," ucap mantan pengurus PP Muhammadiyah itu.

Setelah itu, para menteri dan pejabat menyerahkan zakatnya melalui petugas Baznas yang hadir di Istana. Ada sekitar 13 orang petugas Baznas yang sudah siap di meja masing-masing, dan belasan petugas lainnya di pelataran belakang Istana.

Lalu secara bergantian menteri dan pejabat menyetorkan zakatnya. Ada yang sudah siap dengan uang gepokan, ada juga yang setor melalui kartu ATM. Dengan tertib petugas mencatat dan menerima zakat itu.

Presiden Jokowi dan Wapres JK tampak mengamati proses penyerahan zakat dari para menteri dana pejabat eselon I tersebut. Jokowi sudah lebih dulu menyetor zakat Rp 40 juta ke Baznas.

"Rp 15 juta, sedekah," kata Menkumham Yasonna Laoly tersenyum saat ditanya uang cash yang disetorkan ke Baznas. Yasonna salah satu menteri non-muslim.

Pertama Kali Bayar Zakat

Selain Yasonna Laoly, ada menteri lain yang non muslim namun ikut antusias menyerahkan zakat yang kemudian dianggap sedekah oleh Baznas. Menteri itu adalah Menteri Perdagangan Thomas Lembong.

"Ini buat saya memang pertama kalinya, jadi agak mendadak," ucap Thomas usai menyerahkan zakat.

Thomas bercerita, dua hari lalu Mensesneg Pratiko mengabarkan pada anggota Kabinet Kerja lewat grup WhatsApp bahwa akan ada acara penyerahan zakat. Thomas menyambut baik dan menilai ini sebagai tradisi yang baik.

Petugas tampak melakukan penghitungan uang zakat yang disetor (M Iqbal/detikcom)

"Jadi meski saya bukan agama muslim, dengan senang hati saya ikutan deh untuk ikut memeriahkan ikut menyumbang pada acara Baznas, berzakat nasional," kata menteri yang ramah senyum ini.

Mendag kagum dengan model pengelolaan dan penyaluran zakat oleh Baznas. Di antaranya memberikan modal bagi golongan yang cukup untuk berusaha dan memberikan kebutuhan pokok bagi masyarakat kurang mampu, termasuk pendidikan dan kesehatan.

"Saya kira sudah sangat benar, kita harus dukung. Apapun agama kami masing-masing, sebagai tradisi dan semangat di bulan suci saya kira sangat bagus. Jadi kami pasti mau ikut serta," ucapnya.

Lalu kalau boleh tahu berapa 'zakat' yang disalurkan melalui Baznas tadi, Pak Lembong?

"Pak Presiden kan nyumbang Rp 40 juta ya, jadi saya kasih Rp 5 juta deh. Tapi saya kira yang penting kan keikutsertaan," jawab Lembong seraya tersenyum.

source

mending kayak gini, dibanding tiap mo lebaran dimintain THR sama ormas2 ga jelas..