Kaskus

News

charzakuxAvatar border
TS
charzakux
Tanggul Lapindo Jebol
Tanggul Lapindo Jebol
Sampai Semalam, Banjir juga ikut Melanda Pasuruan setinggi 1 Meter. Akibatnya, Jalur Mudik Surabaya-Banyuwangi Lumpuh Total
Jumat, 1 Juli 2016 | 04:49 WIB
 

 
SURABAYA PAGI, Sidoarjo – Lagi-lagi, tanggul kolam lumpur Lapindo jebol. Praktis jebolnya tanggul Lapindo ini sudah lebih dari 10 kali. Jebolnya tanggul Lapindo, yang terjadi Rabu (29/6/2016) tengah malam, hingga Kamis (30/6/2016) malam tadi, diakibatkan curah hujan yang tinggi di kawasan Sidoarjo hingga daerah jalur panutra Pasuruan-Probolinggo. Jalan nasional Surabaya-Malang pun terimbas ikut tergenang air, bahkan hingga Kamis malam tadi, ketinggian ada yang mencapai satu meter di kawasan Kraton, Pasuruan. Alhasil, seluruh jalur pantura mulai dari Raya Porong hingga Pasuruan dan Probolinggo, putus. Aktivitas mudik pun menjadi terganggu.

Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jawa Timur wilayah utara, seperti Surabaya, Sidoarjo hingga Pasuruan dan Probolinggo, sejak Rabu malam (29/6/2016) membuat beberapa genangan air. Bahkan, ruas Jalan Raya Porong yang bersebelahan dengan tanggul kolam lumpur Lapindo ikut banjir. Akibatnya tanggul lumpur Lapindo juga ikut jebol.

Dari informasi yang didapat Surabaya Pagi, sejak Rabu malam, hingga Kamis (30/6/2016) pagi, tanggul kolam lumpur di titik 67 jebol. Air yang ada di dalam tanggul pun meluber ke luar tanggul dan menggenangi permukiman warga yang masih tinggal di sekitar tanggul. Selain itu, curah hujan di Sidoarjo ini juga membuat sungai Ketapang meluap, sehingga masuk ke rumah warga di Desa Kalitengah, Kedungbendo, dan Gempolsari.

Baru sekitar pukul 11:00 Kamis pagi kemarin, tanggul terlihat sudah bisa diatasi. "Per pukul 10.30, tanggul yang jebol sudah bisa diatasi," kata juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Hengki Listriadi, kemarin. Hengki berkilah, soal genangan air di Jalan Raya Porong, karena efek penurunan tanah ditambah curah hujan yang cukup tinggi.

Perbaikan tersebut dengan cara menutup menggunakan jumbo bag atau karung yang berisi tanah. Pemasangannya dibantu dengan dua alat berat eksavator.

“Upaya ini dilakukan agar air yang di dalam penampungan tidak meluber meluas ke rumah warga, terutama ke arah Desa Glagah Arum, kecamatan Porong,” tambah Hengki.
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi adanya hujan lanjutan, BPLS telah menyiagakan pompa boster di tanggul kolam lumpur titik 67. Selain itu juga disiapkan dua pompa paco dan satu pompa boster di titik 83, serta tiga kapal keruk di titik 42.

Raya Porong Tergenang
Akibatnya, lalu lintas kendaraan terhambat karena genangan air mencapai 20 hingga 50 sentimeter di daerah Raya Porong. Padahal, H-7 Idul Fitri, mulai dilalui jalur pemudik, baik pemudik menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, yang terpaksa berjalan pelan-pelan untuk menghindari genangan air. Selain itu, jalan yang memang terdapat banyak lubang ini membuat sejumlah pengendara sepeda motor terjatuh. Terutama pemudik dari Surabaya menuju Pasuruan, Probolinggo hingga Banyuwangi harus bersabar. Karena jalan yang dilintasi bergelombang, dan tidak terlihat jika ada jalan berlubang. Sedangkan, untuk pemudik dari Surabaya ke Malang, bisa melewati Jalan Alteri Porong.

Sementara itu, jalur rel kereta api yang bersebelahan dengan Jalan Raya Porong masih aman dan tidak ikut tergenang. Meski begitu, sejumlah petugas tampak mengecek kondisi rel. "Rel masih dalam kondisi aman, masih bisa dilewati kereta. Namun kereta yang mengarah ke Banyuwangi, yang terhambat, karena banjir disana cukup parah," ucap Kepala Hubungan Masyarakat Daerah Operasional 8 Surabaya PT Kereta Api Indonesia Suprapto.

Jalur Pasuruan Lumpuh Total
Imbas curuh hujan yang tinggi, tidak hanya mengakibatkan jalur Raya Porong banjir, juga melanda daerah Kraton Pasuruan. Namun, banjir yang melanda Pasuruan cukup parah, mengakibatkan putusnya ruas jalan utama di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Bali. Akibatnya kemacetan pancang terjadi hingga 6 kilometer, bahkan ribuan kendaraan terpaksa diparkir setelah terjebak banjir. Selain itu banjir juga menerjang 500 rumah di Desa Tambakrejo sejak, Kamis dinihari (30/6/2016). Bahkan dari pantauan koresponden Surabaya Pagi di Pasuruan, di perkampungan, ketinggian air mencapai 1-2 meter.

Aktivitas warga setempat hanya membersihkan isi rumah setelah direndam air setinggi 50 centimeter lebih akibat banjir kiriman. Meski begitu mereka tak ada rencanan mengungsi. Padahal kondisi banjir terparah dalam musim hujan lima tahun ini. Bahkan ratusan hektare lahan sawah yang sudah ditanami padi tergenang banjir.

Salah satu penyebabnya banjir yaitu Sungai Welang yang melintasi di desa itu meluap akibat tak mampu menahan debet air kiriman dari wilayah lebih tinggi setelah diguyur hujan deras selama 10 jam.

Menurut Alex, warga setempat banjir ini sudah menjadi langganan bagi warga Desa Tambakrejo di saat musim hujan tiba. Namun belum ada solusi dari dinas terkait untuk mengatasi banjir ini dan para korban banjir belum mendapatkan bantuan.

Penumpang KA Terlantar
Sementara itu, dari kawasan Kraton Pasuruan yang terendam banjir, sejumlah perjalanan kereta api di wilayah Daerah Operasi IX Jember tertahan di sejumlah stasiun. Bahkan beberapa kereta yang berangkat dari Surabaya menuju Banyuwangi, Jember dan Probolinggo, terlantar.

Ratusan penumpang kereta api dari jurusan Jawa Tengah menuju Jember dan Banyuwangi terlantar di Stasiun Gubeng Surabaya sejak Kamis sore. Mereka menunggu bus yang disediakan pihak stasiun kereta api untuk melanjutkan perjalanan yang tertunda akibat terhalang banjir bandang di kawasan Pasuruan.

Saat ini, lima perjalanan kereta api dari Pasuruan menuju Jember dan Banyuwangi dibatalkan. Banjir menbuat rel kerea api sepanjang 400 meter tak bisa dilewati. Banyak batu kricak yang menjadi bantalan rel kereta api hanyut terbawa banjir. Akibatnya rel kereta api rawan ambles dan tidak bisa dilewati.

Pantauan di lokasi, para penumpang terpaksa harus menunggu kepastian jadwal keberangkatan selanjutnya dengan memilih selonjoran dan tidur-tiduran di ruang tunggu. Seperti salah satunya penumpang asal Jember, Jawa Timur, Cakra Yudha.

"Saya terpaksa menunggu jadwal selanjutnya dan tidak mugkin saya mencari transpotasi lain. Saya bawa barang banyak sekali dan terpaksa saya harus menunggu arahan dari pihak stasiun " kata Cakra.

Sementara itu Humas PT KAI DAOPS 8 Surabaya, Suprapto menjelaskan jika utuk perjalanan hari ini ada lima kereata apai yang mengalami keterlambatan akibat banjir. Terdiri dari KA Mutiara Timur, KA Probowangi, KA Logawa, KA Tawang Alun, dan KA Sri Tanjung.

Bahkan untuk kereta api Logawa dan Kereta api Sri Tanjung tertahan di stasiun Gubeng, sehingga perjalanan kereta api dibatalkan. "Kita akan lakukan beberapa skenario, kita akan kasih pilihan kita sediakan bus untuk mengangkut para penumpang atau uang tiket akan kami kembalikan," ujar Suprapto.

Gubernur Minta Masyarakat Berdoa
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengaku pasrah dan tak dapat berbuat banyak atas bencana banjir yang melanda satu daerah di wilayahnya, Kabupaten Pasuruan. Hujan lebat yang mengguyur kabupaten itu sepanjang Rabu malam mengakibatkan air pada dua sungai utama meluap.

Banjir itu, kata gubernur, lebih banyak akibat faktor alam yang di luar kuasa manusia. Hujan yang terus-menerus mengguyur tak dapat dihentikan. Satu-satunya yang bisa dilakukan ialah berharap hujan lebat tak turun lagi terus-menerus seperti malam kemarin. "Banyak berdoa saja, karena yang kita hadapi adalah alam. Jadi berdoa supaya hujan lebatnya tidak turun lagi," kata Soekarwo di kompleks DPRD Jatim, Kamis (30/6/2016).

Pemprov Jawa Timur, kata Pakde Karwo, sebenarnya sudah melakukan pemeliharaan infrastruktur di Kabupaten Pasuruan. Namun, lebatnya hujan membuat infrastruktur itu tidak berfungsi baik. "Semoga saja hujannya segera reda, sehingga bisa segera kita tangani," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menjelaskan banjir itu juga menyebabkan jalur kereta api yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi menjadi terganggu. Rel kereta api tergenang air dan posisinya menjadi menggantung. "Untuk sementara kita tunggu saja sampai surut. Sedangkan untuk penumpangnya kita alihkan naik bus. Mengenai sampai kapan, ya, sampai surut," ujar Wahid. arf/bet/dir/idr

http://www.surabayapagi.com/index.php?read~Tanggul-Lapindo-Jebol;aa5eb15e32579fe2906dfecc0579cdc52247c0f9ac8abe29c2066e185a1f037e

Jsumpel aja pakai dagumen
0
2.6K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan