Turki berduka karena aksi terorisme
yang terjadi di Bandara Ataturk. ISIS
kembali menjadi kelompok yang
diduga kuat mendalangi aksi bom
bunuh diri tersebut.

Setelah sejumlah teror yang dilakukan ISIS lewat bom bunuh diri di beberapa negara, Turki menjadi sasaran selanjutnya. Bom bunuh diri terjadi di bandara internasional terbesar di Turki, Ataturk, pada Selasa (26/06/2016) malam.

Tiga pelaku bom bunuh diri diduga
kuat merupakan bagian dari kelompok teroris ISIS. Di gerbang kedatangan, ketiga pelaku akhirnya mengakhiri hidup dengan meledakan diri, setelah melakukan penembakan yang menewaskan 36 orang.

Meski belum ada kelompok yang
menyatakan sebagai dalang dari aksi terorisme tersebut, namun dugaan kuat mengarah pada ISIS. Tragedi tersebut juga turut melukai sekitar 250 orang.

Serangan bom bunuh diri ini memiliki pola yang serupa dengan aksi yang terjadi di Sarinah Thamrin, Jakarta, dan Brussels, Belgia. Para pelaku memanfaatkan jam-jam sibuk untuk melancarkan aksi teror tersebut.

Tak hanya pola pemanfaatan waktu,
aksi penembakan secara acak turut
membuktikan terdapat sejumlah
kemiripan dalam serangan terorisme
tersebut. Berbeda dengan bom
Sarinah, para pelaku bom bunuh diri di Bandara Ataturk mengenakan pakaian serba hitam.

Pasca serangan bom bunuh diri di
Bandara Ataturk ini, Presiden Turki
Recep Tayyi Erdogan menyerukan
ajakan pada pemerintah global
memerangi aksi militan yang memakan korban tersebut.
“Serangan yang berlangsung selama
bulan suci Ramadhan, menunjukkan
bahwa serangan terorisme tidak
menghargai iman dan nilai-nilai
(agama),” ujar Erdogan.

http://nationalgeographic.co.id/beri...h-dan-brussels