- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
"Aku dan Sonetamu"


TS
alex49
"Aku dan Sonetamu"
Daun-daun kering dan pohon-pohon pucat, berbunga layu tak lagi ada serangga yang bertamu.
Seperti aku yang tak mampu menuai keindahan yang membumbui hatimu, kelembutan nun senantiasa merambah langkah kecilmu
Aku terpesona, terperdaya akan kesederhanaanmu, bening matamu seakan gemintang enggan untuk meninggalkannya, lembut suaramu menjadi pemimpin soneta dari kicauan burung gereja.
Aku sedikit tertunduk dan memejamkan mataku rapat-rapat. Dalam kegelapan aku menangkap bayanganmu yang berdiri di seberang sungai, menembus udara dengan beberapa suara-suara yang terdengar sejauh mata memandang
Aku menikmatinya, dalam kegelapan mimpiku, kau hadir dengan wajah menawan, mengangkat tangan dan aku siap menangkapmu dalam pelukan.
Kasihku, jelajahi hatiku, menyentuh sukma hingga kuasamu tak mampu kulepas lagi.
Di kedalaman jiwa, hingga gulungan ombak dan prahara, dalam tarian purnama berjuta bintang yang menghadang
Sebab, harummu telah menyebarkan kecemburuan pada cakrawala, berlomba menyusun sajak.
Rona yang kau pancarkan selalu mengundang kepak peri malam yang senantiasa bermain di keningmu.
Aku tetap mendawai melalui jemari lentikku, mengucap rindu pada cahayamu, purnama.
~Alex Wahyu~
Seperti aku yang tak mampu menuai keindahan yang membumbui hatimu, kelembutan nun senantiasa merambah langkah kecilmu
Aku terpesona, terperdaya akan kesederhanaanmu, bening matamu seakan gemintang enggan untuk meninggalkannya, lembut suaramu menjadi pemimpin soneta dari kicauan burung gereja.
Aku sedikit tertunduk dan memejamkan mataku rapat-rapat. Dalam kegelapan aku menangkap bayanganmu yang berdiri di seberang sungai, menembus udara dengan beberapa suara-suara yang terdengar sejauh mata memandang
Aku menikmatinya, dalam kegelapan mimpiku, kau hadir dengan wajah menawan, mengangkat tangan dan aku siap menangkapmu dalam pelukan.
Kasihku, jelajahi hatiku, menyentuh sukma hingga kuasamu tak mampu kulepas lagi.
Di kedalaman jiwa, hingga gulungan ombak dan prahara, dalam tarian purnama berjuta bintang yang menghadang
Sebab, harummu telah menyebarkan kecemburuan pada cakrawala, berlomba menyusun sajak.
Rona yang kau pancarkan selalu mengundang kepak peri malam yang senantiasa bermain di keningmu.
Aku tetap mendawai melalui jemari lentikku, mengucap rindu pada cahayamu, purnama.
~Alex Wahyu~
0
1.3K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan