- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Paman di Kediri sodomi dan siksa keponakan pakai solder


TS
pukibebulu
Paman di Kediri sodomi dan siksa keponakan pakai solder



Quote:
Original Posted By pukibebulu

Pelaku pembunuhan balita di Kediri. ©2016 merdeka.com/imam mubarok
Merdeka.com- Perbuatan Sbaik Yunarto (30) kepada keponakannya sendiri berinisial HA (2,5) tergolong sadis. Warga Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri itu menyiksa menggunakan solder panas dan menyodomi korban, lantaran iri hati tak kunjung memiliki momongan.
"Saya membantingnya ke lantai dan menyudut duburnya dengan solder listrik panas, sebab menolak saya sodomi," kata Sbaik kepada wartawan di Mapolres Kediri Kota, Rabu (29/6).
Dari hasil autopsi dokter RS Bhayangkara Kediri, ditemukan retakan di kepala korban sepanjang 14 sentimeter. Sementara di dubur korban mengalami luka bakar parah.

Wali kota Kediri salati jenazah korban sodomi 2016 Merdeka.com
Kedua luka ini yang menyebabkan korban meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan dokter. Yang lebih kejam lagi, dari pengakuan tersangka dirinya sempat sodomi korban setelah korban tak sadarkan diri.
"Orang tua korban sempat mencabut laporannya, namun karena korban meninggal dunia maka kita langsung menindaklanjuti kejadian ini," kata Kapolres Kediri Kota AKBP Wibowo saat dikonfirmasi.
Ditambahkan AKBP Wibowo, berdasarkan pemeriksaan secara maraton di Unit PPA, tersangka diketahui sudah dua kali melakukan perbuatan bejat tersebut. Yaitu pada Mei dan 27 Juni di tahun yang sama, 2016.
Masih menurut Wibowo, tersangka mengakui melakukan perbuatan tersebut karena selama ini merasa tertekan dengan istrinya.
"Tersangka iri dengan orang tua korban yang sudah memiliki anak, sementara dia yang baru menikah belum dikaruniai anak. Tersangka kita kenai pasal 80 UU RI Nomor 35 /2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara," pungkasnya. Sbaik diduga mengalami gangguan orientasi seksual.

Heri Kristiono, juru bicara keluarga korban menerangkan, terkuaknya peristiwa miris ini saat ayah korban Aditri Wahono (34) mencari korban yang sedang bermain di rumah Sbaik, Senin (27/6) sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat menemukan anaknya, HA sudah dalam keadaan pingsan dan kondisi kening sebelah kirinya bengkak. Karena khawatir, akhirnya korban dibawa pulang dan sempat dioleskan minyak angin. Mengingat kondisi korban yang tak kunjung sadar, akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara Kediri.
Aditri membawa sendiri anaknya yang dalam keadaan tak sadarkan diri, sebab istrinya akan menjadi TKW masih di penampungan di Surabaya.
Sesampai di rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan, pihak dokter menemukan luka di bagian anus. Dari keterangan dokter tersebut, akhirnya Aditri melapor ke Polres Kediri Kota.
Polisi yang mendapatkan laporan akhirnya langsung bergerak mengamankan tersangka. Korban sendiri selama menjalani perawatan di rumah sakit dalam keadaan koma, dan dipastikan meninggal dunia, Selasa (28/6). Pada malamnya usai Magrib, dilakukan autopsi dengan hasil korban mengalami kekerasan seksual.

Pelaku pembunuhan balita di Kediri. ©2016 merdeka.com/imam mubarok
Merdeka.com- Perbuatan Sbaik Yunarto (30) kepada keponakannya sendiri berinisial HA (2,5) tergolong sadis. Warga Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri itu menyiksa menggunakan solder panas dan menyodomi korban, lantaran iri hati tak kunjung memiliki momongan.
"Saya membantingnya ke lantai dan menyudut duburnya dengan solder listrik panas, sebab menolak saya sodomi," kata Sbaik kepada wartawan di Mapolres Kediri Kota, Rabu (29/6).
Dari hasil autopsi dokter RS Bhayangkara Kediri, ditemukan retakan di kepala korban sepanjang 14 sentimeter. Sementara di dubur korban mengalami luka bakar parah.

Wali kota Kediri salati jenazah korban sodomi 2016 Merdeka.com
Kedua luka ini yang menyebabkan korban meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan dokter. Yang lebih kejam lagi, dari pengakuan tersangka dirinya sempat sodomi korban setelah korban tak sadarkan diri.
"Orang tua korban sempat mencabut laporannya, namun karena korban meninggal dunia maka kita langsung menindaklanjuti kejadian ini," kata Kapolres Kediri Kota AKBP Wibowo saat dikonfirmasi.
Ditambahkan AKBP Wibowo, berdasarkan pemeriksaan secara maraton di Unit PPA, tersangka diketahui sudah dua kali melakukan perbuatan bejat tersebut. Yaitu pada Mei dan 27 Juni di tahun yang sama, 2016.
Masih menurut Wibowo, tersangka mengakui melakukan perbuatan tersebut karena selama ini merasa tertekan dengan istrinya.
"Tersangka iri dengan orang tua korban yang sudah memiliki anak, sementara dia yang baru menikah belum dikaruniai anak. Tersangka kita kenai pasal 80 UU RI Nomor 35 /2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara," pungkasnya. Sbaik diduga mengalami gangguan orientasi seksual.

Heri Kristiono, juru bicara keluarga korban menerangkan, terkuaknya peristiwa miris ini saat ayah korban Aditri Wahono (34) mencari korban yang sedang bermain di rumah Sbaik, Senin (27/6) sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat menemukan anaknya, HA sudah dalam keadaan pingsan dan kondisi kening sebelah kirinya bengkak. Karena khawatir, akhirnya korban dibawa pulang dan sempat dioleskan minyak angin. Mengingat kondisi korban yang tak kunjung sadar, akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara Kediri.
Aditri membawa sendiri anaknya yang dalam keadaan tak sadarkan diri, sebab istrinya akan menjadi TKW masih di penampungan di Surabaya.
Sesampai di rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan, pihak dokter menemukan luka di bagian anus. Dari keterangan dokter tersebut, akhirnya Aditri melapor ke Polres Kediri Kota.
Polisi yang mendapatkan laporan akhirnya langsung bergerak mengamankan tersangka. Korban sendiri selama menjalani perawatan di rumah sakit dalam keadaan koma, dan dipastikan meninggal dunia, Selasa (28/6). Pada malamnya usai Magrib, dilakukan autopsi dengan hasil korban mengalami kekerasan seksual.
Sumber : MERDEKA.COM

Sadis dan gila kau ntot

Diubah oleh pukibebulu 30-06-2016 04:50
0
4.5K
Kutip
36
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan