- Beranda
- Komunitas
- Story
- Ask da Boys
Mau nanya cara mengejar perempuan yang nggak pegang gadget


TS
AGXfari
Mau nanya cara mengejar perempuan yang nggak pegang gadget
Quote:
Foxtrot.. Ya itulah callsign yang sering ane sebutkan untuknya. Karena namanya memang berinisial awal F. Perempuan cantik, berjilbab, adik dari seorang perempuan, putri seorang guru, dan murid yang paling rajin dan paling pintar karena ranking 1 paralel. Tak heran, banyak laki-laki yang menyukainya. Mulai dari kakak kelas yang gagah, tegap, berotot, anak paskib, hingga cowok simpel seperti ane ini -_-
Oke, cerita ini dimulai sejak kelas 2 SD, temen ane ini emang dulu SD kelas 2-6 sekelas sama ane. Bahkan di kelas 2 dia pernah sakit demam berdarah dan orang yang nanganin dia adalah bapak ane. Selanjutnya, ya mulai SD ane sudah mulai suka sama dia terutama pas kelas 2 n kelas 3 tapi seiring berjalannya waktu ane pun mulai kehilangan rasa tapi masih tetep biasalah di sekolah masih nyapalah, mbantulah dst.
Then, SMP. Masuk SMP, ane pun dipisahkan oleh kelas. Kelas 7 dan 8 kelas ane dan dia berjarak lumayan jauh. Hingga akhirnya dipertemukan kembali di kelas 9. Di kelas 9, kami dipertemukan lagi. Kelas 9 benar-benar hal yang mengejutkan. Dia pernah minta foto bareng sama ane 2x, sementara cowok lain nggak ada yang seperti itu. Gak hanya itu, dia juga sempat cerita ke temennya kalau dia punya khayalan kalo dia mau nikah ama ane pas ntar kami udah kerja dan udah sukses
(Aamiin
)
SMA, kami pun dipisahkan lagi oleh jarak. Perbedaan jarak kelas yang jauh, dan tidak adanya pengacakan kelas seperti SMP membuat ane harus melupakan dia. Ya, mulai Juli 2013 hingga Januari 2015 benar-benar lost contact dengannya hanya karena kelas yang berjarak cukup jauh. Ane nggak tau, tapi ane merasa ini memang kesalahan ane karena ane emang seperti nggak mau ngejer lagi padahal sebenernya ane masih suka. Tak hanya itu, selain nggak mau ngejer tadi, ane juga dapet rumor kalau dia udah punya pacar dari SMA lain. Setelah ane dapet kabar tersebut ane hanya bisa berkata dalam hati, ya Alhamdulillah, dia kini bahagia dengan orang yang dicintainya.
Januari 2015, ane udah moveon ke perempuan lain yang ternyata merupakan temen sekelasnya. Akhirnya, karena hal ini, komunikasi pun dijalin kembali. Namun, lama kelamaan ternyata orang yang ane move on ini cuek pada ane dan dia ternyata sudah ada yang punya. Apes... ya cukup apes
. Namun ternyata dibalik ketidakberuntungan itu, semua itu membuka ane untuk kembali pada dia yang sudah ane kenal sejak SD.
Suatu malam, 29 Januari 2015, ane datang ke rumahnya setelah dia SMS mengabarkan bahwa badannya lagi nggak enak. Ane pun bawain emang nggak mewah banget. Cuma tahu isi, molen, dan cemoe. Tapi setidaknya ini sudah membuka pintu bagi ane untuk bisa menunjukkan perhatian ane padanya lagi setelah terpisah lama.
Namun ya, semuanya emang nggak berjalan gampang. Dia adalah ranking 1 paralel se sekolah, sedangkan ane hanya rangking 200an saat itu. Pernah suatu ketika di bulan Maret, ane mencoba untuk BBM dia tapi apa daya dia hanya membalas "Apa Ya?" Sungguh menyakitkan sekali melihat jawaban seperti itu. Ane pun mulai bertanya tanya lagi, apa salah ane, dan kenapa dia bisa begitu? Namun ane nggak menyerah.
April 2015, setelah sebuah kunjungan singkat ke negeri Samurai, ane pulang ke rumah memang nggak bawa oleh oleh apa apa. Hanya mamak ane dan bapak ane yang bawa oleh oleh. Setelah 14 hari ane pulang dari Jepang, ane mengambil sisa oleh oleh yang masih ada untuk selanjutnya diberikan untuknya. Sore, langsung ane ke rumahnya membawakan oleh oleh. Dia saat itu masih nonton TV bersama kakak dan ibunya. Ane datang, dia malu
sampe dia abis salaman sama ane langsung masuk kamar sama kakaknya. Akhirnya ane pun bertamu kesana berbincang dengan ibunya yang merupakan guru fisika di sekolah ane
. Dan Alhamdulillah, orang tuanya baik sama ane dan yaa semua berjalan bagus 
Tak hanya itu, setelah dia bertanya tanya sama ane via sms, akhirnya dia pun masuk ke les les an yang sama dengan ane. Sekelas juga hahahah. Tapi sampe sekarang sekalipun ane masih belum bisa ngajak dia bareng ke tempat les
. Dia masih belum mau
. Mungkin belum mau ya soalnya ane masih pake motor butut honda beat fi yang udah gores dimanapun
Mei-Juni 2015. Semesteran pun berjalan, cukup mengganggu komunikasi kami. Namun ya nggak apa-apa, ane mencoba untuk sabar melaluinya. Hingga akhirnya, seminggu setelah UAS Bahasa Inggris (2 Juni 2015), dia bercerita ama ane kalau nilainya jelek. Langsung tanpa pikir panjang, mengingat 2 hari kemudian juga ada ulangan Bahasa Inggris lagi (yang lintas minat, maklum anak K13 :v ), setelah Isya ane langsung fotokopi lembaran lintas minat ane yang masih banyak dan langsung ke rumahnya untuk mengantarkan fotokopian ini.
Ane ketuk rumahnya, jam 20:20, dia membuka pintu bersama kakaknya. Kakaknya yang tau kalau itu ane langsung meninggalkan kami untuk berbicara satu sama lain. Berdiri di depan pintu rumah, berbincang banyak hal. Beberapa menit kemudian ibunya langsung nyuruh ane masuk ke ruang tamu aja nggak usah di depan pintu
.
Akhirnya, untuk pertama kali, ane berbicara dengannya empat mata, di ruang tamu rumahnya. Tak hanya berbincang, ane juga mengajari dia tentang materi bahasa inggris yang akan keluar pada ulangan nanti. Berkali kali kami bertatapan satu sama lain, ane sampai nggak percaya bahwa ini merupakan sebuah kenyataan. Bukan sebuah mimpi. Hingga akhirnya sebelum ane pulang, dia berkata pada ane "Maaf kalau merepotkan ya" dan ane jawab "Nggak apa apa kok
"
Pulang kerumah, ane bahagia banget. Besoknya, dia juga bbm an dengan ane dan respondnya cepet juga. Tumben, karena dia emang bukan orang yang sering pegang hp maupun tabletnya. Bahkan katanya hpnya selalu silent dan tabletnya kalau nggak weekend dia nggak pegang tablet. Dia pun akhirnya ketiduran sebelum ane mengucapkan selamat malam, dan kelabakan, ane pun langsung telepon dia dan mengatakan "Maaf aku nggak sopan kalau mengakhiri percakapan tanpa mengucapkan selamat malam." Akhirnya setelah mengucapkan, ane pun tutup telepon.
Sekarang? Ya Alhamdulillah semua sudah membaik. Namun ane masih susah karena BBM/SMS ane selalu direspon lama banget -_-
Nah jadi ane mau nanya nih, kira kira untuk ngedeketin cewek yang tipenya kaya gini ane harus melakukan langkah apa? Dan kira-kira caranya yang elegan dan luwes itu yang seperti apa (dia suka cowok yang luwes seperti itu sedangkan ane cowok terlalu to the point
)?
Oke, cerita ini dimulai sejak kelas 2 SD, temen ane ini emang dulu SD kelas 2-6 sekelas sama ane. Bahkan di kelas 2 dia pernah sakit demam berdarah dan orang yang nanganin dia adalah bapak ane. Selanjutnya, ya mulai SD ane sudah mulai suka sama dia terutama pas kelas 2 n kelas 3 tapi seiring berjalannya waktu ane pun mulai kehilangan rasa tapi masih tetep biasalah di sekolah masih nyapalah, mbantulah dst.
Then, SMP. Masuk SMP, ane pun dipisahkan oleh kelas. Kelas 7 dan 8 kelas ane dan dia berjarak lumayan jauh. Hingga akhirnya dipertemukan kembali di kelas 9. Di kelas 9, kami dipertemukan lagi. Kelas 9 benar-benar hal yang mengejutkan. Dia pernah minta foto bareng sama ane 2x, sementara cowok lain nggak ada yang seperti itu. Gak hanya itu, dia juga sempat cerita ke temennya kalau dia punya khayalan kalo dia mau nikah ama ane pas ntar kami udah kerja dan udah sukses


SMA, kami pun dipisahkan lagi oleh jarak. Perbedaan jarak kelas yang jauh, dan tidak adanya pengacakan kelas seperti SMP membuat ane harus melupakan dia. Ya, mulai Juli 2013 hingga Januari 2015 benar-benar lost contact dengannya hanya karena kelas yang berjarak cukup jauh. Ane nggak tau, tapi ane merasa ini memang kesalahan ane karena ane emang seperti nggak mau ngejer lagi padahal sebenernya ane masih suka. Tak hanya itu, selain nggak mau ngejer tadi, ane juga dapet rumor kalau dia udah punya pacar dari SMA lain. Setelah ane dapet kabar tersebut ane hanya bisa berkata dalam hati, ya Alhamdulillah, dia kini bahagia dengan orang yang dicintainya.
Januari 2015, ane udah moveon ke perempuan lain yang ternyata merupakan temen sekelasnya. Akhirnya, karena hal ini, komunikasi pun dijalin kembali. Namun, lama kelamaan ternyata orang yang ane move on ini cuek pada ane dan dia ternyata sudah ada yang punya. Apes... ya cukup apes

Suatu malam, 29 Januari 2015, ane datang ke rumahnya setelah dia SMS mengabarkan bahwa badannya lagi nggak enak. Ane pun bawain emang nggak mewah banget. Cuma tahu isi, molen, dan cemoe. Tapi setidaknya ini sudah membuka pintu bagi ane untuk bisa menunjukkan perhatian ane padanya lagi setelah terpisah lama.
Namun ya, semuanya emang nggak berjalan gampang. Dia adalah ranking 1 paralel se sekolah, sedangkan ane hanya rangking 200an saat itu. Pernah suatu ketika di bulan Maret, ane mencoba untuk BBM dia tapi apa daya dia hanya membalas "Apa Ya?" Sungguh menyakitkan sekali melihat jawaban seperti itu. Ane pun mulai bertanya tanya lagi, apa salah ane, dan kenapa dia bisa begitu? Namun ane nggak menyerah.
April 2015, setelah sebuah kunjungan singkat ke negeri Samurai, ane pulang ke rumah memang nggak bawa oleh oleh apa apa. Hanya mamak ane dan bapak ane yang bawa oleh oleh. Setelah 14 hari ane pulang dari Jepang, ane mengambil sisa oleh oleh yang masih ada untuk selanjutnya diberikan untuknya. Sore, langsung ane ke rumahnya membawakan oleh oleh. Dia saat itu masih nonton TV bersama kakak dan ibunya. Ane datang, dia malu



Tak hanya itu, setelah dia bertanya tanya sama ane via sms, akhirnya dia pun masuk ke les les an yang sama dengan ane. Sekelas juga hahahah. Tapi sampe sekarang sekalipun ane masih belum bisa ngajak dia bareng ke tempat les



Mei-Juni 2015. Semesteran pun berjalan, cukup mengganggu komunikasi kami. Namun ya nggak apa-apa, ane mencoba untuk sabar melaluinya. Hingga akhirnya, seminggu setelah UAS Bahasa Inggris (2 Juni 2015), dia bercerita ama ane kalau nilainya jelek. Langsung tanpa pikir panjang, mengingat 2 hari kemudian juga ada ulangan Bahasa Inggris lagi (yang lintas minat, maklum anak K13 :v ), setelah Isya ane langsung fotokopi lembaran lintas minat ane yang masih banyak dan langsung ke rumahnya untuk mengantarkan fotokopian ini.
Ane ketuk rumahnya, jam 20:20, dia membuka pintu bersama kakaknya. Kakaknya yang tau kalau itu ane langsung meninggalkan kami untuk berbicara satu sama lain. Berdiri di depan pintu rumah, berbincang banyak hal. Beberapa menit kemudian ibunya langsung nyuruh ane masuk ke ruang tamu aja nggak usah di depan pintu

Akhirnya, untuk pertama kali, ane berbicara dengannya empat mata, di ruang tamu rumahnya. Tak hanya berbincang, ane juga mengajari dia tentang materi bahasa inggris yang akan keluar pada ulangan nanti. Berkali kali kami bertatapan satu sama lain, ane sampai nggak percaya bahwa ini merupakan sebuah kenyataan. Bukan sebuah mimpi. Hingga akhirnya sebelum ane pulang, dia berkata pada ane "Maaf kalau merepotkan ya" dan ane jawab "Nggak apa apa kok

Pulang kerumah, ane bahagia banget. Besoknya, dia juga bbm an dengan ane dan respondnya cepet juga. Tumben, karena dia emang bukan orang yang sering pegang hp maupun tabletnya. Bahkan katanya hpnya selalu silent dan tabletnya kalau nggak weekend dia nggak pegang tablet. Dia pun akhirnya ketiduran sebelum ane mengucapkan selamat malam, dan kelabakan, ane pun langsung telepon dia dan mengatakan "Maaf aku nggak sopan kalau mengakhiri percakapan tanpa mengucapkan selamat malam." Akhirnya setelah mengucapkan, ane pun tutup telepon.
Sekarang? Ya Alhamdulillah semua sudah membaik. Namun ane masih susah karena BBM/SMS ane selalu direspon lama banget -_-
Nah jadi ane mau nanya nih, kira kira untuk ngedeketin cewek yang tipenya kaya gini ane harus melakukan langkah apa? Dan kira-kira caranya yang elegan dan luwes itu yang seperti apa (dia suka cowok yang luwes seperti itu sedangkan ane cowok terlalu to the point

Mohon bantuan dan doanya yaa temen-temen, Makasih

0
1.6K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan