- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Sundul Bola
Man Of The Match Babak 16 Besar Euro 2016


TS
konthoswedul
Man Of The Match Babak 16 Besar Euro 2016

Dalam rangka memeriahkan gelaran Piala Eropa 2016 dan ikut serta dalam event Kombat Sundul Eropa maka ane akan coba berbagi informasi buat agan-agan semua tentang seputar Piala Eropa 2016.
Mumpung masih anget gan, ane merekap para pemain terbaik di setiap laga 16 besar kemaren, yang bikin takjub, meskipun ada beberapa diantaranya negaranya tidak lolos ke babak berikutnya, tapi aksi-aksi menawan dari sang pemain pantas diapresiasi.
Dari delapan pertandingan itu terpilih delapan pemain terbaik dalam pertandingan atau man of the match yang dianggap paling berperan dan paling berpengaruh terhadap jalannya pertandingan. Pemain-pemain tersebut tidak harus berposisi sebagai penyerang dan mencetak gol, pemain bertahan dan penjaga gawang yang tampil optimal pun bisa terpilih.
Penilaian pemain terbaik dilakukan oleh pengamat teknis UEFA setelah mempertimbangkan hasil pemungutan suara yang digelar lewat situs tersebut.
Siapakah mereka, oke langsung aja ya gan...
Quote:
1. Xerdan Shaqiri (Swiss VS Polandia)
Swiss vs Polandia mengawali laga 16 besar Piala Eropa 2016. Bertanding di Stade Geoffroy Guichard, Saint-Ettiene, Prancis, Sabtu (25/6/2016), kedua tim bermain imbang hingga babak tambahan usai.
Polandia akhirnya memastikan diri lolos setelah menang adu penalti. Swiss mengakhiri petualangannya di Euro 2016. Meskipun Swiss kalah melalui drama adu penalti, salah satu pemain mereka yakni Xherdan Shaqiri menunjukkan kualitas yang luar biasa.
Swiss tampil kurang meyakinkan di babak pertama sehingga terpaksa tertinggal melalui Blaszczykowski pada menit 39. Pasukan Adam Nawaka ini akhirnya bangkit di babak kedua dan bermain lebih baik sebelum berhasil menyamakan kedudukan pada menit 82 melalui Shaqiri.
Hebatnya, Shaqiri menjebol gawang Polandia melalui tendangan salto yang sangat indah.gol favorit ane nih gan, hehehe. Mungkin bakalan jadi gol terbaik di gelaran EURO 2016 ini. Selain menjadi gol penyama skor, gol tersebut juga mendongkrak motivasi Swiss untuk mengembalikan kedudukan.
Akan tetapi, meskipun terus menggempur pertahanan Polandia, Swiss tetap tidak bisa menciptakan gol bahkan hingga 120 menit. Hingga akhirnya babak adu penalti digelar, Swiss harus mengakui ketangguhan Polandia dengan skor 5-4.
.
Spoiler for Xerdan Shaqiri:
Swiss vs Polandia mengawali laga 16 besar Piala Eropa 2016. Bertanding di Stade Geoffroy Guichard, Saint-Ettiene, Prancis, Sabtu (25/6/2016), kedua tim bermain imbang hingga babak tambahan usai.
Polandia akhirnya memastikan diri lolos setelah menang adu penalti. Swiss mengakhiri petualangannya di Euro 2016. Meskipun Swiss kalah melalui drama adu penalti, salah satu pemain mereka yakni Xherdan Shaqiri menunjukkan kualitas yang luar biasa.
Swiss tampil kurang meyakinkan di babak pertama sehingga terpaksa tertinggal melalui Blaszczykowski pada menit 39. Pasukan Adam Nawaka ini akhirnya bangkit di babak kedua dan bermain lebih baik sebelum berhasil menyamakan kedudukan pada menit 82 melalui Shaqiri.
Hebatnya, Shaqiri menjebol gawang Polandia melalui tendangan salto yang sangat indah.gol favorit ane nih gan, hehehe. Mungkin bakalan jadi gol terbaik di gelaran EURO 2016 ini. Selain menjadi gol penyama skor, gol tersebut juga mendongkrak motivasi Swiss untuk mengembalikan kedudukan.
Akan tetapi, meskipun terus menggempur pertahanan Polandia, Swiss tetap tidak bisa menciptakan gol bahkan hingga 120 menit. Hingga akhirnya babak adu penalti digelar, Swiss harus mengakui ketangguhan Polandia dengan skor 5-4.
Spoiler for Gol saltonya Xerdan Shaqiri:

.
Quote:
2. Gareth Bale (Wales vs Irlandia)
Wales melaju ke perempatfinal Piala Eropa 2016 setelah mengalahkan Irlandia Utara dengan skor 1-0. Yang menjadi bintang kemenangan The Dragons –julukan Wales– adalah Gareth Bale.
Memang, Bale tidak mencetak gol dalam laga yang digelar di Parc des Princes tersebut, dan penampilannya bisa dikatakan kurang impresif. Bale sendiri sepanjang pertandingan hanya melepaskan dua tembakan ke gawang. Akurasi umpannya juga tidak terlalu baik di pertandingan ini, hanya sekitar 59.4 persen. Ia juga dua kali memenangi duel udara dan sekali berhasil mengintersep bola. Akan tetapi, bintang yang membela Real Madrid tersebut adalah pemain yang mengirim umpan ke kotak penalti Irlandia Utara sehingga McAuley melakukan gol bunuh diri.
Jika toh McAuley tidak menyambar bola yang mengarah ke mulut gawang Irlandia, maka di sana sudah ada Hal Robson-Kanu yang siap melakukannya. Jadi, tak salah jika gol itu lahir berkat umpan matang Bale.
Terlepas dari umpan itu, Bale juga nyaris membobol gawang Irlandia lewat spesialisasinya melakukan tendangan bebas. Meskipun ia melakukan tembakan yang sama seperti ketika mencetak gol ke gawang Inggris di fase grup, tapi kali ini tendangan bebas Bale bisa diblok Michael McGovern.
Spoiler for Gareth Bale:
Wales melaju ke perempatfinal Piala Eropa 2016 setelah mengalahkan Irlandia Utara dengan skor 1-0. Yang menjadi bintang kemenangan The Dragons –julukan Wales– adalah Gareth Bale.
Memang, Bale tidak mencetak gol dalam laga yang digelar di Parc des Princes tersebut, dan penampilannya bisa dikatakan kurang impresif. Bale sendiri sepanjang pertandingan hanya melepaskan dua tembakan ke gawang. Akurasi umpannya juga tidak terlalu baik di pertandingan ini, hanya sekitar 59.4 persen. Ia juga dua kali memenangi duel udara dan sekali berhasil mengintersep bola. Akan tetapi, bintang yang membela Real Madrid tersebut adalah pemain yang mengirim umpan ke kotak penalti Irlandia Utara sehingga McAuley melakukan gol bunuh diri.
Jika toh McAuley tidak menyambar bola yang mengarah ke mulut gawang Irlandia, maka di sana sudah ada Hal Robson-Kanu yang siap melakukannya. Jadi, tak salah jika gol itu lahir berkat umpan matang Bale.
Terlepas dari umpan itu, Bale juga nyaris membobol gawang Irlandia lewat spesialisasinya melakukan tendangan bebas. Meskipun ia melakukan tembakan yang sama seperti ketika mencetak gol ke gawang Inggris di fase grup, tapi kali ini tendangan bebas Bale bisa diblok Michael McGovern.
Quote:
3. Renato Shances
Kroasia mengakhiri laga kontra Portugal dengan kekalahan. Terus menyerang hingga babak tambahan, Kroasia justru kebobolan melalui serangan balik yang dirancang pemain muda Portugal, Renato Sanches.
Renato Sanches dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2016 yang mempertemukan antara Portugal kontra Kroasia di Stade Bollaert-Delelis, Minggu (26/6/2016) dini hari WIB.
Dinobatkannya Sanches sebagai pemain terbaik dalam laga yang dimenangkan oleh Portugal dengan skor akhir 1-0 itu memang bisa dibilang tepat. Pasalnya, Sanches yang masuk sebagai pemain pengganti di laga itu memang memberikan pengaruh positif dalam permainan Portugal.
Terhitung ada tiga peluang emas Portugal di laga tadi yang dimotori oleh pemain anyar Bayern Munich tersebut. Bahkan gol kemenangan anak asuh Fernando Santos tersebut juga merupakan andil aksi Sanches.
Memanfaatkan serangan balik, Sanches lalu menggiring bola dari belakang hingga akhirnya memberikan umpan kepada Cristiano Ronaldo. Sang Kapten pun lalu melepaskan sepakan yang bola reboundnya mampu disundul oleh Fabio Quaresma dan berujung sebagai gol kemenangan Portugal.
Dengan ini Portugal mampu lolos ke babak perempatfinal Piala Eropa 2016 dan bakal menghadapi Polandia, yang pada pertandingan sebelumnya mampu menyingkirkan Swiss melalui drama adu penalti.
Spoiler for Renato Shances:
Kroasia mengakhiri laga kontra Portugal dengan kekalahan. Terus menyerang hingga babak tambahan, Kroasia justru kebobolan melalui serangan balik yang dirancang pemain muda Portugal, Renato Sanches.
Renato Sanches dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2016 yang mempertemukan antara Portugal kontra Kroasia di Stade Bollaert-Delelis, Minggu (26/6/2016) dini hari WIB.
Dinobatkannya Sanches sebagai pemain terbaik dalam laga yang dimenangkan oleh Portugal dengan skor akhir 1-0 itu memang bisa dibilang tepat. Pasalnya, Sanches yang masuk sebagai pemain pengganti di laga itu memang memberikan pengaruh positif dalam permainan Portugal.
Terhitung ada tiga peluang emas Portugal di laga tadi yang dimotori oleh pemain anyar Bayern Munich tersebut. Bahkan gol kemenangan anak asuh Fernando Santos tersebut juga merupakan andil aksi Sanches.
Memanfaatkan serangan balik, Sanches lalu menggiring bola dari belakang hingga akhirnya memberikan umpan kepada Cristiano Ronaldo. Sang Kapten pun lalu melepaskan sepakan yang bola reboundnya mampu disundul oleh Fabio Quaresma dan berujung sebagai gol kemenangan Portugal.
Dengan ini Portugal mampu lolos ke babak perempatfinal Piala Eropa 2016 dan bakal menghadapi Polandia, yang pada pertandingan sebelumnya mampu menyingkirkan Swiss melalui drama adu penalti.
Quote:
4. Antoine Griezmann
Sempat dibuat ketar-ketir karena ketinggalan 0-1 lebih dulu sampai menit 57, fans Prancis wajib berterima kasih pada sosok Antoine Griezmann. Forward Atletico Madrid itu pantas dinobatkan sebagai Man of the Match di laga ini usai memborong dua gol dan menjadi pahlawan kemenangan Les Blues.
Sejatinya performa Griezmann terbilang melempem di babak pertama. Jadi pendamping Olivier Giroud di lini depan, pemain kelahiran Macon ini tak punya ruang luas berkreasi.
Barulah di babak kedua ketika Didier Deschamps menggesernya menjadi winger kiri, Griezmann tampil jauh lebih menonjol dan efektif.
Pemain berusia 25 tahun itu jadi sosok yang paling rajin melepaskan tembakan. Ia mencatat delapan tembakan ke gawang, yang lima di antaranya tepat sasaran.
Puncaknya tentu saja terjadi dalam dua momen, yang hadir di menit 57 dan 61. Tandukan dan tembakannya, memaksimalkan assist Bacary Sagna dan Olivier Giroud, menjebol gawang The Boys In Green, yang dikawal Darren Randolph.
Seperti dimuat Squawka, Griezmann sukses meregister 48 operan, delapan tembakan, tiga crossing, tiga blok, dan tentunya dua gol krusial.
Spoiler for Antoine Griezmann:
Sempat dibuat ketar-ketir karena ketinggalan 0-1 lebih dulu sampai menit 57, fans Prancis wajib berterima kasih pada sosok Antoine Griezmann. Forward Atletico Madrid itu pantas dinobatkan sebagai Man of the Match di laga ini usai memborong dua gol dan menjadi pahlawan kemenangan Les Blues.
Sejatinya performa Griezmann terbilang melempem di babak pertama. Jadi pendamping Olivier Giroud di lini depan, pemain kelahiran Macon ini tak punya ruang luas berkreasi.
Barulah di babak kedua ketika Didier Deschamps menggesernya menjadi winger kiri, Griezmann tampil jauh lebih menonjol dan efektif.
Pemain berusia 25 tahun itu jadi sosok yang paling rajin melepaskan tembakan. Ia mencatat delapan tembakan ke gawang, yang lima di antaranya tepat sasaran.
Puncaknya tentu saja terjadi dalam dua momen, yang hadir di menit 57 dan 61. Tandukan dan tembakannya, memaksimalkan assist Bacary Sagna dan Olivier Giroud, menjebol gawang The Boys In Green, yang dikawal Darren Randolph.
Seperti dimuat Squawka, Griezmann sukses meregister 48 operan, delapan tembakan, tiga crossing, tiga blok, dan tentunya dua gol krusial.
Quote:
5. Julian Draxler
Bermain sejak start dengan menggantikan Mario Gotze, Draxler langsung tampil nyetel. Dia menawarkan kecepatan di sisi kiri, sesuatu yang tidak bisa didapatkan Jerman dari seorang Gotze.
Draxler pun akhirnya memberikan sumbangan nyata untuk Jerman dengan sebuah assist untuk gol Mario Gomez pada menit 43. Selain assist, gelandang belia berbakat ini juga mencetak gol melalui tendangan voli pada menit 63.
Kontribusi penting Draxler bukan sekadar assist dan gol. Dia dua kali melakukan percobaan ke gawang Slovakia, menciptakan satu peluang emas untuk rekannya, lalu delapan kali melakukan dribble berbahaya.
Kegemilangan Draxler di pertandingan melawan Slovakia menjadi bukti bahwa dirinya pantas dimainkan sejak start di laga-laga berikutnya. Adapun Jerman akan melawan salah satu di antara Italia dan Spanyol dalam laga perempatfinal.
Spoiler for Julian Draxler:
Bermain sejak start dengan menggantikan Mario Gotze, Draxler langsung tampil nyetel. Dia menawarkan kecepatan di sisi kiri, sesuatu yang tidak bisa didapatkan Jerman dari seorang Gotze.
Draxler pun akhirnya memberikan sumbangan nyata untuk Jerman dengan sebuah assist untuk gol Mario Gomez pada menit 43. Selain assist, gelandang belia berbakat ini juga mencetak gol melalui tendangan voli pada menit 63.
Kontribusi penting Draxler bukan sekadar assist dan gol. Dia dua kali melakukan percobaan ke gawang Slovakia, menciptakan satu peluang emas untuk rekannya, lalu delapan kali melakukan dribble berbahaya.
Kegemilangan Draxler di pertandingan melawan Slovakia menjadi bukti bahwa dirinya pantas dimainkan sejak start di laga-laga berikutnya. Adapun Jerman akan melawan salah satu di antara Italia dan Spanyol dalam laga perempatfinal.
Quote:
6. Eden Hazard
Dalam pertandingan tersebut muncul nama Eden Hazard yang dinobatkan sebagai pemain terbaik. Keberhasilan winger Chelsea tersebut mendapatkan predikat tersebut sebenarnya bisa dikatakan sangat tepat.
Meski 'hanya' tampil 81 menit -- kemudian digantikan Marouane Fellaini -- Dalam pertandingan ini, Hazard menjadi pemain yang cukup aktif memberikan ancaman di pertahanan Hongaria dengan 11 kali dia membuat dribel sukses. Tak hanya itu, empat umpan kunci juga diproduksinya untuk menggambarkan peran vital dia di laga perdelapan-final ini. Bahkan ia mampu menyumbangkab satu assist di laga ini, usai umpannya mampu dimanfaatkan oleh Michy Batshuayi di babak kedua laga
Tidak hanya memberikan assist, Hazard juga sukses mencatatkan namanya di papan skor di pertandingan tadi. Aksi individunya di sisi kanan pertahanan Hungaria, mampu diselesaikan Hazard jadi gol usai sepakannya gagal diamankan oleh Gabor Kiraly.
Hasil itu pun membawa Belgia lolos ke babak perempatfinal Piala Eropa 2016. Pada babak tersebut tim arahan Marc Wilmots itu bakal menghadapi Wales, yang di laga sebelumnya mampu membekuk Irlandia Utara 1-0.
Spoiler for Eden Hazard:
Dalam pertandingan tersebut muncul nama Eden Hazard yang dinobatkan sebagai pemain terbaik. Keberhasilan winger Chelsea tersebut mendapatkan predikat tersebut sebenarnya bisa dikatakan sangat tepat.
Meski 'hanya' tampil 81 menit -- kemudian digantikan Marouane Fellaini -- Dalam pertandingan ini, Hazard menjadi pemain yang cukup aktif memberikan ancaman di pertahanan Hongaria dengan 11 kali dia membuat dribel sukses. Tak hanya itu, empat umpan kunci juga diproduksinya untuk menggambarkan peran vital dia di laga perdelapan-final ini. Bahkan ia mampu menyumbangkab satu assist di laga ini, usai umpannya mampu dimanfaatkan oleh Michy Batshuayi di babak kedua laga
Tidak hanya memberikan assist, Hazard juga sukses mencatatkan namanya di papan skor di pertandingan tadi. Aksi individunya di sisi kanan pertahanan Hungaria, mampu diselesaikan Hazard jadi gol usai sepakannya gagal diamankan oleh Gabor Kiraly.
Hasil itu pun membawa Belgia lolos ke babak perempatfinal Piala Eropa 2016. Pada babak tersebut tim arahan Marc Wilmots itu bakal menghadapi Wales, yang di laga sebelumnya mampu membekuk Irlandia Utara 1-0.
Quote:
7. Leonardo Bonucci
UEFA menjadikan Bonucci man of the match atas kontribusinya menjaga pertahanan Italia tak kebobolan. Bek Juventus ini melakukan lima penyelamatan penting, empat pencegahan, memenangkan duel udara dan membuat dua kali memblokir upaya striker Spanyol.
Bonucci pun pengatakan permainan bagusnya semata karena Italia harus menang melawan Spanyol yang dianggap menjadi salah satu tim terbaik di dunia. Pada pertandingan ini, Spanyol memang banyak menguasai bola. Namun, barisan belakang Italia yang seluruhnya berasal dari Juventus sepertinya benar-benar mengetahui cara membuat Alvaro Morata, yang juga striker Juve, tidak berkutik.
Maka tak heran jika Leonardo Bonucci akhirnya menjadi Man of the Match pada laga ini. Bonucci berjibaku mengamankan pertahanan Italia. Ditopang Giorgio Chielline dan Andrea Barzagli, bek Juventus ini mampu meredam serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Spanyol.
Spoiler for Leonardo Bonucci:
UEFA menjadikan Bonucci man of the match atas kontribusinya menjaga pertahanan Italia tak kebobolan. Bek Juventus ini melakukan lima penyelamatan penting, empat pencegahan, memenangkan duel udara dan membuat dua kali memblokir upaya striker Spanyol.
Bonucci pun pengatakan permainan bagusnya semata karena Italia harus menang melawan Spanyol yang dianggap menjadi salah satu tim terbaik di dunia. Pada pertandingan ini, Spanyol memang banyak menguasai bola. Namun, barisan belakang Italia yang seluruhnya berasal dari Juventus sepertinya benar-benar mengetahui cara membuat Alvaro Morata, yang juga striker Juve, tidak berkutik.
Maka tak heran jika Leonardo Bonucci akhirnya menjadi Man of the Match pada laga ini. Bonucci berjibaku mengamankan pertahanan Italia. Ditopang Giorgio Chielline dan Andrea Barzagli, bek Juventus ini mampu meredam serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Spanyol.
Quote:
8. Ragnar Sigurdsson
Kejutan besar terjadi di laga pamungkas fase 16 besar Piala Eropa 2016. Tim kuda hitam Islandia sukses menjungkan Inggris 2-1. Islandia memang jelas mengandalkan kolektivitas untuk meraih kemenangan sensasional ini, tapi ada satu nama yang tampil luar biasa dan layak jadi Man of the Match laga ini. Ia adalah Ragnar Sigurdsson.
Meski usianya tak bisa dibilang muda lagi, yakni 30 tahun, namun bek FC Krasnodar itu tampil tanpa cela mengawal lini belakang Islandia. Bahkan ia juga ikut menyumbang gol bagi timnya, yakni gol pertama Islandia.
Bahkan tak hanya itu saja, Sigurdsson nyaris mencetak gol keduanya di laga ini dengan tendangan akrobatik nan menawan. Beruntung bagi Inggris usahanya gagal membuahkan hasil, karena jika tidak, penggawa 'Tiga Singa' bisa pulang ke kampung halaman dengan rasa malu mendalam.
Tampil selama 90 menit, selain mencetak satu gol, Sigurdsson juga membuat lima intersep dan sepuluh sapuan. Tiga tekel krusial termasuk babak kedua, Sigurdsson juga melakukan tekel bersih yang luar biasa kepada Jamie Vardy. Kecepatan penyerang Leicester City itu mampu diimbangi sang bek dan timing tekelnya benar-benar tepat. What a tackle, meski sebenarnya ini sangat berisiko karena bola tengah berada di kotak penalti Islandia.
Spoiler for Ragnar Sigurdsson:
Kejutan besar terjadi di laga pamungkas fase 16 besar Piala Eropa 2016. Tim kuda hitam Islandia sukses menjungkan Inggris 2-1. Islandia memang jelas mengandalkan kolektivitas untuk meraih kemenangan sensasional ini, tapi ada satu nama yang tampil luar biasa dan layak jadi Man of the Match laga ini. Ia adalah Ragnar Sigurdsson.
Meski usianya tak bisa dibilang muda lagi, yakni 30 tahun, namun bek FC Krasnodar itu tampil tanpa cela mengawal lini belakang Islandia. Bahkan ia juga ikut menyumbang gol bagi timnya, yakni gol pertama Islandia.
Bahkan tak hanya itu saja, Sigurdsson nyaris mencetak gol keduanya di laga ini dengan tendangan akrobatik nan menawan. Beruntung bagi Inggris usahanya gagal membuahkan hasil, karena jika tidak, penggawa 'Tiga Singa' bisa pulang ke kampung halaman dengan rasa malu mendalam.
Tampil selama 90 menit, selain mencetak satu gol, Sigurdsson juga membuat lima intersep dan sepuluh sapuan. Tiga tekel krusial termasuk babak kedua, Sigurdsson juga melakukan tekel bersih yang luar biasa kepada Jamie Vardy. Kecepatan penyerang Leicester City itu mampu diimbangi sang bek dan timing tekelnya benar-benar tepat. What a tackle, meski sebenarnya ini sangat berisiko karena bola tengah berada di kotak penalti Islandia.
Itulah para peman terbaik di babak16 besar, trit ini akan terus tsame final gan, pantengin terus ya...
Cari berita update selama Euro 2016 dan ikuti Tebak Skor berhadiah puluhan juta rupiah di gambar dibawah ini!
0
1.8K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan