Jakarta - Pesawat jet Indo nihnesia dinyatakan Malaysia tidak mencegat pesawat C-130 milik Royal Malaysian Air Force (RMAF) di atas Kepulauan Natuna. Hal ini dikatakan oleh Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein.

"Ini hanyalah identifikasi visual dari pesawat kami. Sebuah pencegatan memerlukan aksi penurunan paksa dari pesawat RMAF, dan itu tak terjadi," kata Hishamuddin sebagaimana dilansir dari The Star.com, Senin(27/6/2016).

Dia mengatakan telah menerima detil kejadian secara singkat dari kepala RMAF Tan Sri Roslan Saad terkait insiden yang melibatkan dua jet F-16 milik TNI AU dan satu pesawat C130 milik RMAF. Pesawat C130 itu dipanggil dengan tanda Mega 207 pada Sabtu (25/6).

"Ini harus dicatat bahwa Mega 207 tidak dicegat oleh TNI AU," kata dia.

Mega 207, kata Hishammuddin, berangkat dari Pangkalan Udara Subang pada 10.10 pagi waktu setempat dan dijadwalkan mejalani misi latihan dengan jalur terbang yang ditentukan ke Pangkalan Udara Labuan.

Pada 12.03 siang waktu setempat, pesawat menerima identifikasi visual dari TNI AU, 24 nautical miles dari kepulauan Natuna dan di ketinggian 23 ribu kaki.

"Pesawat TNI AU kedua berada 1 nautical mile di belakang Mega 207 di ketinggian 22.900 kaki, menurut Traffic Collision Avoidance System di Mega 207," jelasnya.

Semua usaha Mega 207 untuk mengontak kedua pesawat tempur milik TNI AU tersebut tidak mendapatkan respon. "Tak lama, kedua pesawat TNI AU tersebut menghilang dari wilayah udara tanpa insiden lebih lanjut," sambung Hishamuddin.

Hsihammuddin menambahkan, insiden itu tak akan dianggap enteng. Malaysia akan melanjutkan rute pesawat itu tanpa syarat. "Sejauh ini Mega 207 melakukan misi pelatihan dalam jadwal dan rute penerbangan yang telah ditentukan sesuai SOP," kata dia.

"Kami juga menekankan bahwa keselamatan dari penerbangan sangat dipastikan, kapanpun, ketika kami terbang melintasi rute internasional yang dikenali," tuturnya.

"Kami memberi mandat ke kepala RMAF untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mengoperasikan hak kami dalam menggunakan rute ini dan melanjutkan kerjasama dengan Indonesia," kata dia.

"Malaysia punya hak untuk terbang dengan cepat tanpa hambatan melintasi wilayah udara sesuai perjanjian Malaysia dengan Indonesia, berkenaan dengan aturan yang sah soal negara kepulauan dan hak-hak Malaysia dalam laut teritorial dan perairan kepulauan, sebagaimana pada wilayah udara di atas laut teritorial, perairan kepulauan, dan wilayah Indonesia yang membentang dari timur ke barat Malaysia," tuturnya.

Hishammuddin mengatakan perjanjian telah jelas mengatur hak pesawat militer untuk melakukan manuver udara, termasuk latihan taktis, melintasi wilayah udara di atas teritorinya. Namun tak ada penggunaan persenjataan yang diperbolehkan.

"Saya akan membawa isu ini langsung ke Menteri Pertahanan Indonesia Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, saat saya bertemu dengannya bulan depan di Jakarta," kata Hishammuddin.

https://m.detik.com/news/internasional/3243515/menhan-malaysia-tak-ada-pesawat-tni-yang-cegat-pesawat-malaysia


Looooh TNI blg sebaliknya, btw knp ya natuna di acak2, kmrn tiongkok, tanda2 lepas kah?