- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Nurdin Halid: Indonesia Butuh Pemimpin Eksekutor Macam Ahok, Bukan Konseptor


TS
exladyboy
Nurdin Halid: Indonesia Butuh Pemimpin Eksekutor Macam Ahok, Bukan Konseptor
Quote:

Quote:
Pipnews.co.id | Jakarta – Indonesia tidak butuh banyak orang pintar. Negeri ini justru butuh lebih banyak pemimpin eksekutor ketimbang pemimpin wacana atau konseptor. Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama adalah dua sosok pemimpin eksekutor ulung.
Pernyataan lugas itu meluncur dari Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia, Nurdin Halid saat membuka Pasar Murah yang diadakan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) DKI Jakarta, di halaman kantor Dekopinwil DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2016).
Menurut Nurdin Halid, kalau Indonesia mau menjadi negara kuat dan modern, perlu banyak pemimpin tipikal eksekuor di berbagai tingkatan. Sejak dulu, Indonesia sudah banyak melahirkan konsep-konsep pembangunan yang bagus, tetapi faktanya kita tertinggal dari banyak negara lain, termasuk negara-negara tetangga.
“Negeri ini butuh banyak pemimpin eksekutor. Presiden Jokowi dan Gubernur Ahok adalah pemimpin eksekutor yang dibutuhkan negeri ini. Keduanya pemimpin yang cerdas, tetapi juga eksekutor ulung,” ujar Nurdin. “Pemimpin cerdas saja tak cukup untuk membangun negeri ini, tetapi juga memiliki keberanian untuk mengeksekusi,” lanjut Nurdin.
Nurdin lantas memberi beberapa contoh bagaimana Ahok ketika membangun infrastruktur di Jakarta. Mulai dari revitalisasi sungai, waduk, rusunawa, transjakarta, MRT, kereta ringan, ruang terbuka hijau, ruang publik dan ramah anak, kartu Jakarta Pintar, jalan-jalan dibangun trotoar yang ramah penyandang cacat, dan membangun sistem pemerintahan yang bersih berbasis kinerja dan penerapan sistem administrasi online, khususnya e-budgeting.
“Ia tidak berwacana tetapi berbuat nyata. Demi kepentingan banyak orang dan masa depan Jakarta yang lebih baik, ia berani melakukan apa pun termasuk penggusuran,” ujar Nurdin. Meski kontroversial, Nurdin melihat semua yang dilakukan Ahok murni untuk kepentingan masyarakat Jakarta maupun dalam rangka modernisasi Ibu Kota Negara. “Selama Pak Ahok melakukan semua itu bukan kepentingan dirinya atau pun kelompoknya, kita dukung kepemimpinannya,” ujar Nurdin.
Nurdin lantas meminta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Irwandi agar menyampaikan pesan gerakan koperasi, yaitu membangun Jakarta berbasis koperasi. “Jadi, Pak Irwandi, tolong sampaikan kepada Pak Ahok, agar membangun Jakarta berbasis koperasi. Jika koperasi bertumbuh dan berkembang baik di Jakarta, masyarakat akan hidup damai sejahtera,” kata Nurdin. “Langkah-langkah terobosan dan berani Pak Ahok sudah bagus, tapi masih ada yang kurang, yaitu membangun koperasi-koperasi berbasis komunitas. Tolong Pak Irwandi isi Pak Ahok tentang betapa pentingnya membangun Jakarta berbasis koperasi. Kalau itu dilakukan, masyarakat koperasi akan mendukung beliau,” kata Nurdin lagi. (yos)
http://www.pipnews.co.id/nasional/nu...kan-konseptor/
Pernyataan lugas itu meluncur dari Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia, Nurdin Halid saat membuka Pasar Murah yang diadakan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) DKI Jakarta, di halaman kantor Dekopinwil DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2016).
Menurut Nurdin Halid, kalau Indonesia mau menjadi negara kuat dan modern, perlu banyak pemimpin tipikal eksekuor di berbagai tingkatan. Sejak dulu, Indonesia sudah banyak melahirkan konsep-konsep pembangunan yang bagus, tetapi faktanya kita tertinggal dari banyak negara lain, termasuk negara-negara tetangga.
“Negeri ini butuh banyak pemimpin eksekutor. Presiden Jokowi dan Gubernur Ahok adalah pemimpin eksekutor yang dibutuhkan negeri ini. Keduanya pemimpin yang cerdas, tetapi juga eksekutor ulung,” ujar Nurdin. “Pemimpin cerdas saja tak cukup untuk membangun negeri ini, tetapi juga memiliki keberanian untuk mengeksekusi,” lanjut Nurdin.
Nurdin lantas memberi beberapa contoh bagaimana Ahok ketika membangun infrastruktur di Jakarta. Mulai dari revitalisasi sungai, waduk, rusunawa, transjakarta, MRT, kereta ringan, ruang terbuka hijau, ruang publik dan ramah anak, kartu Jakarta Pintar, jalan-jalan dibangun trotoar yang ramah penyandang cacat, dan membangun sistem pemerintahan yang bersih berbasis kinerja dan penerapan sistem administrasi online, khususnya e-budgeting.
“Ia tidak berwacana tetapi berbuat nyata. Demi kepentingan banyak orang dan masa depan Jakarta yang lebih baik, ia berani melakukan apa pun termasuk penggusuran,” ujar Nurdin. Meski kontroversial, Nurdin melihat semua yang dilakukan Ahok murni untuk kepentingan masyarakat Jakarta maupun dalam rangka modernisasi Ibu Kota Negara. “Selama Pak Ahok melakukan semua itu bukan kepentingan dirinya atau pun kelompoknya, kita dukung kepemimpinannya,” ujar Nurdin.
Nurdin lantas meminta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Irwandi agar menyampaikan pesan gerakan koperasi, yaitu membangun Jakarta berbasis koperasi. “Jadi, Pak Irwandi, tolong sampaikan kepada Pak Ahok, agar membangun Jakarta berbasis koperasi. Jika koperasi bertumbuh dan berkembang baik di Jakarta, masyarakat akan hidup damai sejahtera,” kata Nurdin. “Langkah-langkah terobosan dan berani Pak Ahok sudah bagus, tapi masih ada yang kurang, yaitu membangun koperasi-koperasi berbasis komunitas. Tolong Pak Irwandi isi Pak Ahok tentang betapa pentingnya membangun Jakarta berbasis koperasi. Kalau itu dilakukan, masyarakat koperasi akan mendukung beliau,” kata Nurdin lagi. (yos)
http://www.pipnews.co.id/nasional/nu...kan-konseptor/
orang baik kumpul dengan orang baik
terimakasih papa halid

0
5.5K
Kutip
68
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan