- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kereta Made in Madiun Mulai Beroperasi di Bangladesh, Ini Penampakannya


TS
hebatpart2
Kereta Made in Madiun Mulai Beroperasi di Bangladesh, Ini Penampakannya
Quote:
Kereta Made in Madiun Mulai Beroperasi di Bangladesh, Ini Penampakannya

Jakarta-PT Industri kereta Api (Persero) (INKA) telah mengapalkan puluhan unit kereta penumpang kepada pemesannya di Bangladesh. Kereta tersebut pada Sabtu kemarin (25/6) resmi beroperasi di Bangladesh.
Pengoperasian sendiri disaksikan oleh Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina Wajed dan para Direksi INKA.

"Hari Sabtu 25 Juni, Perdana Menteri Bangladesh meresmikan rangkaian sonar bangla express trayek Dhaka ke Citagong," ujar General Manager Perencanaan Perusahaan dan General Affair INKA, I Ketut Astika kepada detikFinance, Minggu (26/6/2016).
Seperti diketahui, pengiriman perdana kereta pesanan Bangladesh dilakukan pada akhir Maret 2016 dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Pengiriman tersebut merupakan rangkaian order dari Bangladesh Railway sebanyak 150 unit kereta penumpang. BUMN produsen kereta yang bermarkas di Madiun, Jawa Timur ini menargetkan proses pengiriman bisa rampung pada Agustus 2016.
"INKA sudah mengirimkan 37 kereta MG dari total pesanan 100 MG dan 50 BG," sebutnya.

http://finance.detik.com/read/2016/0...-penampakannya
Quote:
15 Kereta Made in Madiun Diekspor ke Bangladesh

Surabaya -Hari ini, Indonesia melakukan ekspor kereta penumpang ke Bangladesh. Untuk tahap awal, sebanyak 15 kereta penumpang dikirim ke Bangladesh.
Total kontrak pengadaan kereta untuk Bangladesh sebanyak 150 kereta penumpang. Kereta penumpang pesanan Bangladesh Railway tersebut adalah buatan PT INKA (Persero).
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyambut positif langkah INKA. Menurut Bambang, INKA mampu mencari celah pasar di luar Indonesia untuk memasarkan produknya.
"Tidak hanya bergantung domestik, tetapi juga mengejar pasar luar negeri, ekspor," ujar Bambang dalam acara pelepasan ekspor tahap pertama gerbong kereta INKA dan peluncuran Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) di Dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (31/3/2016).
Bambang berpesan agar produsen kereta yang bermarkas di Madiun Jawa Timur tersebut memperhatikan kualitas dan kuantitas kereta.
Bambang menambahkan, pembuatan kereta penumpang ekspor ini pendanaannya berasal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank melalui penugasan khusus/National Interest Account (NIA) sebesar Rp 300 miliar.
"150 kereta penumpang ini secara bertahap akan dikirim ke Bangladesh hingga akhir tahun," lanjut Bambang.
Selain ekspor, hal terpenting lain dari proyek ini adalah multiplier effect yang ditimbulkan. Industri dalam negeri dan UMKM mendapat keuntungan dengan terlibat dalam pembuatan kereta penumpang ekspor ini.
Di tempat yang sama, Direktur Utama INKA, Agus H. Purnomo mengatakan nilai kontrak pembelian 150 kereta penumpang ini sebesar US$ 72,3 juta. Tingkat kandungan lokal dalam pembuatan kereta ini sampai 70%.
Contoh kandungan lokal yang digunakan antara lain rem dari PT Pindad (Persero), besi cor dari PT Barata (Persero), dan plat dari PT Krakatau Steel Tbk.
"Tingginya kandungan lokal mampu menggerakkan setor riil dan manufaktur di dalam negeri," kata Agus.
Pengiriman kereta barang ini diangkut menggunakan MV Seiyo Spring. Pemuatan gerbong kereta ini dilakukan menggunakan unit Harbour Mobile Crane (HMC) milik PT Pelindo III (Persero).
(iwd/feb) http://finance.detik.com/read/2016/0...-ke-bangladesh

Surabaya -Hari ini, Indonesia melakukan ekspor kereta penumpang ke Bangladesh. Untuk tahap awal, sebanyak 15 kereta penumpang dikirim ke Bangladesh.
Total kontrak pengadaan kereta untuk Bangladesh sebanyak 150 kereta penumpang. Kereta penumpang pesanan Bangladesh Railway tersebut adalah buatan PT INKA (Persero).
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyambut positif langkah INKA. Menurut Bambang, INKA mampu mencari celah pasar di luar Indonesia untuk memasarkan produknya.
"Tidak hanya bergantung domestik, tetapi juga mengejar pasar luar negeri, ekspor," ujar Bambang dalam acara pelepasan ekspor tahap pertama gerbong kereta INKA dan peluncuran Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) di Dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (31/3/2016).
Bambang berpesan agar produsen kereta yang bermarkas di Madiun Jawa Timur tersebut memperhatikan kualitas dan kuantitas kereta.
Bambang menambahkan, pembuatan kereta penumpang ekspor ini pendanaannya berasal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank melalui penugasan khusus/National Interest Account (NIA) sebesar Rp 300 miliar.
"150 kereta penumpang ini secara bertahap akan dikirim ke Bangladesh hingga akhir tahun," lanjut Bambang.
Selain ekspor, hal terpenting lain dari proyek ini adalah multiplier effect yang ditimbulkan. Industri dalam negeri dan UMKM mendapat keuntungan dengan terlibat dalam pembuatan kereta penumpang ekspor ini.
Di tempat yang sama, Direktur Utama INKA, Agus H. Purnomo mengatakan nilai kontrak pembelian 150 kereta penumpang ini sebesar US$ 72,3 juta. Tingkat kandungan lokal dalam pembuatan kereta ini sampai 70%.
Contoh kandungan lokal yang digunakan antara lain rem dari PT Pindad (Persero), besi cor dari PT Barata (Persero), dan plat dari PT Krakatau Steel Tbk.
"Tingginya kandungan lokal mampu menggerakkan setor riil dan manufaktur di dalam negeri," kata Agus.
Pengiriman kereta barang ini diangkut menggunakan MV Seiyo Spring. Pemuatan gerbong kereta ini dilakukan menggunakan unit Harbour Mobile Crane (HMC) milik PT Pelindo III (Persero).
(iwd/feb) http://finance.detik.com/read/2016/0...-ke-bangladesh

Quote:
0
34.3K
Kutip
321
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan