Kasus penembakan kapal berbendera China oleh KRI Imam Bonjol yang diikuti “gertakan” Presiden Joko Widodo, hanya merupakan skenario sandiwara yang dilakukan Jokowi dengan Pemerintah China. Tujuannya, untuk mengalihkan kasus dalam negeri seperti tidak berhasilnya Rezim Jokowi menjungkirbalikkan harga daging dan sembako.

Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muhammad Huda kepada intelijen (24/06). “Jika dicermati, kasus di Natuna itu hanya sandiwara saja. China sangat bersahabat dengan Indonesia di era Jokowi. Dan persahabatan ini bisa dimungkinkan untuk membuat drama seperti itu,” tegas Muhammad Huda.

Menurut Huda, dalam politik, hal yang lumrah untuk menyatukan bangsa dengan membuat musuh bersama terutama dari negara lain. “Tapi musuh bersama dari China dalam kasus Natuna, kelihatannya gagal,” ungkap Huda.

Huda menegaskan, Jokowi berpose foto di atas kapal perang Imam Bonjol hanya untuk bergaya saja. “Itu hanya gaya-gayaan saja, fotografer ada yang mengarahkan, ada juga yang asli,” papar Huda.

Dalam pandangan Huda, jika dibandingkan dengan armada laut China, Indonesia masih kalah jauh. “KRI Imam Bonjol itu dari Jerman Timur yang sudah sangat tua, sedangkan China miliki kapal selam, dan kapal perang yang sangat canggih,” jelas Huda.

Red
Sumber Kritis&Smart