Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
Rekam Jejak 5 Relawan `Pengkhianat` Teman Ahok


Metrotvnews.com, Jakarta: Lima eks relawan Teman Ahok yang menuding ada rekayasa dalam pengumpulan 1 juta KTP buat Basuki Tjahaja Purnama memiliki rekam jejak buruk di mata sesama rekan relawan. Tiga dari lima eks relawan Teman Ahok diketahui kerap memanipulasi data KTP.

 

Kelima eks relawan Teman Ahok itu adalah Richard Sukarno, Paulus Romindo, Dodi Hendaryadi, Khusnul Nurul, dan Della Arianti.  Mereka semua sudah dikeluarkan dari Teman Ahok.

 

Juru Bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas mengaku modus barter KTP paling sering digunakan mereka untuk memanipulasi data pemberi dukungan. Data pemberi dukungan sering tidak sesuai fakta di lapangan. Nomor telepon, NIK, dan alamat sering dimanipulasi.

 

"Data yang mereka kirim kualitasnya tidak bagus. Kita ada kode di formulir dukungan, salah satu yang mereka gunakan saat konpers itu kodenya 136. Jadi kita tahu formulir itu dapat dari kelurahan mana," kata Amalia di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2016).




 Juru Bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas. Foto: MTVN/Wanda Indana.


Amalia mengaku kaget ketika mendengar kabar tudingan rekayasa dalam pengumpulan satu juta KTP justru disampaikan oleh bekas `orang dalam`. Bahkan, rekan sesama relawan geram melihat tingkah kelima eks relawan Teman Ahok.

 

"Mr R (Richard) dan teman-teman memang betul pernah bergabung dalam struktur Teman Ahok. Kami punya grup (Whatsapp) teman-teman posko, mereka bilang 'Kurang ajar, kok mereka tega-teganya nusuk kita dari belakang'," imbuh Amalia.

 

Kekecewaan relawan Teman Ahok semakin menjadi usai mengetahui Richard, sosok yang memimpin gerakan eks relawan tersebut. Sebab, dua pekan lalu, beberapa relawan mengunjungi rumah Richard.

 

"Mr R ini tidak menyerahkan KTP kepada kami selama dua minggu karena isterinya meninggal. Kami datangi melayat ke rumah beliau, kita juga memberi santunan. Tapi malah menusuk dari belakang," beber Amel, sapaan Amalia.

 

Dugaan ada `penumpang gelap` di tubuh Teman Ahok membuat Amel lega. Keputusan mengeluarkan kelima bekas relawan itu juga dinilai tepat. Amel memastikan, gerakan eks relawan itu ditunggangi salah satu ormas yang dinaungi sebuah partai politik.

 

Apalagi, jelas Amel, Paulus Romindo, masih tercatat memiliki jabatan struktural di ormas yang diduga menyokong gerakan tersebut. Paulus diduga membiayai acara konferensi pers di kawasan elite, Menteng, Jakarta Pusat. Sementara Della Arianti, merupakan anak Richard.

 

"Saya yakin mereka tidak bisa membiayai acara konferensi pers di tempat itu (Menteng). Dan dua orang perempuan itu salah satunya anak dari Mr R. Dua orang kita keluarkan setelah mereka melakukan konferensi pers," ujarnya.




Lima eks relawan Teman Ahok. Foto: MTVN/Wanda Indana.

 

Amalia menyebut kelima eks relawan Teman Ahok sebagai barisan sakit hati. Dia bilang, motivasi kelimanya bergabung bersama Teman Ahok hanya untuk mencari uang. "Makanya dari awal saya ingatkan, di sini kita relawan, mencari teman dan saudara. Bukan mencari uang," kata Amel.

 

Kelima eks relawan itu mengakui bergabung ke Teman Ahok untuk mendapatkan uang. Saat konferensi pers, Richard, satu-satunya eks relawan yang terbuka mengakui memanipulasi data KTP.

 

"Ya cari uang lah. Selain itu, alasan kami berani mengungkap rekayasa KTP karena kami cinta Ahok. Kasian Pak Ahok, kalau relawannya (Teman Ahok) membohongi publik dengan mengklaim berhasil mengumpulkan satu juta KTP," ungkap Richard saat konferensi pers di Dua Nyonya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 22 Juni kemarin.

 

Sementara Della tak banyak bicara saat konpers. Dia tampak menjawab pertanyaan wartawan sekenannya. Dia juga mengaku bukan penanggung jawab (PJ) atau koordinator posko (Kospos). Della bilang dirinya hanya membantu membagikan dan mengutip formulir dukungan.

 

Nurul, relawan eks Teman Ahok lainnya, mengaku diajak Richard bergabung ke Teman Ahok. Motivasinya sama: mencari uang. Di Teman Ahok, Nurul menjabat PJ untuk wilayah Jati Baru.

 

"Awalnya saya ikut Teman Ahok karena saya suka Ahok. Tapi lama-kelamaan kami seperti bekerja di perusahaan. Kami diberi target 140 KTP per minggu. Ini namanya bukan relawan, tapi karyawan," ujar Nurul.

 

Kemarin, Teman Ahok menjelaskan semua tudingan yang dilontarkan para eks relawannya. Amelia mengakui pihaknya memberi target kepada PJ dan Kospos. Alasannya, Teman Ahok serius mencari dukungan KTP buat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama agar bisa maju Pilkada DKI 2017 lewat jalur independen.

 

"‎Soal target, karena kami serius, kami disiplin. Kalau Teman Ahok enggak disiplin, enggak ada manajemen, enggak punya sistem, pasti bubar. Satu 1 KTP enggak sedikit loh.  Lagipula, kalau enggak capai target enggak apa-apa," ujar Amel.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...nat-teman-ahok

---

Kumpulan Berita Terkait PILGUB DKI 2017 :

- Rekam Jejak 5 Relawan `Pengkhianat` Teman Ahok

- Survei: Warga Jakarta tak Masalah Ahok Maju Lewat Independen atau Parpol

- DPP Hanura Beri Surat Dukungan ke Ahok

0
3.2K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan