- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Karena Hidup Tak Selebay Itu!


TS
loveisnoteasy
Karena Hidup Tak Selebay Itu!
Bila saya mengalami pedih dan derita, saya harus memaksa otak saya untuk berpikir bahwa itu penting untuk saya.
Kenapa penting?
Karena saya membutuhkannya untuk belajar dan bertumbuh menjadi dewasa.
Bila tidak, seperti kata mbah Emha Ainun Nadjib, saya akan gagal sebagai manusia.
Emas mengalami pedih tempaan dan panas pembakaran agar berkilau.
Pisau mengalami derita asahan bertubi agar semakin tajam.
Dan beras rela dikuliti dengan sakitnya tumbuk agar bisa dimakan.
Masak sih, disayat pedihnya sakit hati sedikit saja sudah mau bunuh diri?
*ke laut aja keleesss*
Hidup hanyalah tentang menjalani proses, bukan tujuan itu sendiri.
Manusia hanyalah wayang yang disemati akal dan perasaan untuk menjalankan lakonnya, perannya di muka bumi.
Jangankan besok, hari ini saja saya tidak akan pernah tahu akan bertemu dengan siapa atau apa saja.
Saya belajar bahwa semua adalah Guru.
"Guruku ra mung siji."
Atau dalam bahasa Urdunya: "Guruku tak cuma satu".
Langit adalah Guru yang mengajarkan saya tentang arti bumi.
Begitu pun bumi adalah Guru yang mengajarkan saya cara menghargai langit.
Suka adalah Guru yang mengajarkan saya tentang luka.
Adapun luka adalah Guru yang mengajarkan saya tentang indahnya suka.
Gelap adalah Guru yang mengajarkan saya akan benderangnya cahaya.
Dan cahaya adalah Guru yang mengingatkan saya agar berhati-hati bila tersaruk dalam gelap.
Manusia adalah murid dari kehidupan.
Dimana kebahagiaan dan kesedihan berjalan beriringan.
Tidak bisa manusia hanya menuntut tawa tanpa tangis, matahari tanpa bulan, malam tanpa siang, dan segala macam keseimbangan paradoksal yang telah menjadi sistem alam semesta ini.
Manusia harus tahan terlunta dididik setiap permasalahan dalam hidup.
Sampai luka, patah dan hancur.
Namun harus terus segera bangkit untuk kembali melanjutkan perannya dalam panggung sandiwara dunia. *Nicky Astria mode on*
Timbang nelongso karepe dewe.
Daripada capek sendiri.
Rugi!
Yang lain sudah menciptakan inovasi baru untuk bisa menanam jagung di planet mars, lha kok ada yang masih getol menangisi masa lalu.
Karena hidup tak selebay itu!
Kenapa penting?
Karena saya membutuhkannya untuk belajar dan bertumbuh menjadi dewasa.
Bila tidak, seperti kata mbah Emha Ainun Nadjib, saya akan gagal sebagai manusia.
Emas mengalami pedih tempaan dan panas pembakaran agar berkilau.
Pisau mengalami derita asahan bertubi agar semakin tajam.
Dan beras rela dikuliti dengan sakitnya tumbuk agar bisa dimakan.
Masak sih, disayat pedihnya sakit hati sedikit saja sudah mau bunuh diri?
*ke laut aja keleesss*

Hidup hanyalah tentang menjalani proses, bukan tujuan itu sendiri.
Manusia hanyalah wayang yang disemati akal dan perasaan untuk menjalankan lakonnya, perannya di muka bumi.
Jangankan besok, hari ini saja saya tidak akan pernah tahu akan bertemu dengan siapa atau apa saja.
Saya belajar bahwa semua adalah Guru.
"Guruku ra mung siji."
Atau dalam bahasa Urdunya: "Guruku tak cuma satu".
Langit adalah Guru yang mengajarkan saya tentang arti bumi.
Begitu pun bumi adalah Guru yang mengajarkan saya cara menghargai langit.
Suka adalah Guru yang mengajarkan saya tentang luka.
Adapun luka adalah Guru yang mengajarkan saya tentang indahnya suka.
Gelap adalah Guru yang mengajarkan saya akan benderangnya cahaya.
Dan cahaya adalah Guru yang mengingatkan saya agar berhati-hati bila tersaruk dalam gelap.
Manusia adalah murid dari kehidupan.
Dimana kebahagiaan dan kesedihan berjalan beriringan.
Tidak bisa manusia hanya menuntut tawa tanpa tangis, matahari tanpa bulan, malam tanpa siang, dan segala macam keseimbangan paradoksal yang telah menjadi sistem alam semesta ini.
Manusia harus tahan terlunta dididik setiap permasalahan dalam hidup.
Sampai luka, patah dan hancur.
Namun harus terus segera bangkit untuk kembali melanjutkan perannya dalam panggung sandiwara dunia. *Nicky Astria mode on*
Timbang nelongso karepe dewe.
Daripada capek sendiri.
Rugi!
Yang lain sudah menciptakan inovasi baru untuk bisa menanam jagung di planet mars, lha kok ada yang masih getol menangisi masa lalu.
Karena hidup tak selebay itu!
Diubah oleh loveisnoteasy 25-06-2016 12:59
0
2.9K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan