Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Rusuh suporter bola memancing pembekuan ISC

Suporter Persija Jakarta melempari petugas kepolisian saat pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC pada ajang Torabika Soccer Championship di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/6). Pertandingan tersebut dihentikan setelah suporter Persija Jakarta masuk ke lapangan dan menyerang petugas kepolisian setelah Persija tertinggal 0-1 atas Sriwijaya FC.

Polisi memeriksa ratusan orang terkait kerusuhan dalam pertandingan sepak bola di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (24/6) malam. Dalam pertandingan itu, Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC Palembang, kebobolan satu gol pada menit ke 80. Gol itu berbuah kerusuhan. Akibatnya, kerusakan menimpa beragam kendaraan dan jatuh korban luka. Sedikitnya, lima unit sepeda motor terbakar, dua unit mobil pribadi rusak, dan satu unit kendaraan dinas kepolisian rusak. Tiga anggota kepolisian luka-luka berat.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan ketiga polisi yang luka serius masih dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Tak hanya itu, seorang pedagang minuman kaki lima diketahui tewas di lokasi. Hasil penyelidikan sementara menunjukkan korban tewas karena penyakit epilepsi. Tetapi masih terus diselidiki. "Karena lokasinya tewas di dekat lokasi lima motor yang dibakar di pintu masuk Basket Hall," ujar Awi seperti dikutip dari Liputan6.com.

Pengurus Pusat The Jakmania meminta maaf atas kejadian ini. "Kami menyesalkan kejadian tersebut, dan akan melakukan koordinasi dan konsolidasi lebih kepada internal organisasi The Jakmania," kata dia seperti dinukil dari Kompas.com. Polisi akhirnya memeriksa 155 anggota pendukung Persija, Jakmania di Markas Polda Metro Jaya.

Enam orang di antaranya yang diduga mengeroyok Brigadir Hanafi hingga kritis "Tim yang menangkap tim gabungan dari Ditreskrimsus dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro, Kombes Krishna Murti saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (26/6). Salah satu pelaku yang ditangkap bernama Jamal alias Oboy. Diduga Jamal menjadi pelaku utama.

Polisi juga memburu pelaku kerusuhan dan provokasi di media sosial. Salah satu pelaku yang ditangkap adalah penyebar kebencian (hate speech). Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Fadil Imran menemukan ratusan akun penebar kebencian dan provokasi terkait kerusuhan pada Jumat malam itu.

Tim dari Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya bertugas menganalisa foto dan video maupun akun di media sosial, untuk mengidentifikasi para pelaku. "Kami menemukan 67 images yang mengarah kepada unsur pelaku dan kelompok penghasut," ujar Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Gomgom, seperti dipetik dari detikcom.

Pelaku yang diamankan terkait hate speech adalah Rahmat Fauzi yang mengaku memiliki akun Facebook Rahmat Fawzi. Dalam akunnya tersebut, pelaku menuliskan kata-kata kotor terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto dan kepada institusi polisi terkait pengamanan sepakbola malam itu.

Dari 155 suporter bola remaja yang tak terbukti berbuat pidana, dipulangkan ke orang tua mereka. Kebanyakan remaja itu masih menunggu sanksi lain. Dinas Pendidikan DKI Jakarta memastikan akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) pelajar yang ikut ditangkap. Tim dari Dinas Pendidikan kini masih mendata daftar pelajar yang dibawa ke Mapolda Metro Jaya. "Begitu terdaftar saat diamankan di kepolisian, KJP kita cabut," tegas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto saat dikonfirmasi detikcom.

Kementerian Pemuda dan Olah Raga segera merespons kerusuhan ini. Lewat siaran pers yang disebar ke media massa, Kementerian mempertimbangkan untuk menghentikan sementara ajang Indonesia Soccer Championship 2016 (ISC). Menurut Kementerian, mereka masih menunggu pembahasan antara PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator ISC, Kepolisian RI, dan PSSI.

Kementerian memberikan rekomendasi buat PT GTS untuk menggelar ISC dengan beberapa catatan. Salah satunya jaminan keamanan di dalam stadion dan di luar stadion. Kementerian juga memiliki kewenangan untuk mencabut rekomendasi jika ada masalah. "Rekomendasi tersebut penting sebagai prasyarat untuk mengajukan perizinan kepada Kepolisian RI," tulis Kementerian seperti dilansir CNN Indonesia.

Kerusuhan ini mengulang bentrok suporter di Sleman dan Gresik, beberapa waktu lalu. Dengan berulangnya kejadian ini, Kementerian menilai PT GTS belum juga mematuhi perintah Kementerian untuk merealisasikan MoU dengan Kepolisian RI dan juga belum mampu mengatasi berbagai insiden suporter yang terjadi.
Kalo sdh banyak korban nyawa begini, Menurut ANDA, lanjut atau berhenti ISC / TSC ini?
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) June 25, 2016


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-pembekuan-isc

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
22.2K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan