Kaskus

News

aconkoeAvatar border
TS
aconkoe
Kalo mau ke Pilpres 2019, Kenapa Megawati tak minta Puan saja maju Pilgub DKI?
Pilkada DKI, Ahok Minta Izin Megawati Untuk Gandeng Djarot
SABTU, 05 MARET 2016 | 21:33 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengaku sudah berbicara dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait pencalonannya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Selain itu, Ahok juga mengaku sudah membicarakan rencananya menggandeng Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, yang juga kader PDI Perjuangan. "Kami sudah bicara dengan Bu Mega, dengan pentolan PDIP. Bu Mega percaya sekali dengan Pak Djarot," kata dia di Jakarta Barat, Sabtu, 5 Maret 2016.

Menurut Ahok, Djarot adalah orang ketiga di PDIP. "Waktu kami mencalonkan diri pada 2012, yang menjadi ketua DPD DKI PDIP adalah Pak Djarot,” katanya.

Namun Ahok mengaku masih mempertimbangkan maju melalui jalur independen. "Di satu pihak saya memikirkan anak-anak muda yang semangat mengumpulkan KTP 750 ribu," kata Ahok. Ia mengatakan sebenarnya bersedia mengumpulkan ulang KTP jika pilihannya dipasangkan dengan Djarot.
https://m.tempo.co/read/news/2016/03...gandeng-djarot

Sejak beberapa bulan lalu, Ahok menyatakan akan maju sebagai calon kepala daerah lewat jalur independen. "Saya tidak mau mematahkan semangat anak-anak muda yang sudah mengumpulkan KTP. Kalau saya berpikir secara enak, dari dulu juga sama PDIP," kata Ahok.


Mesra dengan Megawati Tak Lantas Muluskan Jalan Ahok
Kamis, 3 Maret 2016 − 10:35 WIB

Kalo mau ke Pilpres 2019, Kenapa Megawati tak minta Puan saja maju Pilgub DKI?
Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani

JAKARTA - Kendati ada kedekatan antara Basuki T Purnama (Ahok) dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati tak lantas membuat mulus langkah gubernur untuk diusung PDIP pada Pilgub 2017.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI-Perjuangan DKI Gembong Warsono menilai, kedekatan yang dijalin Ahok dengan Megawati Soekarnoputri hanyalah kedekatan pribadi tidak terkait dengan partai. (Gerindra: Ahok Sudah Kalah Sebelum Pilgub 2017)

"Kalau pribadi kan boleh saja. Ahok dengan ketua umum kan semua orang tahu. Cuma kalau pasti diusung kan belum tentu," ujar Gembong kepada wartawan, Kamis (3/3/2016). (Baca juga: Sosok Ini Diprediksi Jadi Lawan Kuat Ahok)

Lebih lanjut Gembong menjelaskan, bagi PDIP tidak sekedar membicarakan partai untuk mengusung namun bagaimana pola perjuangan bagi warga DKI. (Baca juga: Maju Lewat Jalur Independen, PDIP Ogah Dukung Ahok)

"Kami tidak menafikan suara rakyat. Itu jadi catatan penting. Orangnya (cagub yang diusung PDIP) sampai saat ini siapa? Kita tidak tahu," tukasnya.
http://metro.sindonews.com/read/1090...hok-1456976115


Ahok Putuskan Maju Pilgub DKI 2017 Lewat Jalur Independen
Senin, 7 Maret 2016 - 14:53 wib

Kalo mau ke Pilpres 2019, Kenapa Megawati tak minta Puan saja maju Pilgub DKI?
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama/Ahok (foto: Antara)

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), telah memutuskan maju lewat jalur independen dalam Pilgub DKI 2017. Hal itu dilakukan lantaran, dirinya tidak ingin mengecewakan para relawan di Teman Ahok.

"Sekarang saya putuskan untuk ikut Teman Ahok. Saya tidak mau anak muda ini kecewa sekali pun ada kemungkinan PDIP marah," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (7/3/2016).

Ahok mengaku, pilihannya tersebut penuh dengan risiko. Di mana, apabila relawan Teman Ahok gagal mengumpulkan KTP baru dengan menggaet Kepala BPKAD Heru Budi Hartono sebagai wakilnya, maka impian untuk kembali menjadi orang nomor satu di Ibu Kota akan kandas pada Oktober 2017.

"Kalau tahu-tahu anak-anak ini tidak bisa mengumpulkan (KTP) terus ada oknum KPUD tidak profesional, dia batalin dukungan semua. Karena potensi batal ini gampang banget lho. Makanya, saya bilang kalian sadar tidak risikonya ini," terang Ahok

"Risiko ini saya loh. Ini ibarat sudah naik bus, mobilnya bagus sampai ke kota, ada sopir lengkap. Tapi (Teman Ahok) ngajak saya naik bus," ujar Ahok menambahkan.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, malam tadi kediamannya disambangi oleh relawan Teman Ahok. Mereka, lanjutnya, melakukan diskusi dan membahas pencalonannya sebagai petahana Gubernur DKI.

"Mereka jawabnya kalau bapak naik bus sama kami. Kalau naik mobil mewah kami tidak ikut, Pak. Sampai pukul 10.30 WIB tadi malam mereka di rumah saya. Saya berusaha menjelaskan situasi bahaya tapi saya bilang ya sudahlah, kalau kalian sudah sepakat, saya ikut kalian saja kalau begini," ungkap Ahok.

Kendati demikian, mantan Bupati Belitung Timur itu tidak merasa pencalonannya di ujung tanduk. Karena, siapa pun yang terpilih sebagai Gubernur DKI maka orang tersebut bakal melanjutkan program pembangunanya di Ibu Kota.

"Dari dulu selalu di ujung tanduk aja kok. Diserang semua orang. Kepada Teman Ahok silakan kalian jalan. Kalau memang enggak bisa capai trus partai enggak mau ngusung saya berarti jabatan saya sampai Oktober 2017. Dan saya yakin di APBD 2017 sudah keluar template, jadi siapa pun yang menggantikan saya, semua program saya tinggal diteruskan. Saya rela, saya ikhlas," tegasnya.
http://news.okezone.com/read/2016/03...lur-independen


Ahok Maju Independen, Megawati Panggil Djarot & Prasetyo
Senin, 7 Maret 2016 - 22:01 wib

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah menyatakan sikap akan maju melalui jalur indenpenden dalam Pilgub DKI 2017. ‎

Hal tersebut langsung membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri bereaksi dengan memanggil Ketua DPP DKI Djarot Saiful Hidayat dan ‎Sekretaris DPD DKI Prasetio Edi Mursadi di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Prasetyo menjelaskan, pertemuan tersebut guna berkoordinasi dan menjalin konsolidasi jelang Pilgub yang akan berlangsung pada tahun 2017.

"Kita koordinasi dan mohon petunjuk saja. Karena kita akan ada acara penjaringan (calon gubernur). Dan arahan ketum tadi terserah saja dan sudah arahan makanya saya dipanggil," kata Prasetio di lokasi, Senin (7/3/2016).

Selain dirinya dan Djarot, Ketua DPRD DKI Jakarta itu mengungkapkan bahwa Megawati juga memanggil Wasekjend PDIP Eriko Sotarduga.

‎"Pembahasan juga mengenai Rapat Koordinasi Bidang Internal (Rakorbit) kemarin. Cuma situasi seperti itu kok," ungkapnya.

Diakuinya, Mega meminta partai segera melakukan konsolidasi agar kuat menghadapi pilgub DKI. Ia menuturkan partainya bakal melakukan penjaringan April mendatang.‎

"‎Kita sudah konsolidasi dan harus kuat. Karena PDIP itu bisa maju sendiri. April kita melakukan penjaringan. Dan kalau sudah selesai dan serahkan ke DPD," tukasnya.
http://news.okezone.com/read/2016/03...jarot-prasetyo

---------------------------

Mengulangi kisah "succes story" Jokowi dulu, siapa pun pemenang Pilgub DKI 2017 kelak, sepertinya sih akan sangat berpotensi untuk bisa langsung maju di Pilpres 2019. Dan kayaknya kans kemenangannya juga akan besar! Makanya dipertanyakan, kalau memang Megawati selama ini berkehendak untuk melestarikan dinastinya, kenapa Puan Maharani tak diperintahkan saja untuk mengikuti lomba Pilgub DKI Jakarta itu dengan melawan si AHOK dan Yusril? Siapa tahu menang!


emoticon-Angkat Beer

0
2.9K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan