Software bersumber terbuka (Open Source) ialah alternatif yang memotong biaya lisensi besar yang dihisap software berbayar dari bisnis. Definisi mendetail menjadi penting bagi bisnis untuk dapat membedakan software Open Source dengan software berbayar.

Model Pengembangan Terbuka (Open Development Model)

Hal yang tegas membedakan software Open Source dan software berbayar ialah Open Development Model. Sementara software berbayar dikembangkan tertutup dengan hanya sejumlah pengembang, software Open Source menggunakan pendekatan berbeda, yang dicirikan dengan sifat-sifat berikut;

• 
  

Source code tersedia bebas bagi publik

Ketersediaan source code ialah perbedaan terpenting antara software Open Source dan software berbayar. Software berbayar menyembunyikan source code dari publik. Di sisi lain, software Open Source memungkinkan publik mengakses source code, baik hanya pada tiap rilis atau selalu tersedia. Membuka source code mendorong lebih banyak umpan balik (feedback), mempercepat pengujian dan perbaikan.

• 
  

Kerjasama peer production

Ketimbang ditunjukkan perannya bagi mereka seperti dalam software berbayar, pengembang proyek Open Source memilih peran mereka sendiri. Proses pengembangan menggunakan metode kerja bersama rekan (peer production) di mana komite-komite mandiri mengkoordinasikan usaha banyak kontributor untuk mencapai hasil akhir bersama dalam versi rilis software-nya.

• 
  

Partisipasi sukarela kontributor

Berbeda dari tim software berbayar, kontributor Open Source bekerja sukarela. Mereka paham proyek itu tidak menawarkan imbalan finansial langsung. Kadang beberapa kontributor tidak bekerja menurut peran mereka. Namun ada proses seleksi alam dalam proyek Open Source dimana peserta yang tidak berkontribusi diabaikan, memungkinkan proyek untuk terus memprouksi software kelas dunia.

• 
  

Latar belakang kontributor yang berbeda secara geografis

Kontributor proyek Open Source seringkali bervariasi lokasi geografisnya, di berbagai negara dan bahkan benua. Hasil kerja kontributor individual dikirimkan lewat internet, begitu juga melakukan review rekan, diskusi dan koordinasi. Hal ini mendesentralisasi pengambilan keputusan bagi proyek Open Source karena banyak komite dapat menangani aspek berbeda dari fungsi software.

Memilih software Anda

Dengan definisi Open Source dan sifat open development model, kita dapat menggolongkan sebuah software Open Source atau tidak, membedakan antara software Open Source dan software berbayar. Penting juga untuk mengetahui bahwa software Open Source terbagi atas yang murni dan yang berlisensi ganda.

Dengan merangkul komersialisasi software, software Open Source berkembang menjadi tidak terkekang pengelompokan berbayar atau tidak. Dewasa ini software Open Source menawarkan pilihan alternatif baik yang berbayar maupun tidak berbayar. Software Open Source berbayar menawarkan skema lisensi ganda (dual licensing), dengan versi gratis yang dibatasi fiturnya, agar pengguna tertarik membeli versi komersilnya. Contohnya ialah sistem database MySQL, dan sistem manajemen konten MagnoliaCMS. Sebaliknya software Open Source yang lebih murni bercirikan tidak berbayar, berlisensi yang bersifat permisif, dan tanpa perusahaan komersil sebagai pemilik software tersebut. Contoh software Open Source murni misalnya sistem database PostgreSQL dan banyak versi sistem operasi Linux.

Kesimpulannya, definisi software Open Source penting dalam menggolongkan apakah suatu software Open Source atau bukan. Dengan definisi mendetail pengguna bisnis dapat menghindarkan masalah yang mungkin terjadi dari Free software yang tidak Open Source.

Informasi mengenai open source dan layanan Equnix dapat diakses di www.equnix.co.id/postgresql

Copyright © 2016, PT. Equnix Business Solutions. Hak cipta dilindungi Undang-Undang.