Quote:
Kedatangan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Penjaringan Indah, Kamis (23/6) kemarin, di wilayah RW 016 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, berakhir mendapat penolakan. Aksi penolakan yang berujung ricuh itu lantaran akumulasi ketidakpuasan.
Demikian disampaikan mantan aktivis 98 yang juga warga Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Wigyo Prasetyo.
"Jadi tidak benar adanya isu etnis dan isu horizontal dalam aksi demo di RPTRA kemarin hingga terjadi bentrok antara massa pendemo dengan aparat yang berjaga," tegasnya, Jumat (24/6).
Dia mengatakan, aksi penolakan terhadap kedatangan Ahok di beberapa tempat belakangan ini murni dikarenakan akumulasi ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan Ahok.
"Seperti penggusuran permukiman warga di Jakarta yang dilakukan secara semena-mena," jelas alumni Universitas Indonesia ini.
Menurutnya, penggusuran permukiman Kampung Aquarium, Pasar Ikan, yang dilakukan tanpa ada dialog sebelumnya adalah salah satu contoh kebijakan Ahok yang membuat kekesalan masyarakat memuncak. Hingga akhirnya terlampiaskan saat kedatangan Ahok meresmikan RPTRA didaerah Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Dia mengakui, menyesalkan terjadinya bentrokan dalam aksi damai kemarin yang menolak kedatangan Ahok meresmikan RPTRA Penjaringan Indah.
"Tapi bagaimana pun tetap menghormati keputusan teman-teman yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Penjaringan, IKA RT/RW Kelurahan Penjaringan, Laskar Luarbatang, dan beberapa elemen lain yang tergabung dalam aksi kemarin," tandasnya.
sumur
pemimpin lungsuran yang dzalim ditolak semua warga jekardah