Unit rock modern asal Ibu Kota, Killing Me Inside, telah resmi ditinggalkan oleh penggebuk drum mereka, Putra Pra Ramadhan. Melalui akun Instagram miliknya pada Senin (20/6) lalu, Putra mengumumkan pengunduran dirinya dari band tersebut.

SIDEBAR
Rocket Rockers dan Killing Me Inside Rilis Video Musik Kolaborasi, ‘Menuju Cahaya’ »
Ia mengungkapkan bahwa telah mendapatkan cerita yang menyenangkan dengan Killing Me Inside, sejak bergabung pada 2011 hingga 2016 saat memutuskan keluar. Pengalaman bahagia maupun sedih hingga pertengkaran dan keriaan menjadi cerita tersendiri bagi Putra.

"Lima setengah tahun ini seingat saya adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Tapi ini adalah waktunya saya untuk pergi meninggalkan semuanya," tulis Putra.

Josaphat Klemens, gitaris sekaligus satu-satunya personel orisinal Killing Me Inside melalui akun Instagram-nya mengatakan bahwa Putra adalah sosok yang mengingatkan pada dirinya sendiri beberapa tahun lalu.


"Break the rules, keras, teguh prinsip, aggressive boy. Good luck, Put, buat semua cita-cita. Terima kasih buat perjalanan dari 2011. Jadi lebih baik di segala hal. Semoga suatu saat bisa bermusik bareng lagi," ungkap Josaphat.

Sementara itu manajemen Killing Me Inside ketika dihubungi Rolling Stone pada Kamis (23/6) malam mengungkapkan bahwa mereka akan selalu menerima Putra jika ingin kembali berkarya bersama band tersebut.

"Karena memang tidak ada perselisihan internal, tapi lebih ke pilihan Putra untuk mengambil jalur mengajar drum dan refreshing pikiran," ujar pihak manajemen Killing Me Inside.

Setelah ditinggal Putra, Killing Me Inside saat ini diperkuat oleh vokalis Savira Razak, gitaris Josaphat Klemens, keyboardist Rudy Nugraha Putra, dan Angga Tetsuya.
http://www.rollingstone.co.id/articl...luar-dari-band

[spoiler=KAPANLAGIDOTCOM]Sebuah kabar mengejutkan datang dari band asal Yogyakarta, Endank Soekamti. Drummer mereka, Ari Soekamti, dikabarkan keluar dari band yang membesarkan namanya selama hampir 16 tahun belakangan ini.

Belum jelas apa alasan Ari mundur dari Endank Soekamti. Tak mau membuat isu, pihak manajemen Endank Soekamti pun akhirnya memberikan keterangan langsung perihal masalah ini.

Ada lima poin yang disampaikan oleh manajemen Endank Soekamti. Salah satunya adalah keputusan untuk memakai additional player guna mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Ari.

Berikut isi dari lima poin tersebut:

-Endank Soekamti tidak akan pernah menganggap Ari Soekamti keluar. Oleh karenanya kursi Ari Soekamti di Endank Soekamti tak terganti dan tak akan kami gantikan, demikian pula dengan set drum beliau yang akan tetap kami jaga.
-Untuk sementara, Endank Soekamti akan menggunakan additional player untuk drum.
-Sampai kapanpun Endank Soekamti akan selalu berusaha agar Ari Soekamti mau kembali. Kami semua di sini akan dengan senang hati dan suka cita akan memeluk beliau kembali.
-Ini semua karena bagi kami, Endank Soekamti bukan sekedar band. Bagi seluruh personel dan kru baik yang di panggung maupun di belakang layar, Endank Soekamti adalah sebuah keluarga yang akan selalu berusaha sekeras mungkin untuk dapat maju, berkembang, dan melangkah bersama-sama
-Mohon doa dan support dari semua pihak agar Mas Ari Soekamti dapat kembali ke Endank Soekamti, berkumpul bersama seperti sedia kala.

Sementara itu, Ari Soekamti sudah merilis beberapa album bersama Endank Soekamti. Terbaru, band dengan lagu Semoga Kau di Neraka ini baru saja merilis album berjudul SOEKAMTI DAY yang penggarapannya dilakukan di Gili Sudak.
http://musik.kapanlagi.com/berita/me...ti-63e011.html

Kabar kehilangan personel band ternyata tak hanya datang dari Endank Soekamti. Salah satu band rock kenamaan yang juga berasal dari Yogyakarta, Captain Jack, kini pun sedang "muram".

Bagaimana tidak, band yang telah berdiri selama 16 tahun itu baru saja ditinggal tiga orang personelnya. Mereka adalah Momo (vokalis), Sanco (gitaris) serta Ismeth (keyboardist). Kini dua personel yang masih tersisa hanya Andi Babon (drummer) dan Novan (bassist).

"Kami sekarang tinggal berdua," ujar sang drummer Andi kepada Rolling Stone pada Kamis (23/6) siang.

Hal tersebut pun telah dikonfirmasi oleh mantan vokalis, Momo. Pria yang hobi mendaki gunung itu justru mengatakan keputusan Captain Jack harus pecah sudah diambil sejak Januari 2016 silam.


"Aku, Sancho dan Ismeth cabut. Sebenarnya dari Januari tapi kami bertahan hingga akhir Mei karena beberapa kontrak harus diselesaikan," ucap Momo kepada Rolling Stone di kesempatan yang berbeda.

Baik Captain Jack ataupun pihak yang mengundurkan diri kompak menyatakan masalah di antara mereka sudah terjadi sejak lama. Keputusan untuk memisahkan diri terjadi karena bom waktu yang sudah tak bisa dihindari. Kedua pihak merasa keputusan untuk berpisah adalah hal yang paling benar dilakukan saat ini.

"Aku malah ngerasa kayak orang yang selama ini nggak keluar-keluar dari kamar, sekarang jadi tahu banyak hal. Ternyata banyak hal baru. Tidak ada penyesalan sama sekali," sambung Momo.

Momo pun bahkan kini sedang sibuk dengan rencana pribadinya. Ia tetap akan bermusik, memasang target untuk menjelajahi pegunungan di Jawa Tengah, menulis buku yang masih ia rahasiakan dan banyak rencana lainnya. Lalu apakah Momo berusaha untuk melepas embel-embel Captain Jack di belakang namanya?

"Nama itu cuma embel-embel kok. Aku nggak bisa terus berada di zona nyaman tapi nggak aman. Pelan-pelan aja nanti akan tergantikan oleh image aku yang baru kok," jelas Momo.

Sementara itu Captain Jack memang masih belum banyak bicara tentang perpecahan yang terjadi. Mereka hanya sempat memajang status lewat akun Facebook Captain Jack Band pada Minggu (19/6) lalu yang berbunyi:

"CaptainJack Tidak Bubar

Terserah jika ada yang beranggapan kami ada dalam bayangan nama besar, meski berkata apalah arti sebuah nama.
Buat kami CAPTAINJACK bukan sekedar nama, karena kami percaya, Nama itu sebuah perlambang, pewayangan, ikonik, bentuk kompleksitas dari konsistensi hasil kompromi dan pemuasan hati serta pertanggungjawaban moral atas karya yang tercipta.

Captainjack #‎TidakBubarbersiap#‎MelawanRotasimenuju#‎cahayaberlapiscahayadi#‎JalanLurusmeski banyak#‎distorsidisana sini.

Selamat Sahur Para Pemikir"
http://www.rollingstone.co.id/articl...n-keyboardist-