- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PJ Pengumpul KTP "Teman Ahok" Mengaku Dipecat karena Berikan Data Ganda


TS
victim.o.gip99
PJ Pengumpul KTP "Teman Ahok" Mengaku Dipecat karena Berikan Data Ganda
JAKARTA, KOMPAS.com - "Teman Ahok" memecat Penanggung jawab (PJ) pengumpul Kartu Tanda Penduduk (KTP) dukungan karena terbukti melakukan pengumpulan ganda.
Pemecatan ini diungkapkan oleh salah seorang penanggung jawab yang mengakui kecurangan itu, Dody.
"Saya dipecat Maret 2016 karena KTPdouble," kata Dody di Dua Nyonya Kafe, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).
Dody mengungkapkan, awalnya ia meminta KTP pada PJ lainnya. Permintaan itu untuk menutupi kekurangan target 140 KTP per pekan.
"Kejar target dan dibayar. Kalau mereka kan taunya harus setor," ujar Dody.
Sementara itu, Paulus Romindo mengungkapkan dirinya tidak dipecat. Namun masa kontraknya sudah habis pada akhir Mei 2016.
Paulus mengaku hanya sebatas mengetahui informasi adanya praktik curang. Praktik itu disebut lumrah terjadi di antara PJ pengumpul KTP.
"Itu saya ketahui setelah selesai (kontrak)," ujar Romindi.
Mantan Penanggung Jawab (PJ) Pengumpul Kartu Tanda Penduduk (KTP) Teman Ahok sebelumnya mengungkapkan praktik kecurangan KTP dukungan untuk Gubernur Basuki Tjahaja Purnama Ahok maju sebagai calon perseorangan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kecurangan itu dilakukan dengan cara mengumpulkan KTP yang sama sebanyak dua kali. Menanggapi pengakuan ini, Teman Ahok akan memberi keterangan di Markas Teman Ahok, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pukul 15.00 WIB.
Pemecatan ini diungkapkan oleh salah seorang penanggung jawab yang mengakui kecurangan itu, Dody.
"Saya dipecat Maret 2016 karena KTPdouble," kata Dody di Dua Nyonya Kafe, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).
Dody mengungkapkan, awalnya ia meminta KTP pada PJ lainnya. Permintaan itu untuk menutupi kekurangan target 140 KTP per pekan.
"Kejar target dan dibayar. Kalau mereka kan taunya harus setor," ujar Dody.
Sementara itu, Paulus Romindo mengungkapkan dirinya tidak dipecat. Namun masa kontraknya sudah habis pada akhir Mei 2016.
Paulus mengaku hanya sebatas mengetahui informasi adanya praktik curang. Praktik itu disebut lumrah terjadi di antara PJ pengumpul KTP.
"Itu saya ketahui setelah selesai (kontrak)," ujar Romindi.
Mantan Penanggung Jawab (PJ) Pengumpul Kartu Tanda Penduduk (KTP) Teman Ahok sebelumnya mengungkapkan praktik kecurangan KTP dukungan untuk Gubernur Basuki Tjahaja Purnama Ahok maju sebagai calon perseorangan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kecurangan itu dilakukan dengan cara mengumpulkan KTP yang sama sebanyak dua kali. Menanggapi pengakuan ini, Teman Ahok akan memberi keterangan di Markas Teman Ahok, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pukul 15.00 WIB.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Kknwp
Gile lu ndro, 140 KTP dibayar 500.000. Katanya operasionalnya hanya 5 miliar saja. Bohong lu ndro. Tipu tipu rakyat lu tong.

0
8.1K
145


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan