JAKARTA, BIJAKS – Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sering menyebut-menyebut dirinya sebagai orangnya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hal ini seolah menjadi sinyal bahwa Ahok, yang sudah menyatakan diri maju melalui jalur independen pada Pilgub DKi 2017, membuka diri untuk bisa diusung oleh partai politik, yakni PDIP.

Namun, Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, faktor kedekatan seseorang dengan Mega tidak menjamin seseorang tersebut dapat diusung menjadi calon gubernur PDI-P. Dia mencontohkan Fauzi Bowo (Foke) yang dikenal dekat dengan Mega.

“Foke dulu dekat sama ibu saja, bisa enggak jadi (PDI-P usung) Foke. Lo perhatiin deh, teman sekolah, yang bawain duitnya Ali Sadikin ke Bu Mega, keluarganya Soekarno kan Foke. (Hubungannya) dekat Bu Mega sama Foke,” kata Prasetio, Selasa (21/6).

Pada akhirnya, saat itu Megawati menunjuk Joko Widodo yang menjabat Wali Kota Surakarta untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2012 berpasangan dengan Ahok.

Prasetio mengakui Ahok dekat Megawati. “Ya kalau dibilang dekat ya dekatlah, sama-sama yaa kenal dekat, saya rasa. Masalah dekat ya tanya Ahok saja, kan main klaim-klaim juga he-he-he,” kata Prasetio terkekeh.

Menurutnya, wajar jika hubungan Megawati dan Ahok begitu dekat. Sebab, menurut dia, Mega lah yang membawa Ahok ke Jakarta, hingga kini menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Prasetio juga menceritakan satu hal yang menurut dia menggelitik saat Ahok menghadiri acara Musyawarah Daerah (Musda) Golkar pada Minggu (19/6) lalu.

Dalam pidatonya ketika itu, Ahok menyinggung kehadiran Prasetio yang saat itu menggunakan jas merah ala PDI-P.

“Pas sambutan, (Ahok) bilang, ‘Saya sama Bu Mega dekat’, urusannya apa? Lo lihat ada gue di situ, langsung bilang, sama Bu Mega dekat,” kata Prasetio. (ab/dh/kc)

LINK