Virus Zika yang disebarkan oleh nyamuk itu dapat menyebabkan kerusakan pada sel otak janin.

Canberra. — Pemerintah Australia mengimbau warganya untuk menunda perjalanan ke Indonesia terkait virus Zika.

Dalam travel advisory yang dikeluarkan pemerintah Australia tersebut disebutkan bahwa Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang sedang mengalami trasmisi virus Zika.

“Kami terus menyarankan para wisatawan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Dikarenakan virus zika dapat menyebabkan penyakit terhadap bayi dalam kandungan. Para perempuan hamil disarankan berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter kandungan dan mempertimbangkan penundaan perjalanan ke Indonesia,” isi imbauan tersebut, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Selasa (21/6).

Virus Zika yang disebarkan oleh nyamuk dapat menyebabkan kerusakan pada sel otak janin dan menyebabkan mikrocephaly, cacat lahir yang ditandai dengan ukuran volume kepala yang amat kecil dan perlambatan pertumbuhan otak.

Akibat fatal virus Zika yang menyebabkan mikrocephaly itu mulai diketahui pada akhir 2015 lalu di Brasil. Di Negeri Samba itu sudah tercatat 1.400 kasus mikrocephaly yang terkait dengan infeksi virus Zika yang diderita kaum ibu.

Virus Zika pertama kali ditemukan di Indonesia pada Januari 2016. Seorang pria asal Sumatera berusia 27 tahun, terjangkit virus tersebut tanpa pernah bepergian ke negara endemik zika.

Pada awal Juni, seorang pelaut asal Jawa Timur juga dilaporkan mengalami gejala demam dan mata merah ketika tiba di Taiwan.

Pria berusia 22 tahun itu diyakini terjangkit virus zika. Kasus pertama terjadi terhadap seorang warga Blitar di awal Juni lalu yang berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK).

ABK berusia 22 tahun itu dilaporkan tiba di Bandara Taiwan dengan kondisi demam dan mata merah. Lantas, ia lanjut ke pulang ke kampung halamannya di Jawa Timur.

Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan RI kini tengah menginvestigasi desa di Tangkil, Jawa Timur, rumah WNI yang terjangkit Zika dari Taiwan itu, untuk menindaklanjuti terjangkitnya virus tersebut, serta menguak asal-usulnya.

Mendengar kasus itu, pihak Departemen Luar Negeri Australia lewat website-nya memberi peringatan berupa travel advice agar warganya melindungi diri dari gigitan nyamuk.

Perempuan–perempuan hamil diianjurkan untuk mempertimbangkan menunda rencana bepergian ke Indonesia setelah ada kasus virus Zika itu.

“Virus Zika berpotensi membuat ibu hamil melahirkan bayi cacat, termasuk di antaranya mikrosepalus, atau terlahir dengan kepala kecil,” tulis Kemlu Australia.

Sementara itu, Direktorat Pencegahan Penyakit Menular, Mohammad Subuh, memberi jaminan bahwa Kementerian Kesehatan RI akan mengambil langkah tepat untuk mencegah berkembangnya virus Zika di Indonesia.

Salah satunya, adalah memeriksa pasien-pasien demam berdarah apakah mereka terkontaminasi virus itu dan menggalakkan pengasapan.

“Sejauh ini, pengetesan terhadap pasien demam berdarah di Indonesia tidak ditemukan adanya virus Zika,” ucap Subuh.

Ancaman teroris

Selain diminta waspada terhadap virus Zika, pemerintah Australia juga meminta warganya untuk berhati-hati tentang ancaman teroris.

Menurut pemerintah Australia, mereka mendapatkan informasi bahwa akan ada serangan teroris yang direncanakan di Indonesia.

Pihak Australia kembali mengutip peristiwa yang terjadi pada 14 Januari lalu. Saat itu, para teroris menyerang Starbucks Coffee dan pos polisi di Jakarta Pusat.

Delapan orang terbunuh termasuk pelaku teror. Serangan itu mengindikasikan berlanjutnya ancaman terorisme di Indonesia, termasuk lokasilokasi yang kerap dikunjungi oleh pelancong asing.

“ Ada ancaman tinggi yang sedang berlangsung saat ini yakni dari serangan teroris. Kami terus menerima informasi yang menunjukkan bahwa teroris mungkin merencanakan serangan di Indonesia. Serangan bisa terjadi di mana saja kapan saja. Tingkatkan kewaspadaan selama musim liburan,” ujar imbauan tersebut.
http://www.koran-jakarta.com/austral...ngi-indonesia/


siap elsekusi !