- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tiga Suku Asal Indonesia Paling Berpengaruh di Malaysia


TS
arifdoank
Tiga Suku Asal Indonesia Paling Berpengaruh di Malaysia
Quote:

Malaysia bisa dikatakan sebagai negara tetangga yang memiliki hubungan paling dekat Indonesia. Walaupun sering terjadi ketegangan antara Indonesia dengan Malaysia, namun itu tidak bisa mengubah fakta bahwa Malaysia merupakan negara tetangga yang memiliki hubungan paling dekat dengan Indonesia.
Banyak hal yang membuat hubungan Indonesia dan Malaysia menjadi dekat. Diantaranya adalah karena kemiripan budaya dan bahasa akibat ikatan sejarah di masa lalu. Selain itu juga karena adanya kesamaan ras. Bahkan bukan cuma rasnya yang sama, orang-orang Malaysia juga banyak yang merupakan keturunan dari suku-suku asal Indonesia.
Diantara semua suku asal Indonesia, ada tiga suku yang memberikan pengaruh paling besar di Malaysia. Berikut adalah suku-suku tersebut.
Quote:
Suku Bugis

Spoiler for buka:

Quote:
Suku Bugis memiliki hubungan yang sangat mesra dengan negara Malaysia. Mesranya hubungan suku Bugis dengan Malaysia sudah terjalin semenjak era Kesultanan Melaka. Pada tahun 1511 saat bangsa Portugis menyerang kota Malaka, sultan Malaka kala itu meminta bantuan prajurit-prajurit bugis untuk mempertahankan kota Malaka. Sayangnya saat itu kota Malaka tidak berhasil dipertahankan. Kota Malaka akhhirnya jatuh ketangan bangsa Portugis dan sultan Malaka beserta prajurit-prajurit bugis terusir dari tanah malaka.
Selain pernah membantu Kesultanan Malaka, orang-orang bugis juga tercatat pernah membantu Kesultanan Johor. Pada saat itu, pasukan Bugis pimpinan Daeng Perani, menjadi tentara sewaan Bendahara Abdul Jalil untuk merebut tahta Johor dari tangan Raja Kecil, seorang pengelana asal Pagaruyung. Pada saat itu, pasukan Bugis pimpinan Daeng Perani, menjadi tentara sewaan Bendahara Abdul Jalil untuk merebut tahta Johor dari tangan Raja Kecil, seorang pengelana asal Pagaruyung. Dalam peperangan itu, pasukan Bugis berhasil memenangkan pertarungan, sekaligus menaikkan Abdul Jalil ke singgasana Johor. Walau Abdul Jalil naik tahta, namun posisinya di kerajaan hanya menjadi bayang-bayang Bugis. Pada masa selanjutnya, raja-raja Johor justru banyak datang dari kalangan Bugis-Makassar. Kerajaan Selangor yang lahir pada abad ke-18, juga didirikan oleh seorang Bugis bergelar Sultan Salehuddin Syah. Dari penelusuran silsilah raja-raja Bugis, diketahui bahwa Salehuddin Syah atau Raja Lumu, merupakan keturunan Daeng Cella, salah satu dari empat saudara Daeng Perani. Kedua kakak-beradik itu, adalah cicit dari raja Luwu terkemuka, Wetenrileleang.
Dengan besarnya pengaruh bugis di Malaysia, tidak heran bila saat ini kita dengan mudah menjumpai tokoh-tokoh besar di Malaysia yang memiliki darah keturunan bugis. Salah satunya adalah Najib Razak yang menjadi perdana menteri Malaysia saat ini. Bapak dari Najib Razak ini yang bernama Abdul Razak juga merupakan perdana menteri Malaysia yang kedua.
Selain pernah membantu Kesultanan Malaka, orang-orang bugis juga tercatat pernah membantu Kesultanan Johor. Pada saat itu, pasukan Bugis pimpinan Daeng Perani, menjadi tentara sewaan Bendahara Abdul Jalil untuk merebut tahta Johor dari tangan Raja Kecil, seorang pengelana asal Pagaruyung. Pada saat itu, pasukan Bugis pimpinan Daeng Perani, menjadi tentara sewaan Bendahara Abdul Jalil untuk merebut tahta Johor dari tangan Raja Kecil, seorang pengelana asal Pagaruyung. Dalam peperangan itu, pasukan Bugis berhasil memenangkan pertarungan, sekaligus menaikkan Abdul Jalil ke singgasana Johor. Walau Abdul Jalil naik tahta, namun posisinya di kerajaan hanya menjadi bayang-bayang Bugis. Pada masa selanjutnya, raja-raja Johor justru banyak datang dari kalangan Bugis-Makassar. Kerajaan Selangor yang lahir pada abad ke-18, juga didirikan oleh seorang Bugis bergelar Sultan Salehuddin Syah. Dari penelusuran silsilah raja-raja Bugis, diketahui bahwa Salehuddin Syah atau Raja Lumu, merupakan keturunan Daeng Cella, salah satu dari empat saudara Daeng Perani. Kedua kakak-beradik itu, adalah cicit dari raja Luwu terkemuka, Wetenrileleang.
Dengan besarnya pengaruh bugis di Malaysia, tidak heran bila saat ini kita dengan mudah menjumpai tokoh-tokoh besar di Malaysia yang memiliki darah keturunan bugis. Salah satunya adalah Najib Razak yang menjadi perdana menteri Malaysia saat ini. Bapak dari Najib Razak ini yang bernama Abdul Razak juga merupakan perdana menteri Malaysia yang kedua.
Quote:
Suku Jawa

Spoiler for buka:

Quote:
Sejarah terawal tentang keberadaan orang Jawa di Malaysia ditemukan dalam cerita Hang Tuah. Dalam legenda tentang pahlawan laut terkenal itu disebutkan bahwa Sultan Melaka mempunyai beberapa pembesar Jawa. Pengaruh mereka terhadap pemerintahan konon cukup besar. Selain itu, Sultan Melaka, konon pula, mempersunting dan memboyong putri raja Majapahit.
Hubungan yang lebih erat ditunjukan oleh Pati Unus. Adik Raden Patah, sultan pertama Demak ini, pada tahun 1512 membawa armadanya ke Melaka untuk membantu orang Melayu melawan Portugis. Sayang sekali usahanya gagal, dan ia terpaksa pulang dengan hampa. Portugis akhirnya justru mencaplok Melaka. Pada zaman Portugis inilah awal pemukiman orang Jawa di Melaka diketahui. Paling tidak, itulah kata Tun Sri Lanang dalam buku Sadjarah Melaju, 1612. Meskipun kecil, dan tak ada catatan pasti, menurut Tun Sri, orang Jawa terdapat pula di beberapa tempat lain. Pekerjaan mereka diantaranya berdagang, menjadi hulubalang raja, atau sekadar mengembara. Daerah asal mereka tentu saja dari daerah paling maju di Jawa saat itu, yaitu pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti Tuban, Gresik, Jepara, Demak, Pekalongan.
Masuknya orang Jawa ke Malaysia secara lebih terorganisir dimulai pada abad ke 19. Mereka umumnya didatangkan sebagai pekerja di perkebunan. Dari tahun ketahun jumlah mereka semakin membesar dan membentuk perkampungan sendiri. Setelah kemerdekaan Malaysia, orang-orang Jawa yang memilih menetap di Malaysia diakui sebagai orang-orang Malaysia berbangsa melayu. Mereka tersebar di Johor, Selangor, Singapura, Perak, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, dan baru negara-negara bagian lain. Johor menjadi daerah yang paling banyak dijumpai komunitas keturunan jawa dan menjadi mayoritas diantara suku-suku lainnya yang diakui sebagai bangsa melayu. Sampai sekarang masih bisa dijumpai kebudayaan asal jawa yang diakui sebagai kebudayaan melayu Johor. Diantaranya adalah kuda kepang, barongan dan wayang. Kuda kepang merupakan hasil adopsi dari kuda lumping sementara barongan merupakan hasil adopsi dari reog Ponorogo.
Salah satu tokoh keturunan Jawa paling terkenal di Malaysia adalah Ahmad Zaid Hamidi. Dia adalah mantan menteri pertahanan Malaysia yang sekarang menjadi wakil perdana menteri. Ahmad Zaid Hamidi pernah bercerita kalau di kampuang halamannya di Bagan Dati, Perak, 90 persen warganya adalah keturunan Jawa yang berasal dari daerah seperti Wates, Ponorogo, dan Tegal.
Hubungan yang lebih erat ditunjukan oleh Pati Unus. Adik Raden Patah, sultan pertama Demak ini, pada tahun 1512 membawa armadanya ke Melaka untuk membantu orang Melayu melawan Portugis. Sayang sekali usahanya gagal, dan ia terpaksa pulang dengan hampa. Portugis akhirnya justru mencaplok Melaka. Pada zaman Portugis inilah awal pemukiman orang Jawa di Melaka diketahui. Paling tidak, itulah kata Tun Sri Lanang dalam buku Sadjarah Melaju, 1612. Meskipun kecil, dan tak ada catatan pasti, menurut Tun Sri, orang Jawa terdapat pula di beberapa tempat lain. Pekerjaan mereka diantaranya berdagang, menjadi hulubalang raja, atau sekadar mengembara. Daerah asal mereka tentu saja dari daerah paling maju di Jawa saat itu, yaitu pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti Tuban, Gresik, Jepara, Demak, Pekalongan.
Masuknya orang Jawa ke Malaysia secara lebih terorganisir dimulai pada abad ke 19. Mereka umumnya didatangkan sebagai pekerja di perkebunan. Dari tahun ketahun jumlah mereka semakin membesar dan membentuk perkampungan sendiri. Setelah kemerdekaan Malaysia, orang-orang Jawa yang memilih menetap di Malaysia diakui sebagai orang-orang Malaysia berbangsa melayu. Mereka tersebar di Johor, Selangor, Singapura, Perak, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, dan baru negara-negara bagian lain. Johor menjadi daerah yang paling banyak dijumpai komunitas keturunan jawa dan menjadi mayoritas diantara suku-suku lainnya yang diakui sebagai bangsa melayu. Sampai sekarang masih bisa dijumpai kebudayaan asal jawa yang diakui sebagai kebudayaan melayu Johor. Diantaranya adalah kuda kepang, barongan dan wayang. Kuda kepang merupakan hasil adopsi dari kuda lumping sementara barongan merupakan hasil adopsi dari reog Ponorogo.
Salah satu tokoh keturunan Jawa paling terkenal di Malaysia adalah Ahmad Zaid Hamidi. Dia adalah mantan menteri pertahanan Malaysia yang sekarang menjadi wakil perdana menteri. Ahmad Zaid Hamidi pernah bercerita kalau di kampuang halamannya di Bagan Dati, Perak, 90 persen warganya adalah keturunan Jawa yang berasal dari daerah seperti Wates, Ponorogo, dan Tegal.
Quote:
Suku Minangkabau

Spoiler for buka:

Quote:
Masuknya suku Minangkabau di Malaysia dimulai di Negeri Sembilan, salah satu negara bagian Malaysia. Pada awal abad ke-14, orang-orang Sumatera keturunan Minangkabau mula tiba di Negeri Sembilan melalui Melaka. Dinamai Negeri Sembilan karena dikawasan tersebut terdapat sembilan negeri atau nagari dalam bahasa Minangkabau yang setiap negeri memiliki pemimpin yang disebut penghulu. Kesembilan negeri itu terdiri dari Segamat yang kini menjadi bagian Johor, Naning yang kini menjadi bagian dari Malaka, Rembau, Sungai Ujong, Johor dan Jelebu yang kini adalah bagian dari Negeri Sembilan, Hulu Pahang dan Jelai yang kini menjadi bagian dari Pahang, dan Klang yang kini menjadi bagian dari Selangor.
Karena telah membentuk koloni sendiri, akhirnya orang-orang Minangkabau di Negeri Sembilan mengangkat raja mereka sendiri yang diutus langsung dari Pagaruyung. Raja tersebut bernama Melawar. Raja Melawar inilah yang pertama kali menjadi Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan. Sampai sekarang gelar tersebut tetap dipakai bagi raja-raja di Negeri Sembilan.
Sampai sekarang orang-orang keturunan Minangkabau di Negeri Sembilan masih berpegang teguh pada adat leluhurnya. Mereka menjadi satu-satunya negeri melayu di Malaysia yang menerapkan adat Perpatih (Parpatiah dalam bahasa Minangkabau) sementara negeri-negeri melayu lainnya menggunakan adat Temenggong. Namun adat Temenggong ini sebenarnya juga merupakan undang-undang adat yang berasal dari Minangkabau. Didalam bahasa Minangkabau, adat temenggong disebut katumanggungan karena adat ini diasaskan oleh seseorang yang bernama Datuak Katumanggungan. Di Minangkabau sendiri kedua adat tersebut diterapkan secara bersamaan.
Salah satu tokoh besar Malaysia yang berasal dari keturunan Minangkabau adalah Tuanku Abdul Rahman. Beliau adalah Yang Dipertuan Agong pertama negara Malaysia. Yang Dipertuan Agong merupakan gelar bagi kepala negara Malaysia yang jabatannya digilir setiap 5 tahun antara sembilan negara bagian di Malaysia yang masih dipimpin oleh raja/sultan.
Karena telah membentuk koloni sendiri, akhirnya orang-orang Minangkabau di Negeri Sembilan mengangkat raja mereka sendiri yang diutus langsung dari Pagaruyung. Raja tersebut bernama Melawar. Raja Melawar inilah yang pertama kali menjadi Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan. Sampai sekarang gelar tersebut tetap dipakai bagi raja-raja di Negeri Sembilan.
Sampai sekarang orang-orang keturunan Minangkabau di Negeri Sembilan masih berpegang teguh pada adat leluhurnya. Mereka menjadi satu-satunya negeri melayu di Malaysia yang menerapkan adat Perpatih (Parpatiah dalam bahasa Minangkabau) sementara negeri-negeri melayu lainnya menggunakan adat Temenggong. Namun adat Temenggong ini sebenarnya juga merupakan undang-undang adat yang berasal dari Minangkabau. Didalam bahasa Minangkabau, adat temenggong disebut katumanggungan karena adat ini diasaskan oleh seseorang yang bernama Datuak Katumanggungan. Di Minangkabau sendiri kedua adat tersebut diterapkan secara bersamaan.
Salah satu tokoh besar Malaysia yang berasal dari keturunan Minangkabau adalah Tuanku Abdul Rahman. Beliau adalah Yang Dipertuan Agong pertama negara Malaysia. Yang Dipertuan Agong merupakan gelar bagi kepala negara Malaysia yang jabatannya digilir setiap 5 tahun antara sembilan negara bagian di Malaysia yang masih dipimpin oleh raja/sultan.
Ketiga suku diatas diakui sebagai melayu di Malaysia. Malaysia memang memiliki definisi melayu yang berbeda dengan Indonesia. Di Malaysia Melayu diakui sebagai sebuah bangsa yang ciri-cirinya telah ditentukan oleh undang-undang di Malaysia. Sementara di Indonesia, melayu diakui sebagai salah satu suku di Indonesia.
Spoiler for buka:
Cukup sekian saja dari saya. Semoga threadnya bermanfaat
Jangan lupa dirate bagi yang berkenan


Diubah oleh arifdoank 21-06-2016 11:23
0
19.6K
Kutip
80
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan