
Jakarta - Kandidat calon gubernur petahana DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri acara perayaan pengumpulan sejuta KTP dukungan untuknya yang digalang oleh Teman Ahok. Dia disambut gegap gempita.
Ahok datang ke Kantor Teman Ahok, Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (19/6/2016) pukul 18.30 WIB. Teriakan antusias hingga yel yel "Teman Ahok!" membahana.

Ahok disambut antusias (Foto: Rini Friastuti/detikcom)
Ahok terlihat mengenakan kemeja lengan panjang bermotif kotak-kotak biru tua, berbeda dengan kemeja batik kuning yang dia kenakan saat menghadiri pembukaan Musyawarah Daerah Partai Golkar DKI beberapa jam yang lalu.
Tak berapa lama, Ahok lantas memberikan sambutan. "Terima kasih atas dukungan Teman Ahok. Hari ini sudah terkumpul sejuta KTP," kata Ahok.
Nanti akan diundi siapa pendukung yang menggenapkan dukungan menjadi sejuta. Acara ini juga diisi dengan buka puasa bersama.

Ahok disambut antusias (Rini Friastutui/detikcom)
Minggu, 19 Juni 2016 | 18:24 WIB
Ahok Pilih Gagal Jadi Gubernur daripada Harus Tinggalkan "Teman Ahok"

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan keputusannya untuk tetap maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen bersama relawan pendukungnya "Teman Ahok". Sebab, dia tahu Teman Ahok telah bersusah payah mengumpulkan data 1 juta KTP.
"
Teman Ahok enggak mudah kumpulkan 1 juta KTP. Kalau saya disuruh pilih, pilih Teman Ahok tapi gagal jadi gubernur atau jadi gubernur tapi tinggalkan Teman Ahok? Saya pilih gagal jadi gubernur saja," ujar pria yang akrab disapa Ahok di Markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Minggu (19/6/2016).
Ahok menyampaikan hal itu di hadapan seluruh pendiri Teman Ahok dan warga Jakarta yang hadir dalam perayaan pengumpulan 1 juta KTP. Ia menyampaikan hal itu karena beredar kabar adanya godaan dari partai politik yang semakin kencang terhadap Ahok.
Belum lagi, sudah ada tiga partai yang siap mendukung Ahok menjadi calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017 lewat jalur mana saja. Tiga partai pendukung Ahok, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem, memiliki gabungan suara yang cukup untuk mengusung Ahok maju lewat jalur partai.
Selain itu, Ahok juga menceritakan bahwa sebelumnya dia tidak mau bertemu dengan Teman Ahok. Dia memberi syarat kepada Teman Ahok untuk mengumpulkan 1 juta KTP terlebih dahulu untuk membuktikan keseriusan mereka.
"Saya sampaikan saya enggak mau ketemu kalian sampai dapat 1 juta KTP," ujar Ahok.