- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Orang-orang yang menghancurkan Jiwa Sosial


TS
cleva09
Orang-orang yang menghancurkan Jiwa Sosial
Selamat menunaikan ibadah Puasa Ramadhan gan.
Sebagai manusia, tentu kita harus memahami bahwa kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Saling tolong menolong adalah sebuah kewajiban yang kita emban bila kita masih mau di sebut manusia. Namun, jiwa sosial dari saling tolong menolong ini sekarang mulai hancur karena kehadiran orang-orang yang tidak bertanggung jawab berikut ini:
1. Pengemis

Pada dasarnya, di semua agama pun juga di ajarkan untuk saling memberi dan mengasihi. Namun ternyata kebaikan kita untuk memberi ini disalahgunakan oleh sebagian orang yang 'berprofesi' sebagai pengemis. Misalnya saja yang terjadi di sini. Dan karena kelakuan orang-orang tidak bertanggung jawab ini, jiwa sosial kita pasti menjadi berubah. Kita jadi susah membedakan mana yang seharusnya kita kasih dan yang tidak.Bahkan pandangan masyarakat terhadap pengemis pun juga telah banyak berubah. Yang awalnya memandang pengemis sebagai orang yang harus di beri, sekarang kita jadi mikir-mikir untuk memberi mereka.
2. Sumbangan Masjid

Ada beberapa daerah yang sangat membutuhkan bantuan materi untuk membangun sarana ibadah. Karena didaerah tersebut mayoritas warganya menengah kebawah, makanya mereka berinisiatif untuk mengumpulkan sumbangan dari pada pengguna jalan yang melintasi daerah tersebut, atau bahkan dengan membawa kotak amal keliling kota atau berupa proposal pembangunan masjid. Kenyataannya, ada saja orang-orang yang memanfaatkan jiwa sosial masyarakat ini untuk kepentingan pribadi seperti ini. Dan dampaknya, kita jadi tidak bisa membedakan mana yang perlu disumbang dan mana yang tidak. Dan jelas saja ini sangat berpengaruh dengan cara pandang masyarakat terhadap sumbangan masjid.
3. Orang yang minta tumpangan

Saya ingat sekali, dulu setiap saya bepergian dari Samarinda ke Kutai Timur, pasti ada saja orang yang meminta tumpangan. Di daerah Kutai Timur ini jarak antara desa satu dan yang lainnya saling berjauhan. Dan tidak semua warganya memiliki kendaraan. Oleh sebab itu, menumpang pengendara yang kebetulan lewat adalah hal yang sangat biasa. Namun semenjak beredar kabar tentang Begal, saya benar-benar menghindari siapapun yang berniat menumpang saya. Bukannya tidak mau memberi tumpangan, tapi tidak ada yang bisa menjamin bahwa niat saya membantu orang ini tidak akan merugikan saya. Karena kenyataannya ada beberapa kasus begal dengan modus berpura-pura menumpang.
4. Tukang Parkir Liar

Seharusnya antara tukang parkir dan orang yang memarkir kendaraan merasa saling di untungkan. Namun di daerah saya di Samarinda, tukang parkir sering kali menyalah gunakan kebaikan para pengendara. Karena mereka ada ditempat-tempat yang tak seharusnya ada. Bukannya ikhlas kita ngasihnya, tapi malah dongkol. Tak jarang juga mereka memaksa memberikan uang dengan nominal yang berlebih. Bayangkan saja bila agan sedang mencari obat di apotik, dan dari apotik satu ke apotik lain tidak juga menemukan obat itu. Tapi setiap kali agan parkir kendaraan, setiap kali itu juga agan harus mengeluarkan uang Rp.2000 - Rp. 3000. Itulah sebabnya cara pandang masyarakat terhadap tukang parkir pun juga jadi berubah. Yang seharusnya kita menganggap mereka itu diperlukan, jadi sebaliknya. Sampai-sampai ada yang bikin lagunyauntuk meluapkan rasa dongkolnya kepada tukang parkir ini gan.
Lalu, apa tindakan terbaik dari kita untuk dapat memulihkan jiwa sosial ini gan?
Sekian dulu thread saya gan. Semoga bermanfaat
Sebagai manusia, tentu kita harus memahami bahwa kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Saling tolong menolong adalah sebuah kewajiban yang kita emban bila kita masih mau di sebut manusia. Namun, jiwa sosial dari saling tolong menolong ini sekarang mulai hancur karena kehadiran orang-orang yang tidak bertanggung jawab berikut ini:
1. Pengemis

Pada dasarnya, di semua agama pun juga di ajarkan untuk saling memberi dan mengasihi. Namun ternyata kebaikan kita untuk memberi ini disalahgunakan oleh sebagian orang yang 'berprofesi' sebagai pengemis. Misalnya saja yang terjadi di sini. Dan karena kelakuan orang-orang tidak bertanggung jawab ini, jiwa sosial kita pasti menjadi berubah. Kita jadi susah membedakan mana yang seharusnya kita kasih dan yang tidak.Bahkan pandangan masyarakat terhadap pengemis pun juga telah banyak berubah. Yang awalnya memandang pengemis sebagai orang yang harus di beri, sekarang kita jadi mikir-mikir untuk memberi mereka.
2. Sumbangan Masjid

Ada beberapa daerah yang sangat membutuhkan bantuan materi untuk membangun sarana ibadah. Karena didaerah tersebut mayoritas warganya menengah kebawah, makanya mereka berinisiatif untuk mengumpulkan sumbangan dari pada pengguna jalan yang melintasi daerah tersebut, atau bahkan dengan membawa kotak amal keliling kota atau berupa proposal pembangunan masjid. Kenyataannya, ada saja orang-orang yang memanfaatkan jiwa sosial masyarakat ini untuk kepentingan pribadi seperti ini. Dan dampaknya, kita jadi tidak bisa membedakan mana yang perlu disumbang dan mana yang tidak. Dan jelas saja ini sangat berpengaruh dengan cara pandang masyarakat terhadap sumbangan masjid.
3. Orang yang minta tumpangan

Saya ingat sekali, dulu setiap saya bepergian dari Samarinda ke Kutai Timur, pasti ada saja orang yang meminta tumpangan. Di daerah Kutai Timur ini jarak antara desa satu dan yang lainnya saling berjauhan. Dan tidak semua warganya memiliki kendaraan. Oleh sebab itu, menumpang pengendara yang kebetulan lewat adalah hal yang sangat biasa. Namun semenjak beredar kabar tentang Begal, saya benar-benar menghindari siapapun yang berniat menumpang saya. Bukannya tidak mau memberi tumpangan, tapi tidak ada yang bisa menjamin bahwa niat saya membantu orang ini tidak akan merugikan saya. Karena kenyataannya ada beberapa kasus begal dengan modus berpura-pura menumpang.
4. Tukang Parkir Liar

Seharusnya antara tukang parkir dan orang yang memarkir kendaraan merasa saling di untungkan. Namun di daerah saya di Samarinda, tukang parkir sering kali menyalah gunakan kebaikan para pengendara. Karena mereka ada ditempat-tempat yang tak seharusnya ada. Bukannya ikhlas kita ngasihnya, tapi malah dongkol. Tak jarang juga mereka memaksa memberikan uang dengan nominal yang berlebih. Bayangkan saja bila agan sedang mencari obat di apotik, dan dari apotik satu ke apotik lain tidak juga menemukan obat itu. Tapi setiap kali agan parkir kendaraan, setiap kali itu juga agan harus mengeluarkan uang Rp.2000 - Rp. 3000. Itulah sebabnya cara pandang masyarakat terhadap tukang parkir pun juga jadi berubah. Yang seharusnya kita menganggap mereka itu diperlukan, jadi sebaliknya. Sampai-sampai ada yang bikin lagunyauntuk meluapkan rasa dongkolnya kepada tukang parkir ini gan.
Lalu, apa tindakan terbaik dari kita untuk dapat memulihkan jiwa sosial ini gan?
Sekian dulu thread saya gan. Semoga bermanfaat

Diubah oleh cleva09 30-06-2016 05:04
0
4.1K
62


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan