Tabrak Pemotor di Jalur Bukittinggi-Payakumbuh, Mobil Ini Hilang Dalam Sungai
"Tim SAR masih mencari mobil ini"


Satu unit mobil jenis Isuzu Phanter dengan nomor polisi BA 1073 QB dinyatakan hilang dalam sungai di kawasan PLTA Agam perbatasan Kabupaten Agam dengan Kabupaten 50 Kota-Sumbar, Jumat 17 Juni 2016. Belum jelas berapa orang dan bagaimana nasib pengemudi dan seluruh penumpang dalam mobil itu.

“Mobil tersebut diduga milik sebuah PT di Pasaman. Namun untuk berapa jumlah penumpangnya, belum diketahui. Saat ini, Tim SAR gabungan sedang mencari mobil beserta korbannya,” kata Kapolsek Baso, AKP Irsal.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bukittinggi, AKP Rio Sigal Hasibuan mengatakan, diduga peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Ia mengatakan, saat itu mobil Isuzu Phanter melaju kencang dari arah Bukittinggi-Payakumbuh.

Sesampainya di lokasi kejadian, mobil itu menabrak pemotor (pengendara sepeda motor) dari arah berlawanan.

“Dari cerita korban, mobil itu masuk ke sungai setelah menabrak pagar jembatan. Nah, inikan data baru sepihak. Kebenarannya masih perlu ditelusuri. Meski demikian, upaya pencarian adanya korban tetap dilakukan,” sambung Rio Sigal

Tim SAR Gabungan pagi tadi kembali memulai pencarian korban yang diduga terseret arus Sungai Batang Agam kawasan PLTA Agam di Perbatasan Agam-50 Kota, Sabtu 18 Juni 2016. Selain itu, tim polisi juga masih fokus mengevakuasi bangkai mobil Isuzu Panther yang sudah ditemukan dalam sungai.

"Saat ini tim kami akan fokus untuk evakuasi mobil Phanter dalam sungai. Namun sebelum mengangkat ke atas,kami akan pastikan kembali, apakah ada korban di dalam atau tidak," ungkap Kasat Lantas Polres Bukittinggi, AKP Rio Sigal Hasibuan.

Untuk mengevakuasi mobil ini, polisi mengerahkan dua unit mobil offroad dan dua unit mobil derek dari Dinas PU Payakumbuh dan Polres Bukitinggi. Selain arus sungai yang deras, polisi juga kesulitan mengevakuasi mobil, karena posisi mobil berada sekitar 30 meter dari bibir jurang.

Kecelakaan lalu lintas ini terjadi pada hari Jum'at 17 Juni 2016 sekitar pukul 13.00 WIB di jalan umum Bukittinggi–Payakumbuh, Kilometer 21 dekat PLTA Baso Jorong Titih Nagari Padang Tarok Kecamatan Baso Kabupaten Agam-Sumbar.

Kecelakaan ini terjadi antara sepeda motor Honda Beat tanpa TNKB yang dikendarai oleh Andesmar (52 ) warga Jorong Baso Nagari Tabek Panjang Kecamatan Baso yang datang dari arah Payakumbuh menuju Bukittinggi. Setiba di tempat kejadian perkara bertabrakan dengan Mobil Panther BA 1073 QB dari arah berlawanan.

Akibat kejadian tersebut mobil Panther beserta sopir dan penumpang diduga sebanyak tiga orang, terjun ke dasar jurang, lalu nyemplung dan hilang dalam sungai. Mereka adalah Wahyu Indriato yang merupakan anggota Dit Shabara Polda Sumbar, serta dua kru advantage bernama Yosep Permando dan Dedet Mardani.

Sedangkan Pengendara sepeda motor atas nama Andesmar mengalami patah kaki kanan, jidat luka robek dan luka lebam pada dada yang kemudian dilarikan ke RSAM Bukittinggi untuk perawatan lebih lanjut.

Pada Sabtu dinihari sekitar pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB, bangkai mobil telah ditemukan dalam posisi miring, terjepit batu oleh tim polisi dari Polda Sumbar dan Polres Bukittinggi.

Setelah mobilnya diangkat, seorang korban atas nama Dedet Mardani ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan dalam mobil pada kursi bagian depan. Dengan ditemukan satu korban ini, berarti masih ada dua korban lagi yang diduga hilang dalam sungai itu.

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya bangkai mobil Isuzu Panther berhasil dievakuasi ke Jalan Bukittinggi-Payakumbuh kawasan PLTA Agam, perbatasan Agam-Limapuluh Kota sekitar pukul 16.00 WIB, Sabtu 18 Juni 2016.

Dari dalam mobil itu, tidak ditemukan adanya korban. Padahal saat peristiwa itu terjadi, diduga mobil ini ditumpangi oleh tiga orang, satu diantaranya telah ditemukan dan dua lagi masih dicari.

Awalnya, proses evakuasi pengangkatan bangkai mobil ini dilakukan oleh dua mobil derek milik Dinas PU Payakumbuh, yang kemudian dibantu dengan dua mobil offroad. Namun jurang terjal yang tinggi, dengan ketinggian sekitar 30 meter, diperparah arus sungai yang deras membuat proses evakuasi bangkai mobil itu selalu terhambat.

Namun dengan dikerahkannya dua alat berat untuk membantu evakuasi itu, akhirnya bangkai mobil bisa diangkat.

Kecelakaan lalu lintas ini terjadi pada hari Jum'at 17 Juni 2016 sekitar pukul 13.00 WIB di jalan umum Bukittinggi–Payakumbuh, Kilometer 21 dekat PLTA Baso Jorong Titih Nagari Padang Tarok Kecamatan Baso Kabupaten Agam-Sumbar.

Kecelakaan ini terjadi antara sepeda motor Honda Beat tanpa TNKB yang dikendarai oleh Andesmar (52 ) warga Jorong Baso Nagari Tabek Panjang Kecamatan Baso yang datang dari arah Payakumbuh menuju Bukittinggi. Setiba di tempat kejadian perkara bertabrakan dengan Mobil Panther BA 1073 QB dari arah berlawanan.

Akibat kejadian tersebut mobil Panther beserta sopir dan penumpang diduga sebanyak tiga orang, terjun ke dasar jurang, lalu nyemplung dan hilang dalam sungai. Sedangkan Pengendara sepeda motor atas nama Andesmar mengalami patah kaki kanan, jidat luka robek dan luka lebam pada dada yang kemudian dilarikan ke RSAM Bukittinggi untuk perawatan lebih lanjut.

Mobil Isuzu Panther dengan nomor polisi BA 1073 QB yang jatuh ke jurang, serta nyemplung dan sempat hilang di Sungai Batang Agam kawasan PLTA Agam perbatasan Agam-Limapuluh Kota-Sumbar pada Jumat 17 Juni 2016 yang lalu mengangkut uang tunai dengan jumlah yang sangat banyak.

Kapolres Bukittinggi AKBP Tri Wahyudi memastikan uang yang berada dalam dua tas yang ditemukan berada dalam keadaan aman.

“Uang dalam mobil Panther aman,” tegas Tri Wahyudi, Minggu 19 Juni 2016.

Meski demikian, Tri Wahyudi mengaku tidak mengetahui pasti berapa isi uang yang dibawa mobil tersebut, karena hingga saat ini pihaknya belum meminta keterangan dari pemilik uang tersebut.

“Kami juga tidak tahu berapa jumlah isi uang dalam tas, karena kami tidak membukanya. Kami juga belum bisa memastikan pemilik uang itu siapa, dari mana dan mau dibawa kemana, karena kami belum ada komunikasi dengan pihak Anvantage,” sambung Kapolres.

Sebelumnya beredar kabar jika mobil Panther ini mengangkut uang tunai hampir seratus juta Rupiah, yang dikirim salah satu bank di Padang dengan tujuan ke Kota Payakumbuh.

Upaya tim SAR Gabungan mencari korban mobil isuzu Panther yang tenggelam di Sungai Batang Agam, akhirnya membuahkan hasil. Sekitar pukul 11.00 WIB, sosok jenazah berseragam Polri ditemukan tersangkut di bebatuan kawasan Bantaran Sungai Akabiluru Kabupaten 50 Kota, Minggu 19 Juni 2016.

Sewaktu ditemukan, korban mengalami luka-luka lecet pada bagian wajah, yang diduga akibat terlalu lama berada dalam air.

“Korban atas nama Wahyu, anggota Shabara Polda Sumbar, telah ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB dalam kondisi sudah meninggal dunia. Ia ditemukan mengambang dalam Bantaran Sungai Akabiluru. Jenazah telah dievakuasi ke rumah sakit di Kota Payakumbuh,” ujar Kapolres Bukittinggi AKBP Tri Wahyudi.

Dengan ditemukannya korban bernama Wahyu ini, maka hingga saat ini masih ada seorang korban lagi yang belum ditemukan, yaitu atas nama Yosep Permando.

Sebelumnya, Tim dari Polda Sumbar dan Polres Bukittinggi telah menemukan seorang korban bernama Dedet dalam mobil Panther yang nyemplung ke Sungai Batang Agam, Sabtu 18 Juni 2016. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kecelakaan lalu lintas ini terjadi pada hari Jum'at 17 Juni 2016 sekitar pukul 13.00 WIB di jalan umum Bukittinggi – Payakumbuh, Kilometer 21 dekat PLTA Baso Jorong Titih Nagari Padang Tarok Kecamatan Baso Kabupaten Agam-Sumbar.

Kecelakaan ini terjadi antara sepeda motor Honda Beat yang melintas dari arah Payakumbuh menuju Bukittinggi dan Mobil Panther BA 1073 QB dari arah berlawanan. Akibat kejadian tersebut mobil Panther beserta sopir dan penumpang diduga sebanyak tiga orang, terjun ke sungai. Sedangkan Pengendara sepeda motor mengalami patah kaki kanan, jidat luka robek dan luka lebam pada dada.

Tim gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap korban panther maut yang terjun ke sungai kawasan Batang Agam sekitar PLTA Agam, Senin, 20 Juni 2016.

Kemarin, tim gabungan ini berhasil menemukan Wahyu (anggota polisi). Sabtu, tim menemukan Dedet. Keduanya ditemukan meninggal dunia. Artinya, hanya tinggal satu korban lagi yang belum ditemukan.

Informasi yang diperoleh, korban yang belum ditemukan adalah Yosep Permando. Sehari-hari ia bekerja di Bank BTPN.

Pantauan di lapangan, pencarian ini disaksikan oleh keluarga Yosep yang berasal dari Pekanbaru dan tiga orang kawannya dari daerah yang sama.

Tim Dibagi Dua

Kepala SAR Pol Air Polda Sumbar Kompol Aminnudin mengatakan pencarian hari ini tim dibagi dua. "Tim pertama sebanyak 30 orang turun dari PLTA menyisir ke bawah. Tim kedua dengan jumlah yang sama menyusuri batang Agam yang dimulai, dimulai dari tempat Wahyu ditemukan," ujarnya.

Aminnudin berharap, dengan cara ini, korban segera ditemukan.

Seperti diberitakan, kecelakaan lalu lintas ini terjadi pada hari Jum'at 17 Juni 2016 sekitar pukul 13.00 WIB di jalan umum Bukittinggi-Payakumbuh, Kilometer 21 dekat PLTA Baso Jorong Titih Nagari Padang Tarok Kecamatan Baso Kabupaten Agam-Sumbar.