Rimanews - Jajaran Polres Sukabumi berhasil mengungkap kasus pencabulan yang kembali menghebohkan publik.

Pasalnya, aksi cabul kali ini dilakukan oleh siswa kelas 2 SMP kepada sebelas korban yang merupakan tetangganya.

Aksi bejat AS (15), terungkap dari laporan salah seorang orang tua anak yang menjadi korban cabul.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Pol Yusri Yunus memaparkan, aksi pencabulan oleh AS sudah berlangsung selama hampir dua tahun.

"Pelaku AS sudah mencabuli 11 anak usia 4-10 tahun yang merupakan tetangganya sendiri, sejak AS duduk di bangku SMP kelas 1," jelas Kabid Humas saat dikonfirmasi, Jumat (17/6/2016) malam kepada Rimanews.

AS sendiri mengakui bahwa aksi pencabulan terhadap sebelas anak yang merupakan teman mainnya dilakukan usai menonton film porno.

"Dari pengakuan melakukan pencabulan setelah menonton DVD porno, sehingga terangsang imajinasinya. Saat ini Polres Sukabumi melalui unit PPA masih melakukan penyelidikan mendalam, termasuk dugaan adanya korban lainnya yang belum melapor," papar Kombes Yusri.

Hingg kini, pihak Polsek Parungkuda dan Unit PPA (pelayanan perempuan dan anak) Polres Sukabumi sudah melakukan penahanan terhadap AS guna proses penyidikan.

"Untuk pelaku atau tersangka sudah kita tahan untuk disidik, sementara saksi korban karena masih di bawah umur kita lakukan pendampingan saat dimintai keterangan. Pendampingan dilakukan oleh orang tua masing-masing," jelas Kabid Humas.

Kesebelas korban tersebut, dua di antaranya berjenis kelamin perempuan dengan inisial E (6), S(4). Sedangkan korban laki-laki yakni I (10), K (10), R (7), F (7), R (7), D (7), K (5), F (10), F (4).


http://m.rimanews.com/nasional/kriminal/read/20160618/287705/Siswa-SMP-Ngaku-Cabuli-11-Bocah-di-Sukabumi-Usai-Nonton-Film-Porno

Paham kebebasan membawa anak yg belum dewasa menjadi dewasa sebelum waktunya.

Sudah saatnya anak pada usia belajar,porsi agamanya di tambah untuk menumbuhkan dan membentuk catacter, moralitas dan aklak yang baik.

Sudah saatnya sekolah tidak hanya cuman mendidik orang untuk pinter tapi juga mendidik orang untuk bener.

Pemerintah,where are you?