Salam sejahtera buat agan sista semua. mudah-mudahan puasanya masih pada lempeng, jangan kaya ane
Mumpung masih anget, Erick Thohir, konglomerat serba bisa berkebangsaan Indonesia baru aja menjual saham mayoritas Inter Milan ke perusahaan Cina, Suning Commerce. Internisti pasti sedih banget, walaupun lebih banyak yang gembira
Selama 3 musim menguasai Inter, Thohir ternyata meninggalkan banyak hal untuk Nerazzuri, terutama janji yang tak dituntaskan
Maka untuk mengingatkan agan/sista, baik interisti atau para hater, ane akan mengenang janji manis Thohir selama di Inter 2013-2016
Spoiler for Eng ing eng..:
Sebelum dan selama menjadi pemilik saham mayoritas Inter Milan, Erick Thohir begitu rajin mengobral janji. Namun sayangnya tidak satu pun janji itu benar-benar berujung manis.
Erick Thohir telah melepas saham Inter Milan kepada perusahaan Cina, Suning Commerce Group, awal bulan ini. Dalam tiga musim menjadi pemilik I Nerazzuri, Erick relatif tidak membuat perubahan berarti untuk tim. Inter terpuruk di bawah kepemimpinan Thohir. Musim terakhir Inter bersama Erick hanya mampu menggapai posisi kelima klasemen akhir Serie A.
Namun berdasarkan pantauan media ada cukup banyak janji manis Erick yang terucap sebelum dan selama masa kepemilikannya di klub itu. Sederet janji yang hingga kini tidak pernah (sempat) ia tunaikan .
Inilah delapan janji Erick Thohir pada Inter yang hanya berupa PHP.
Spoiler for Janji membahagiakan fans:
Dalam sebuah acara televisi RAI, Che Tempo Che Fa tiga tahun lalu, Erick berkata akan membangun sistem dan manajemen di Inter supaya lebih baik. Ia akan menyempatkan diri berdiskusi bersama pelatih dan staf demi perkembangan klub yang lebih baik.
“Kami akan membangun tim yang dapat membahagiakan fans, juga dapat memainkan sepakbola dengan indah,” ujar Erick.
Kenyataannya, fans Inter tidak bahagia. Meski telah berganti pelatih, Nerazzuri tidak mampu menunjukkan penampilan terbaik.
Spoiler for Menjadikan Inter 10 klub terbaik Eropa:
Entah apa yang dimaksud dengan 10 besar klub terbaik Eropa sebagaimana dikatakan Erick. Apabila parameternya torehan gelar, jumlah fans, atau sejarahnya, Inter Milan adalah salah satu klub terbaik di Benua Biru. Tetapi itulah yang diucapkan Erick Thohir di Jakarta, 1 Agustus 2016.
“Ambisi saya adalah menjadikan Inter sebagai salah satu klub terbesar di dunia,” kata Erick.
Namun, jika diukur dari prestasi klub selama dipimpin Thohir, Inter Milan saat ini sama sekali bukan tim terbesar Eropa.
Spoiler for bikin stadion baru:
Sampai saat ini baru Juventus yang memiliki stadion sendiri. Janji manis Erick untuk membuat stadion khusus Inter di luar San Siro tentu menuai dukungan dari suporter dan manajemen klub. Erick bahkan sudah bertemu walikota Milan, Giuliano Pisapia, untuk membahas rencana itu.
Belakangan, Inter mengoreksi niatnya dan lebih memilih merenovasi Stadion San Siro yang menjadi markas bersama dengan klub sekota AC Milan. Keputusan ini diambil menyusul rencana Milan membangun Stadion baru.
Namun, keinginan Milan pun batal akibat sengketa lahan yang bakal digunakan untuk stadion baru itu. Inter sempat meradang, dan sampai saat ini tidak pernah lagi ada pembahasan pembangunan stadion baru.
Spoiler for membeli pemain bintang:
Menjelang jeda Serie A musim lalu, Inter sempat memuncaki papan klasemen, unggul atas Napoli, Roma dan Juventus. Erick mengungkapkan janjinya untuk membeli sejumlah pemain kelas wahid, antara lain Ezquiel Lavezzi (PSG), Manolo Gabbiadini (Napoli), dan striker Boca Juniors, Jonathan Calleri.
Sayangnya Nerazzuri kemudian merevisi rencana itu. Roberto Mancini beralasan, meski Inter membutuhkan tambahan skuad, pembelian pemain akan terbentur dengan aturan financial fair play. Lain lagi Erick Thohir, justru menyebut skuad Inter saat itu sudah kuat.
“Kami punya skuad yang tangguh dan pemain serba bisa. Bahkan kami punya enam penyerang. Jika bertambah satu, bagaimana kami akan memainkannya?” kata Erick.
Spoiler for Janji kasih scudetto:
Masih di akhir paruh pertama kompetisi. Erick Thohir sangat gembira klubnya bakal merebut campione del inverno 2015/2016. Saat itu ia sesumbar bakal mempersembahkan scudetto ke-19 untuk La Beneamata. Saking gembiranya Thohir tak ingin membeli pemain di bursa transfer Januari.
Faktanya, Inter Milan tak meraih satu pun trofi di akhir musim. Serentetan kekalahan di paruh kedua menghempaskan Il Biscione ke posisi 5 klasemen akhir musim.
Spoiler for Dapet tiket UCL:
Baiklah, scudetto sudah jauh dari harapan. Asalkan dapat tiket Liga Champions tahun depan, tak apa. Kira-kira seperti itu harapan Interisti saat melihat klub kebanggaannya merosot sejak Januari 2016.
Erick pun secara realistis menganggap peluang terbaik Inter ialah mengakhiri musim setidaknya di peringkat 3. Sekali lagi ia berjanji, meloloskan klub ke Liga Champions musim 2016/2017. Namun, apa daya, janji masih jauh dari kenyataan.
Spoiler for membangun tim super tangguh musim 2016/2017:
Kegagalan tak perlu diratapi, let’s move on, demikian pesan tersirat Erick Thohir mendapati klubnya hanya akan bermain di pentas kelas dua Liga Eropa. Namun, Erick tak lupa berjanji untuk membangun tim yang jauh lebih hebat dibanding musim sebelumnya.
“Skuad yang kami miliki sekarang sudah kuat, tetapi anda boleh berharap tim ini lebih hebat tahun depan,” ujar Thohir.
Spoiler for Kaga bakal jual Inter:
Kesal karena terus menerus disebut akan menjual Inter Milan kepada investor lain, Erick Thohir lagi-lagi mengucapkan janji tak bakal melepas sahamnya. Ia juga menyindir media-media di Italia yang menulis berita berbeda-beda. Disebutnya, Inter punya rencana hebat musim 2016/2017.
“Saya akan tetap di Inter dan tidak akan melepaskan saham. Jika kami punya kesempatan untuk menggandeng partner strategis demi membangun klub, mengapa tidak?” ujar Erick, berdalih.
Rupanya ini merupakan janji terakhir Erick sebagai pemilik klub.
Ternyata bukan cuma pesepakbola Indonesia yang gagal di Italia. Investornya juga sama. Tapi tetap semangat Interisti, semoga di bawah Ibu Suning Nerazzuri kembali jaya...
kalo ada yang mau nambahin janji-janji lainnya sialan aja gan. Mungkin janji emang identik dengan orang Indonesia