- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok 'Geger'! Prabowo 'Ngamukin' Wartawan Jakarta Post? Sudah Lupa Ya?


TS
hebatpart2
Ahok 'Geger'! Prabowo 'Ngamukin' Wartawan Jakarta Post? Sudah Lupa Ya?
Quote:

Beritateratas.com - Ahok Ngamuk usir wartawan! Tragedi pengusiran wartawan itu bermula ketika Gubernur menjelaskan tidak mungkin dirinya mengintervensi pengusaha reklamasi untuk mengalirkan dana ke relawannya dengan motif tertentu. Sebab dirinya mengklaim bahwa sosok pejabat bersih yang konsisten dan selalu meneriakan perjuangan anti korupsi.
Lalu seorang pewarta menggelontorkan pertanyaan,"Berarti tidak ada pejabat yang sehabat Bapak?,"
Ketika itu pun Ahok menanggapi sinis. Dia menilai pertanyaan yang dilontarkan pewarta tersebut berbau motif adu domba. Karena hal itu juga dia langsung menanyai wartawan yang bersangkutan soal media tempatnya bekerja. Ia bahkan melarang wartawan itu masuk ke Balai Kota dan melakukan wawancara.
"Anda dari koran apa? Makanya lain kali tidak usah masuk sini lagi, tidak jelas kalau gitu. Saya tegasin, kamu juga tidak usah nekan-nekan saya rekan media, saya tidak pernah takut," ujar Ahok setengah berteriak di Balai Kota Jakarta, Kamis (16/6/2016).
"Saya tidak pernah takut sama kalian (media), jujur saja. Saya selalu katakan, kalau cahaya fajar pagi, kegelapan tidak bisa nutup. Rembang cahaya fajar akan terus merekah, tidak bisa kamu tahan, itu yang saya katakan. Jadi tidak usah bolak-balikin kalimat gitu," kata Ahok lagi.
Usai itu, Ahok langsung masuk ke ruangannya. Namun, tak berselang lama, dia keluar lagi untuk menegaskan wartawan yang mengajukan pertanyaan tadi, mulai besok tak boleh menginjakkan kakinya di Balai Kota.
"Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan Anda sebetulnya. Saya tegaskan itu, bolak-balik ngadu domba. Pokoknya enggak boleh masuk sini lagi, enggak boleh wawancara," ungkapnya sambil menunjuk pewarta itu, lalu kembali geloyor ke ruang kerjanya.
Ketika dikonfirmasi, pewarta yang enggan menyebutkan identitasnya itu mengaku hanya berniat agar Ahok menyebutkan beberapa sosok pejabat hebat lain selain dirinya dengan pertanyaan tersebut. "Tapi apa boleh buat, tiba-tiba dimarah-marahi," ujarnya.
Pokoknya kalau Ahok, semua jadi didramatisir. Diblow up habis - habisan. Dosa - dosa Ahok seakan menjadi wajib dipublikasikan, kalau perlu sehari publikasinya harus melebihi dosis agar dosa - dosa dan borok Ahok bisa ramai dan diketahui semua orang.
Bisa ditebak, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana langsung 'memanfaatkan' kesempatan interview dengan media - media. Lulung menyesalkan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang sempat mengusir seorang wartawan.
Lulung yang berasal dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, sejatinya wartawan adalah rekan. Sebagai pejabat publik, Ahok, sapaan akrab Basuki, menurutnya harus menjaga sikap bersahabat dengan para pemburu berita.
"Wartawan itu teman kita (pejabat publik). Sahabat kita buat bertukar informasi," ujar Lulung saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Kamis, 16 Juni 2016.
Lulung memandang meledaknya emosi Ahok hingga mengusir wartawan justru menimbulkan pertanyaan. Ahok menurutnya memang tengah dililit banyak masalah. Seharusnya, Ahok tidak perlu terlalu emosi jika ia memang memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
'Setali tiga uang' rekan Lulung, Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menilai Ahok kembali menunjukkan sikap arogan. Menurut dia, jika pertanyaan yang diajukan pewarta tersebut terlalu menjurus dengan motif tertentu atau terlalu mengarahkan kepada kasus tertentu, jika Ahok merasa tidak bersalah kenapa harus gusar
"Ngapain marah. Lagi pun harusnya Ahok bisa memahami profesi wartawan dan jangan arogan," kata Prabowo, yang juga pernah menjadi kolega Ahok di Partai Gerindra, saat dihubungi, Kamis (16/06/2016).
Belum lagi Habibburokhman yang sudah 'pasang aksi' di akun twitternya, menyusul Ahmad dhani, Ratna Sarumpaet, Roy Suryo, yang akan ikut meraimaikan dosa Ahok mengusir wartawan.
Tapi jangan lupa ya....!!
Pada musim kampanye Pilpres 2014 silam, calon presiden Prabowo Subianto menggelar jumpa pers usai hadiri acara deklarasi koalisi permanen di Wisma Proklamasi,Jakarta Pusat. Acara tersebut dihadiri puluhan wartawan asing dan luar negeri.
Berbagai pertanyaan pun banyak dilontarkan para pewarta tersebut. Anehnya, saat wartawati koran berbahasa asing The Jakarta Post bertanya, Prabowo pun geram.
Awalnya, wartawati itu hanya ingin bertanya tentang koalisi yang mendukungnya bersama Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres. Namun, sontak Prabowo sebut bahwa media tersebut sudah menjadi partisan.
“Jakarta Post? Itu sudah mendukung menjadi partisan. Untuk Jakarta Post saya tidak mau jawab. Terima kasih,” ujar Prabowo di lokasi, Senin (14/7).
Namun, mantan Danjen Kopassus itu kesalahan bukan pada sang pewarta melainkan pemilik media tersebut. Editorial koran tersebut memang telah menyatakan berpihak pada Jokowi-JK.
“Ini bukan salah anda, ini salah pemilik (The Jakarta Post) media anda,” tegasnya.
Usai melakukan jumpa pers, Prabowo yang melewati sang wartawati tersebut langsung berkata lagi. Menurutnya, The Jakarta Post sudah tidak demokratis.
“Karena pemilik kamu (Jakarta Post) brengsek, tidak menjunjung demokrasi,” terangnya.
Jadi tak perlu mengumbar dosa Ahok, Prabowo Subianto yang pernah mau Nyapres juga punya dosa pernah mem-brengsek- brengsekan Wartawan! Alasan Prabowo adalah media Jakarta Post tidak netral, hal ini sama saja dengan alasan Ahok yang marah - amrah terhadap wartawan tersebut karena cenderung tidak netral.
Jadi bagaimana menurut anda?
Read more: http://www.beritateratas.com/2016/06...#ixzz4BnvtpEHH
Hok hokk.. nasib lu jadi pejabat baek..
jadi banyak musuh kan lu,
coba lu nakal dikit, mungkin nasib lu kagak dijejel-jejelin macam ini

0
20.1K
Kutip
187
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan