Jakarta, EnergiToday-- PT Pertamina (Persero) mengungkapkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang baru diluncurkan pada 2015 lalu mengalami kenaikan pesat pada periode Januari-Juni 2016.

Kenaikan konsumsi tidak hanya dialami oleh Pertalite, tapi juga Pertamax. Menurut data Pertamina, kebutuhan pertamax meningkat dari 7.000 KL/hari menjadi 13.600 KL/hari dalam 5 bulan terakhir, melonjak hampir 100%.

"Yang utama, ternyata komposisi pembeli sekarang sudah bergeser ke generasi Y dan generasi Z alias generasi milenia, sudah 40% pembeli. Buying power di situ. Mereka punya perhatian yang bagus terhadap program-program untuk sosial, lingkungan, itu yang mendorong," tutur Menurut Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, seperti dilaporkan Detik.com, Jumat (17/6).

Pergeseran konsumen ke Pertalite dan Pertamax ini membuat dominasi premium makin menurun. Pertamina menargetkan dapat menurunkan porsi premium dalam penjualan BBM nasional hingga di bawah 70% pada akhir tahun ini. Kalau sudah di bawah 50% berarti Premium tidak mayoritas, bukan untuk hajat hidup orang banyak. Kalau harga Pertalite berubah tiap 2 minggu, masak harga Premium tidak bisa? Harganya tidak perlu ditetapkan pemerintah lagi, pungkasnya. (mt/dt)

SUMBER NIH