- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kezaliman dan Kemunafikan Kalah, Donasi Untuk Ibu Pemilik Warung Capai Rp.265 juta


TS
laksamanaxiaomi
Kezaliman dan Kemunafikan Kalah, Donasi Untuk Ibu Pemilik Warung Capai Rp.265 juta
Quote:
Ditutup, Donasi untuk Ibu Pemilik Warung Kena Razia Capai Rp 265 Juta
Deliusno - Kompas Tekno
Minggu, 12 Juni 2016 | 12:42 WIB

KOMPAS.com - Warung makan milik Saeni (56) di Kota Serang, Banten, tiba-tiba didatangi oleh Satuan Polisi Pamongpraja PP pada Jumat (10/11/2016). Dianggap melanggar aturan larangan warung buka siang hari di Bulan Suci Ramadhan, dagangan miliknya disita.
Ibu tersebut, berdasarkan cuplikan berita di KompasTV, tampak menangis sambil memohon kepada aparat agar dagangannya tidak diangkut. Namun, tangisan tersebut tak dihiraukan. Aparat tetap menjalankan perintah dengan mengangkut barang dagangan sang ibu.
Kabar mengenai peristiwa tersebut pun langsung viral di internet. Netizen tidak tinggal diam terhadap kejadian itu, kebanyakan menyampaikan keprihatinan.
Salah satu pengguna Twitter bernama Dwika Putra (@dwikaputra) mencetuskan suatu gagasan yang berbeda. Netizen ini menggalang dana untuk ibu tersebut. Tujuannya, untuk mengganti uang modal dan keuntungan yang raib karena dagangannya disita tersebut.
Menanggapi video ibu tadi, saya memilih membantu. Care to join in?
pic.twitter.com/9kgbNn1rV1
— Dwika Putra (@dwikaputra) June 10, 2016
Bagaimana tanggapan netizen lain terhadap gagasan tersebut? Saat dihubungi Kompas.com, Dwika menceritakan tanggapan begitu positif merespons penggalangan dana itu. Bisa dikatakan, netizen bersatu padu untuk membantu sang ibu.
Meningkat begitu cepat
Dwika, warga Jakarta ini, mulai menggalang donasi sejak pukul 24.00 WIB, Sabtu (11/6/2016).
Dwika menyebut saat mulai menggalang dana, dirinya mengosongkan rekening miliknya dan hanya menyisakan uang sebesar Rp 400.000. Setelah itu, dia menyebarkan nomor rekening bagi netizen yang ingin memberikan donasi.
Tidak hanya di Twitter, ajakan donasi itu pun menyebar di media sosial lain, seperti Facebook dan Path.
Dwika membeberkan bahwa respons netizen terhadap ajakan itu begitu cepat.
"Saya sampai pukul 02.00 WIB lewat masih bangun dan itu sudah nembus Rp 10 juta. Tadi pagi (kemarin) sudah Rp 20 juta dan barusan saya cek sudah Rp 60 juta," tutur Dwika.
Per pukul 12.00 WIB, Minggu (12/6/2016), Dwika sudah menutup donasi tersebut. Dalam laporannya yang terbaru, Dwika menyebutkan telah diterima sebanyak 2.427 donasi. Total uang yang terkumpul sebanyak Rp 265.534.758.
Update saldo per hari Minggu 12 Juni jam 9 pagi.
Donasi akan DITUTUP jam 12 siang.
Terima kasih. pic.twitter.com/EQVaULbF9x
— Dwika Putra (@dwikaputra) June 12, 2016
Rencananya bukan hanya Saeni yang akan diberi bantuan. Bantuan juga akan diberikan kepada penjual nasi lainnya yang menjadi terkena razia Satpol PP.
sumber
Deliusno - Kompas Tekno
Minggu, 12 Juni 2016 | 12:42 WIB
KOMPAS.com - Warung makan milik Saeni (56) di Kota Serang, Banten, tiba-tiba didatangi oleh Satuan Polisi Pamongpraja PP pada Jumat (10/11/2016). Dianggap melanggar aturan larangan warung buka siang hari di Bulan Suci Ramadhan, dagangan miliknya disita.
Ibu tersebut, berdasarkan cuplikan berita di KompasTV, tampak menangis sambil memohon kepada aparat agar dagangannya tidak diangkut. Namun, tangisan tersebut tak dihiraukan. Aparat tetap menjalankan perintah dengan mengangkut barang dagangan sang ibu.
Kabar mengenai peristiwa tersebut pun langsung viral di internet. Netizen tidak tinggal diam terhadap kejadian itu, kebanyakan menyampaikan keprihatinan.
Salah satu pengguna Twitter bernama Dwika Putra (@dwikaputra) mencetuskan suatu gagasan yang berbeda. Netizen ini menggalang dana untuk ibu tersebut. Tujuannya, untuk mengganti uang modal dan keuntungan yang raib karena dagangannya disita tersebut.
Menanggapi video ibu tadi, saya memilih membantu. Care to join in?

— Dwika Putra (@dwikaputra) June 10, 2016
Bagaimana tanggapan netizen lain terhadap gagasan tersebut? Saat dihubungi Kompas.com, Dwika menceritakan tanggapan begitu positif merespons penggalangan dana itu. Bisa dikatakan, netizen bersatu padu untuk membantu sang ibu.
Meningkat begitu cepat
Dwika, warga Jakarta ini, mulai menggalang donasi sejak pukul 24.00 WIB, Sabtu (11/6/2016).
Dwika menyebut saat mulai menggalang dana, dirinya mengosongkan rekening miliknya dan hanya menyisakan uang sebesar Rp 400.000. Setelah itu, dia menyebarkan nomor rekening bagi netizen yang ingin memberikan donasi.
Tidak hanya di Twitter, ajakan donasi itu pun menyebar di media sosial lain, seperti Facebook dan Path.
Dwika membeberkan bahwa respons netizen terhadap ajakan itu begitu cepat.
"Saya sampai pukul 02.00 WIB lewat masih bangun dan itu sudah nembus Rp 10 juta. Tadi pagi (kemarin) sudah Rp 20 juta dan barusan saya cek sudah Rp 60 juta," tutur Dwika.
Per pukul 12.00 WIB, Minggu (12/6/2016), Dwika sudah menutup donasi tersebut. Dalam laporannya yang terbaru, Dwika menyebutkan telah diterima sebanyak 2.427 donasi. Total uang yang terkumpul sebanyak Rp 265.534.758.
Update saldo per hari Minggu 12 Juni jam 9 pagi.
Donasi akan DITUTUP jam 12 siang.
Terima kasih. pic.twitter.com/EQVaULbF9x
— Dwika Putra (@dwikaputra) June 12, 2016
Rencananya bukan hanya Saeni yang akan diberi bantuan. Bantuan juga akan diberikan kepada penjual nasi lainnya yang menjadi terkena razia Satpol PP.
sumber
Ini bukti Pancasila tak bisa dikalahkan oleh paham wahabi dan ISIS yang ingin menghancurkannya.


0
19.8K
Kutip
262
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan