Kaskus

News

acabindonesiaAvatar border
TS
acabindonesia
Suporter Rusia Sudah Bersiap Hadapi Kerusuhan, Benarkah?
"Ada 150 orang pendukung Rusia yang ternyata adalah berandalan."

Suporter Rusia Sudah Bersiap Hadapi Kerusuhan, Benarkah?

Suara.com - Kejaksaan Marseille berikan penjelasan terbaru terkait kerusuhan selama tiga hari yang melibatkan para suporter Rusia, Inggris, dan Prancis di Marseille's Vieux Port, beberapa waktu lalu.

Mereka menjelaskan jika suporter Rusia memang telah bersiap untuk tindakan dan aksi penyerangan terhadap suporter lawan selama Piala Eropa 2016 berlangsung. Seorang warga Inggris dilaporkan dalam kondisi kritis akibat kerusuhan itu, sedangkan 35 lainnya mengalami luka-luka.

Huru-hara yang terjadi di dalam maupun di luar stadion di Marseille ini telah membuat Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) jengkel. Mereka pun mengancam akan mengeluarkan Rusia dan Inggris dari kancah Piala Eropa 2016 jika kekerasan terus berlangsung.

"Ada 150 orang pendukung Rusia yang ternyata adalah berandalan. Orang-orang itu benar-benar telah siap untuk tindakan dan penyerangan yang sangat keras," kata Kepala Kejaksaan Marseille, Brice Robin.

Aksi pertarungan antar-suporter itu dilengkapi dengan batang logam dan pelemparan botol-botol bir dalam kerusuhan di jalanan Marseille, sebagaimana terjadi juga di kota Nice, Lille, dan Paris. Peristiwa itu menjadi tantangan bagi federasi sepak bola Eropa untuk membasmi berandalan.

Di kota lain Mediterania yang tidak jauh dari Marseille, Kejaksaan Nice menyebut tindakan kekerasan di kota mereka melibatkan juga para suporter Irlandia Utara pada, Sabtu (11/6/2016) malam, dipicu sisa-sisa pendukung tim Prancis yang dikenal dengan Nice Brigade.

Para pendukung tim Inggris mengklaim telah disergap oleh penyerang Rusia dalam satu insiden. Tapi, Kejaksaan Marseille memastikan para pendukung Inggris juga bertanggung jawab dalam beberapa kerusuhan di Marseille.

Pada Senin (13/6/2016), sebuah pengadilan Marseille memulai proses pengadilan jalur cepat terhadap 10 orang yang ditahan polisi, enam warga Inggris, tiga warga Prancis, dan seorang dari Austria. Mereka didakwa lakukan tindakan kekerasan menggunakan senajata, terutama saat melawan aparat penegak hukum.

Dalam sidang pertama, lima orang suporter Inggris dipidana penjara dalam satu hingga tiga bulan, sedangkan seorang warga Prancis mendapatkan hukuman hingga dua tahun.

"Saya sangat menyesal. Saya berada pada tempat dan waktu yang salah. Tapi, saya bukanlah berandalan," kata warga Inggris Alexander Booth (20) kepada hakim sebelum putusan pidana dua bulannya dibacakan.

Namun, Robin menyatakan tidak ada warga Rusia yang ditangkap sepanjang akhir pekan itu. Robin menjelaskan para suporter Rusia membawa senjata kejut listrik sehingga menyulitkan penangkapan.

Meski demikian, Kejaksaan Marseille tengah memeriksa rekaman gambar televisi tentang para suporter Rusia yang lakukan kerusuhan itu. "Mereka adalah orang-orang yang terlatih," kata Robin.

Robin mengatakan beberapa suporter Rusia itu kembali berdatangan di bandara internasional Marseille, selain yang datang lewat jalur darat.

Ofisial Prancis menyebut sebanyak tiga ribu pendukung tim Inggris telah terdepak menyusul perintah pelarangan menolak perjalanan mereka ke Prancis untuk menghindari kerusuhan. Sedangkan dari Rusia, hanya 30 suporter yang dicegah masuk ke Prancis.

Seorang juru bicara pemerintah Inggris menyambut investigasi UEFA dan investigasi itu berarti penting untuk peninjauan metode pengendalian massa di dalam stadion.

sumur: http://microsite.suara.com/prancis20...suhan-benarkah

Rusia Stronk! emoticon-Hammer (S)
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
6.2K
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan