- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
The Conjuring 2 Mengguncang Indonesia!


TS
anwar04
The Conjuring 2 Mengguncang Indonesia!

Quote:
Higan, apa kabar nih? Semoga sehat dan baik selalu, ya..
Sebelumnya ane ucapin makasih buat agan yang udah berkunjung, komen, dan rate5. Dan seperti biasa, kalau agan nggak suka, langsung ajah tutup jendela Kaskus di layar komputer agan sista.
Di tret ini ane mau bahas tentang sekuel film The Conjuring yang dirilis Jumat lalu. Agak terlambat memang, soalnya ane nungguin liburan musim panas dimulai baru bisa nonton, gans. Tapi ane jamin ulasannya bakal antimainstream dah.
Oh iya, sumurnya tentu saja hasil nonton ane dengan bantuan referensi dari IMDb.com dan hasansaif.blogspot.co.id.
Oke deh, tanpa basa basi langsung kita terbang ke Inggris, gans!


Sebelumnya ane ucapin makasih buat agan yang udah berkunjung, komen, dan rate5. Dan seperti biasa, kalau agan nggak suka, langsung ajah tutup jendela Kaskus di layar komputer agan sista.
Di tret ini ane mau bahas tentang sekuel film The Conjuring yang dirilis Jumat lalu. Agak terlambat memang, soalnya ane nungguin liburan musim panas dimulai baru bisa nonton, gans. Tapi ane jamin ulasannya bakal antimainstream dah.

Oh iya, sumurnya tentu saja hasil nonton ane dengan bantuan referensi dari IMDb.com dan hasansaif.blogspot.co.id.
Oke deh, tanpa basa basi langsung kita terbang ke Inggris, gans!

Quote:
REVIEW
Spoiler for Cekidot!:

Pecinta film horor berkualitas kembali dimanjakan oleh James Wanmelalui film sekuel The Conjuring. Film yang diangkat dari kisah nyata pasangan Ed Warren (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga) ini berlokasi di Inggris.
Keluarga Hodgson mendapat teror dari makhluk halus yang mendiami rumah mereka. Janet (Madison Wolfie), anak kedua di keluarga Hodgson, mulai mendapat teror dari hantu seorang kakek yang mengklaim kepemilikan rumah yang mereka tinggali. Teror semakin parah dari hari ke hari sampai akhirnya keluarga Hodgson memutuskan mengungsi sementara.
Sejak menit awal film dimulai, James Wan sudah menyajikan nuansa ketegangan yang membuat sebagian penonton berseloroh, “Pulang saja yuk!” karena aura mistis yang disajikan di film ini begitu terasa. Wan tidak puas hanya di menit-menit awal, ketegangan terus berlanjut hingga membuat penonton berteriak karena sisipan jump scare yang selalu tepat. Ane sendiri mencoba mengantisipasi setiap kejutan agar tidak melompat dari kursi, dan nyatanya semua itu sia-sia. Tetap saja ane terkena jebakan maut yang diberikan James Wan.
Film ini juga memiliki daya tarik tersendiri bagi penggiat bahasa Inggris. Di film ini bisa didengar perbedaan aksen antara Inggris-Inggris dan Inggris-Amerika. Penggunaan kata sifat bloody juga sering bermunculan di film ini yang membuat nuansa British English semakin kental.
Untuk scoringnya juga sudah tidak diragukan lagi. Perpaduan jump scare dan scoring yang apik inilah yang selalu sukses membuat penonton setengah melompat dari kursi karena kejutan yang muncul di layar. Selain itu, benda ikonik film juga ada dalam film ini. Tentu kita semua masih ingat dengan kotak musik yang memiliki cermin bukan? Benda ini akan mengingatkan kita pada film The Conjuring. Di film sekuelnya ini pun Ed Warren membawa pulang benda ikonik ini untuk diletakkan di rumahnya.
Di film ini juga terdapat teka-teki yang membuat penonton berpikir. Entah ini kebetulan atau tidak mengingat film ini harus bertarung dengan film Now You See Me 2 yang mengajak penontonnya memikirkan tentang trik sulap yang dipakai para horsemen. Hal ini tentu saja membuat The Conjuring 2 semakin menarik untuk ditonton. Sayangnya adegan melawan hantunya tidak terlalu wah dalam film ini.
Dan terakhir adalah kisah cinta pasangan Warren yang membuat film ini lebih dramatis. Tidak, ini bukan soal seks. Cerita ini lebih ditekankan kepada bagaimana pasangan Warren saling mempercayai satu sama lain. Hal itulah yang menjadi motivasi bagi mereka untuk menolong orang lain tetapi tetap saling menjaga agar salah satu pasangan tidak terluka dalam menjalankan misi tersebut.
Quote:
Adegan Terbaik
Patrick Wilson menyanyikan sebuah lagu berjudul Can't Help Falling In Loveyang dipopulerkan oleh Elvis. Di sini Patrick berusaha menghibur keluarga Hodgson di tengah teror hantu yang semakin menggila.
Disaksikan oleh sang istri, Lorraine, Ed tampak sangat menjiwai lagu yang dibawakannya. Apalagi saat Ed mengajak seluruh anak-anak ikut bernyanyi bersama, sangat menyentuh.

Patrick Wilson menyanyikan sebuah lagu berjudul Can't Help Falling In Loveyang dipopulerkan oleh Elvis. Di sini Patrick berusaha menghibur keluarga Hodgson di tengah teror hantu yang semakin menggila.
Disaksikan oleh sang istri, Lorraine, Ed tampak sangat menjiwai lagu yang dibawakannya. Apalagi saat Ed mengajak seluruh anak-anak ikut bernyanyi bersama, sangat menyentuh.

Quote:
Penonton

Jika nte ngikutin perjalanan film The Conjuringpada tahun 2013, dilanjutkan dengan prekuelnya Annabelle yang dirilis setahun kemudian, pasti agan bakal kaget melihat antusiasme penikmat film di Indonesia terhadap film The Conjuring 2 ini. Hampir setiap bioskop membuka sedikitnya 2 studio untuk film ini.
Antriannya juga gila! Bayangkan saja, tiket untuk jadwal tayang jam 21.00 telah terjual 95% di jam satu siang. Hanya tersisa 5-6 kursi di posisi terpisah yang nggak nyaman.
Dan anehnya lagi, banyak banged penontonnya itu yang masih pakai seragam SMP-SMA.
Strategi apa yang dipakai The Conjuring 2 untuk menggaet penonton usia dini? Atau jangan-jangan mereka hanya ikut-ikutan nonton supaya dibilang kekinian?
Okeh, karena sub judulnya bahas penonton, sekalian ane bahas keanehan penonton film The Conjuring 2 yang satu studio sama ane, gans.
Keanehan yang pertama, banyak dari penonton itu yang boleh dibilang alay. Mereka ini ngerumpi bareng gangnya di dalam bioskop selama film berlangsung. Ane sampe pusing sendiri gara-gara mereka.
Keanehan kedua, ada penonton yang duduk di sebelah ane. Setiap kali ada adegan serem, dia ini nutup matanya sambil ngoceh nggak jelas bareng temennya.
Kadang-kadang sengaja ngetik pesan di hape supaya nggak ngeliat penampakan hantunya.
Ketiga, ada lagi penonton yang berteriak, "Eh gila, serem banged! Pulang ajah yuk!" Aduh, yang namanya film horor mah serem, neng! Kalau mau nonton film horor yang nggak serem mah liat noh film karya siapa dah tuh yang terkenal ama film horor esek-esek?
Keanehan lainnya nte tambahin sendiri dah ya, gans.

Jika nte ngikutin perjalanan film The Conjuringpada tahun 2013, dilanjutkan dengan prekuelnya Annabelle yang dirilis setahun kemudian, pasti agan bakal kaget melihat antusiasme penikmat film di Indonesia terhadap film The Conjuring 2 ini. Hampir setiap bioskop membuka sedikitnya 2 studio untuk film ini.
Antriannya juga gila! Bayangkan saja, tiket untuk jadwal tayang jam 21.00 telah terjual 95% di jam satu siang. Hanya tersisa 5-6 kursi di posisi terpisah yang nggak nyaman.

Strategi apa yang dipakai The Conjuring 2 untuk menggaet penonton usia dini? Atau jangan-jangan mereka hanya ikut-ikutan nonton supaya dibilang kekinian?
Okeh, karena sub judulnya bahas penonton, sekalian ane bahas keanehan penonton film The Conjuring 2 yang satu studio sama ane, gans.
Keanehan yang pertama, banyak dari penonton itu yang boleh dibilang alay. Mereka ini ngerumpi bareng gangnya di dalam bioskop selama film berlangsung. Ane sampe pusing sendiri gara-gara mereka.
Keanehan kedua, ada penonton yang duduk di sebelah ane. Setiap kali ada adegan serem, dia ini nutup matanya sambil ngoceh nggak jelas bareng temennya.


Ketiga, ada lagi penonton yang berteriak, "Eh gila, serem banged! Pulang ajah yuk!" Aduh, yang namanya film horor mah serem, neng! Kalau mau nonton film horor yang nggak serem mah liat noh film karya siapa dah tuh yang terkenal ama film horor esek-esek?

Keanehan lainnya nte tambahin sendiri dah ya, gans.

Quote:
Aksen Britishvs American

Hal menarik lainnya di film ini adalah perbedaan aksen Inggris-Inggris dan Inggris-Amerika. Keluarga Hodgson dan para tetangga menggunakan aksen British yang enak didenger. Sementara pasangan Warren menggunakan aksen Amerika karena mereka berasal dari sana.
Kata bloody juga sering muncul dalam film ini yang menjadi ciri khas British English. Kata ini mengingatkan ane sama film The Imitation Game yang juga berlokasi di Inggris. Di film itu juga para pemeran sering menggunakan kata ini baik ketika mengumpat maupun untuk penekanan kata inti.

Hal menarik lainnya di film ini adalah perbedaan aksen Inggris-Inggris dan Inggris-Amerika. Keluarga Hodgson dan para tetangga menggunakan aksen British yang enak didenger. Sementara pasangan Warren menggunakan aksen Amerika karena mereka berasal dari sana.

Kata bloody juga sering muncul dalam film ini yang menjadi ciri khas British English. Kata ini mengingatkan ane sama film The Imitation Game yang juga berlokasi di Inggris. Di film itu juga para pemeran sering menggunakan kata ini baik ketika mengumpat maupun untuk penekanan kata inti.
Quote:
Melumat Film Indonesia

Sehari sebelum film The Conjuring 2dirilis, dua film Indonesia yang bergenre drama berjudul Dubsmash dan satu lagi film horor berjudul Pontien: The Untold Story of Pontianak harus rela dilibas oleh The Conjuring 2 karena sepi penonton. Film ini hanya bertahan 2 atau 3 hari di bioskop sebelum layarnya diganti dengan film karya James Wan.
Apa yang menyebabkan film ini kalah saing?
Menurut pendapat ane, karena tema dan garapannya kurang maksimal. Sebut saja film Dubsmash yang bercerita tentang anak sekolah yang ngefans sama seorang cowok yang terkenal di sosmed karena video-videonya. Tema ini sepertinya sudah sangat sering muncul bahkan di FTV juga kali ya.
Untuk film horornya sendiri sebenarnya temanya unik, bahas kota Pontianak dan dikaitkan sama kuntilanank. Wah, harusnya hantunya lebih seram dari hantu di film The Conjuring 2 tuh, gans. Sayangnya pas ane lihat trailernya nggak tergugah sama sekali. Kualitas gambar sama pemilihan adegan kurang okeh pokoknya.
Dan hari ini, ada satu lagi film berjudul Indera Ke Enam yang rilis di bioskop dengan genre thriller. Kita lihat apakah film ini mampu menyaingi film James Wan.

Sehari sebelum film The Conjuring 2dirilis, dua film Indonesia yang bergenre drama berjudul Dubsmash dan satu lagi film horor berjudul Pontien: The Untold Story of Pontianak harus rela dilibas oleh The Conjuring 2 karena sepi penonton. Film ini hanya bertahan 2 atau 3 hari di bioskop sebelum layarnya diganti dengan film karya James Wan.
Apa yang menyebabkan film ini kalah saing?
Menurut pendapat ane, karena tema dan garapannya kurang maksimal. Sebut saja film Dubsmash yang bercerita tentang anak sekolah yang ngefans sama seorang cowok yang terkenal di sosmed karena video-videonya. Tema ini sepertinya sudah sangat sering muncul bahkan di FTV juga kali ya.

Untuk film horornya sendiri sebenarnya temanya unik, bahas kota Pontianak dan dikaitkan sama kuntilanank. Wah, harusnya hantunya lebih seram dari hantu di film The Conjuring 2 tuh, gans. Sayangnya pas ane lihat trailernya nggak tergugah sama sekali. Kualitas gambar sama pemilihan adegan kurang okeh pokoknya.
Dan hari ini, ada satu lagi film berjudul Indera Ke Enam yang rilis di bioskop dengan genre thriller. Kita lihat apakah film ini mampu menyaingi film James Wan.

Quote:
Kata Sineas Indonesia

Siapa yang nggak kenal anwar04, eh, Joko Anwar? Doi ini sineas berbakat Indonesia. Beberapa hasil karyanya banyak yang dapet penghargaan di dalam maupun luar negeri, gans.
Coba lihat tweet resminya bang Joko Anwardi atas yang menyatakan kepuasannya menyaksikan film impor ini? Jadi, kalau film Pontien dan Dubsmash kalah saing di bioskop bukan karena penonton nggak nasionalis lho, ya. Para pecinta film pasti pengen kalau uang yang dibayarkan untuk tiket itu nggak sia-sia. Buktinya film My Stupid Boss tuh yang masih mejeng di bioskop meski sudah lebih dahulu tayang dibandingkan film-film yang kalah itu.

Siapa yang nggak kenal anwar04, eh, Joko Anwar? Doi ini sineas berbakat Indonesia. Beberapa hasil karyanya banyak yang dapet penghargaan di dalam maupun luar negeri, gans.
Coba lihat tweet resminya bang Joko Anwardi atas yang menyatakan kepuasannya menyaksikan film impor ini? Jadi, kalau film Pontien dan Dubsmash kalah saing di bioskop bukan karena penonton nggak nasionalis lho, ya. Para pecinta film pasti pengen kalau uang yang dibayarkan untuk tiket itu nggak sia-sia. Buktinya film My Stupid Boss tuh yang masih mejeng di bioskop meski sudah lebih dahulu tayang dibandingkan film-film yang kalah itu.
Quote:
Strategi Marketing

Di beberapa bioskop, ada peringatan bagi mereka yang berniat menonton film ini, gans. Intinya sih nakut-nakutin kalau nekad nonton bisa-bisa diganggu makhluk halus setelahnya.
Biasanya, orang itu semakin dilarang, semakin ditakut-takuti, semakin penasaran sama isi filmnya. Mau membuktikan kebenarannya lah istilahnya. Makanya mereka bela-belain nonton karena penasaran. Mungkinkah ini strategi yang membuat The Conjuring 2laris manis di Indonesia dan belahan dunia lainnya?

Di beberapa bioskop, ada peringatan bagi mereka yang berniat menonton film ini, gans. Intinya sih nakut-nakutin kalau nekad nonton bisa-bisa diganggu makhluk halus setelahnya.
Biasanya, orang itu semakin dilarang, semakin ditakut-takuti, semakin penasaran sama isi filmnya. Mau membuktikan kebenarannya lah istilahnya. Makanya mereka bela-belain nonton karena penasaran. Mungkinkah ini strategi yang membuat The Conjuring 2laris manis di Indonesia dan belahan dunia lainnya?
Quote:
Sekian dulu tret dari ane. Kalo menurut nte gimana, gans?



Ane minta maaf kalau ada kata yang kurang berkenan di hati agan. Ane nggak bosen-bosennya bilang kalo ane cuma manusia biasa, bukan Tuhan yang Maha Sempurna.
Sekali lagi ane ngucapin makasih buat yang sudah mampir. Ane juga nggak bosen-bosennya bilang kalo tret ini dibuat bukan untuk memuaskan segala kalangan. Jadi, kalau ada kekurangan karena tidak sesuai dengan minat agan, berilah maaf si TS karena hakikatnya, sebuah tret tidak akan mampu memuaskan seluruh Kaskuser.



Ane minta maaf kalau ada kata yang kurang berkenan di hati agan. Ane nggak bosen-bosennya bilang kalo ane cuma manusia biasa, bukan Tuhan yang Maha Sempurna.
Sekali lagi ane ngucapin makasih buat yang sudah mampir. Ane juga nggak bosen-bosennya bilang kalo tret ini dibuat bukan untuk memuaskan segala kalangan. Jadi, kalau ada kekurangan karena tidak sesuai dengan minat agan, berilah maaf si TS karena hakikatnya, sebuah tret tidak akan mampu memuaskan seluruh Kaskuser.
Diubah oleh anwar04 17-06-2016 09:51
0
20.9K
Kutip
209
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan