Kebiadaban ISIS kembali terungkap, kali ini bahkan lebih sadis lagi. Kalau dalam perang, saling membunuh adalah hal yang tak terelakkan. Tetapi apakah perlu membunuh warga sipil dan bayi yang tak berdosa? Jadi, Perusuh ISIS keji telah mengeluarkan fatwa untuk membunuh bayi dan anak-anak dengan Down Syndrome (=keterbelakangan mental).

Kelompok aktivis Irak Mosul Eye mengatakan Dewan syar’i ISIS mengeluarkan Fatwa lisan pada anggotanya yang mengotorisasi mereka untuk “membunuh bayi yang baru lahir dengan Sindrom Down dan cacat bawaan dan anak-anak cacat”.

Keji! ISIS mengeluarkan Fatwa membunuh anak Sindrom Down
ISIS menfatwa untuk membunuh anak down syndrome
via: http://www.mirror.co.uk





Jika benar –laporan dan dari wilayah yang dilanda perang sulit untuk diverifikasi –itu berarti ISIS telah mencontoh Nazi, yang membunuh anak-anak cacat yang dianggap menjadi “beban negara”.



Mosul Eye memantau kematian anak-anak dengan keterbelakangan mental dan cacat bawaan lainnya dan menemukan fatwa itu dikeluarkan oleh salah satu hakim syar’i Islam Amerika, seorang hakim Saudi bernama “Abu Said Aljazrawi”. Informasi mereka menunjukkan bahwa sebagian besar anak yang lahir dengan Down Syndrome adalah keturunan pejuang asing yang menikahi wanita Irak, Suriah dan Asia.

Para aktivis mencatat lebih dari 38 kasus yang dikonfirmasi membunuh bayi dengan cacat bawaan dan Sindrom Down, berusia antara satu minggu sampai tiga bulan. Mereka dibunuh dengan suntikan mematikan atau dibuat mati lemas. Beberapa dari pembunuhan terjadi di Suriah dan Mosul.



Sebuah pernyataan dari kelompok aktivis mengatakan:

“Seolah-olah itu tidak cukup untuk ISIL (nama lain untuk ISIS) untuk membunuh pria, wanita dan orang tua, dan sekarang, mereka membunuh anak-anak.”


Salah satu pengguna Facebook mengatakan:

“Saya baru saja meneteskan air mata untuk bayi-bayi itu. Saya memiliki dua anak dengan kebutuhan khusus, hatiku hancur.Mereka lebih buruk daripada Nazi.”