- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ekspor Menyusut, Menko Darmin Sebut RI Jadi Korban Ekonomi Dunia


TS
neothinkpad
Ekspor Menyusut, Menko Darmin Sebut RI Jadi Korban Ekonomi Dunia
Ekspor Menyusut, Menko Darmin Sebut RI Jadi Korban Ekonomi Dunia
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Indonesia beberapa waktu belakangan kerap menjadi korban dari gejolak perekonomian dunia. Akibatnya, hingga saat ini neraca ekspor Indonesia masih belum menunjukkan perbaikan dan masih menyusut.
(Baca Juga: Neraca Perdagangan RI Mei Surplus USD375,6 Juta)
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari-Mei 2016 mencapai USD56,59 miliar atau menurun 12,82% secara year on year (yoy) dibanding periode sama tahun lalu. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD51,28 miliar atau menurun 9,01%.
Dia menuturkan, kondisi perekonomian global yang masih belum membaik membuat permintaan ekspor Indonesia juga ikut merosot. Oleh karena itu, jeleknya realisasi ekspor bukanlah menjadi kesalahan Indonesia sepenuhnya.
"Artinya ini turun karena ekonomi dunia terus melambat. Permintaan terus turun, jadi ekspor kita juga turun terus. Jadi jangan dilihat dari kesalahan kita karena kita korban situasi dunia yang kayak gini," katanya di Kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Karena itu, realisasi neraca perdagangan pada Mei 2016 yang surplus USD375,6 juta bisa menjadi kabar baik dan kabar buruk bagi pemerintah. Sebab, surplusnya neraca perdagangan pada periode tersebut terjadi karena nilai impor yang menurun namun di sisi lain ekspornya juga ikut turun.
"Artinya surplus, tapi ya ada tidak bagusnya. Bagusnya dia surplus, yang tidak bagusnya itu ekspor turun saat impornya juga turun. Ah itu tidak bagus," imbuh dia.
Menurutnya, hal tersebut menandakan bahwa neraca perdagangan Indonesia sedikit banyak masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global. "Iya, kamu tidak bisa lari dari dunia ini kan," pungkasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Mei 2016 surplus USD375,6 juta, dengan ekspor senilai USD11,51 miliar dan impor USD11,14 miliar. Secara kumulatif Januari-Mei 2016 surplus USD2,70 miliar.
Nilai ekspor tersebut naik 0,31% dibanding April 2016. Kenaikan secara month to month ini disebabkan karena terjadi kenaikan pada migas dari USD0,89 miliar menjadi USD0,96 miliar, dan nonmigas turun dari USD10,58 miliar menjadi USD10,55 miliar. Namun, jika dibanding Mei 2015 turun 9,75% (yoy) dengan total Mei 2015 sebesar USD12,75 miliar.
(akr)
http://ekbis.sindonews.com/read/1116...nia-1465986466
ya pantas menurun wong yang diekspor kebanyakan masih ujud komoditas menahan bukan olahan
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Indonesia beberapa waktu belakangan kerap menjadi korban dari gejolak perekonomian dunia. Akibatnya, hingga saat ini neraca ekspor Indonesia masih belum menunjukkan perbaikan dan masih menyusut.
(Baca Juga: Neraca Perdagangan RI Mei Surplus USD375,6 Juta)
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari-Mei 2016 mencapai USD56,59 miliar atau menurun 12,82% secara year on year (yoy) dibanding periode sama tahun lalu. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD51,28 miliar atau menurun 9,01%.
Dia menuturkan, kondisi perekonomian global yang masih belum membaik membuat permintaan ekspor Indonesia juga ikut merosot. Oleh karena itu, jeleknya realisasi ekspor bukanlah menjadi kesalahan Indonesia sepenuhnya.
"Artinya ini turun karena ekonomi dunia terus melambat. Permintaan terus turun, jadi ekspor kita juga turun terus. Jadi jangan dilihat dari kesalahan kita karena kita korban situasi dunia yang kayak gini," katanya di Kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Karena itu, realisasi neraca perdagangan pada Mei 2016 yang surplus USD375,6 juta bisa menjadi kabar baik dan kabar buruk bagi pemerintah. Sebab, surplusnya neraca perdagangan pada periode tersebut terjadi karena nilai impor yang menurun namun di sisi lain ekspornya juga ikut turun.
"Artinya surplus, tapi ya ada tidak bagusnya. Bagusnya dia surplus, yang tidak bagusnya itu ekspor turun saat impornya juga turun. Ah itu tidak bagus," imbuh dia.
Menurutnya, hal tersebut menandakan bahwa neraca perdagangan Indonesia sedikit banyak masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global. "Iya, kamu tidak bisa lari dari dunia ini kan," pungkasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Mei 2016 surplus USD375,6 juta, dengan ekspor senilai USD11,51 miliar dan impor USD11,14 miliar. Secara kumulatif Januari-Mei 2016 surplus USD2,70 miliar.
Nilai ekspor tersebut naik 0,31% dibanding April 2016. Kenaikan secara month to month ini disebabkan karena terjadi kenaikan pada migas dari USD0,89 miliar menjadi USD0,96 miliar, dan nonmigas turun dari USD10,58 miliar menjadi USD10,55 miliar. Namun, jika dibanding Mei 2015 turun 9,75% (yoy) dengan total Mei 2015 sebesar USD12,75 miliar.
(akr)
http://ekbis.sindonews.com/read/1116...nia-1465986466
ya pantas menurun wong yang diekspor kebanyakan masih ujud komoditas menahan bukan olahan

0
1.4K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan