Seberapa besar dan sering anak menunjukkan minatnya pada sesuatu hal dapat mempengaruhi bentuk cita-citanya. Contoh misalnya, anak yang berminat pada kesehatan dirinya bisa membentuk keinginannya menjadi dokter.

Minat dapat mendorong anak dengan kuat dalam melakukan sesuatu hal. Misalnya, minat anak pada musik dapat mendorongnya pergi les musik walaupun cuaca sedang hujan.

Maksudnya apa gan? Penjelasannya adalah seperti ini, karena minat juga sebagai sumber pendorong yang kuat maka hal itu juga berpengaruh pada daya serapnya akan sesuatu hal. Misalnya, minat anak pada pelajaran Matematika yang besar akan membuat anak lebih cepat menyerap pelajaran itu dibandingkan dengan anak lain yang tidak berminat pada Matematika.

Dalam hal ini toleransi pada pengertian atau pemahaman. Minat yang terbentuk dan terasah sejak masa kanak-kanak sering terbawa sampai dewasa, karena minat itu memberikan rasa kesukaan atau rasa kepuasan tersendiri pada suatu hal yang disukainya. Bila ada sisi yang "tidak enak" dari hal yang disukainya itu, seringnya anak akan menoleransinya. Misalnya, minat anak pada pelajaran membuatnya bercita-cita menjadi guru. Saat sudah besar ia menjadi guru, dengan segala kondisi profesinya baik yang bagus maupun yang dinilai kurang bagus ia dapat menerimanya. Hal ini terbentuk karena profesinya memberinya kepuasan tersendiri.

Dengan mengamati apa mainan anak dan benda-benda yang mereka beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktivitas yang ada unsur spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk minat mereka.

Simak pertanyaan yang selalu ditanyakan anak. Bila mereka selalu bertanya pada salah satu hal, besar kemungkinan minatnya kepada hal itu lebih besar daripada hal lainnya.

Seringkali apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman sebayanya dapat memberi petunjuk tentang minat mereka dan seberapa kuat minat tersebut.

Pada saat anak dibebaskan memilih bahan bacaan untuk dibaca atau dibacakan, anak cenderung memilih bahan bacaan atau topik yang menjadi minatnya.

Apa yang digambar atau dilukis secara spontan oleh anak, dan seberapa sering mereka mengulang gambarnya itu dapat menunjukkan minatnya kepada sesuatu.

Pernah coba tanyakan ke anak agan, hal apa atau kegiatan apa yang mereka minati? Kebanyakan anak akan dengan jujur menyebut hal-hal yang diminati.

Seringkali saat anak diminta untuk menulis atau menyebutkan tiga hal atau lebih yang paling diminati, anak cenderung akan menunjukkan minat yang telah terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal-hal yang memberi mereka kesenangan.

1. Jadilah teman bagi anak yang menyenangkan. Itu saja dulu awalnya, karena pengalaman yang menyenangkan akan berdampak besar untuk anak.
2. Berikan aktifitas yang berhubungan dengan minatnya. Misalnya ke taman untuk bermain bola, atau sekedar menggambar bersama dirumah.
3. Persiapkan diri agan !. Hal yang sangat penting adalah saat anak banyak bertanya tentang kesukaannya itu, bila agan tidak siap menjawabnya maka sama saja dengan membuat "jurang" diantara anak dan minatnya itu
4. Rangsang keingintahuan anak pada minatnya. Bawalah ia ke perpustakaan, atau "browsing" dari hape agan tentang kesukaannya. Dan luangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak.
5. Berikan mainan atau alat-alat peraga yang sesuai dengan minat kesukaannya.
6. Tetap menjadi orangtua yang bijak dengan mengarahkan minat kepada hal yang positif.
7. Berikan anak asupan gizi yang cukup dan baik. Karena fisik yang sehat akan berpengaruh pada perkembangan minat.

Ternyata kesukaan terhadap apapun kalau berlebihan efeknya tidak baik. Ini Ane setuju gan, karena akan melalaikan mereka dari kegiatan lainnya yang lebih penting, misalnya ibadah. Yang penting anak-anak diajak untuk mengatur waktu dengan baik.
Bagi anak-anak menyenangi sesuatu pasti membuat mereka bahagia. Jadi jangan sampai orang tua membuat anak memilih antara hobinya atau orang tuanya. Karena ujungnya, anak cenderung akan lebih memilih orang tua yang mereka cintai dan meninggalkan hobinya tersebut.

Agan pernah berpikir bahwa anak-anak agan kelak akan menjalani profesi sebagaimana yang ada sekarang. Padahal, profesi yang ada di dekade kedua milenia ini belum ada saat kita kuliah dulu. Sebut saja digital artist, video blogger, buzzer dan sebagainya.
Artinya, ketika anak-anak dewasa nanti akan tumbuh banyak profesi-profesi baru yang bisa dijalankan anak-anak. Yang penting mereka tumbuh sebagai pribadi baik dan memahami diri dan kebutuhan lingkungannya.

Misalnya minat terhadap bermain game. Agan pasti berpikir game itu hanyalah sarana untuk bermain yang memiliki efek negatif. Ternyata, setelah mengetahui bahwa untuk membuat sebuah game itu banyak sekali bidang keilmuan yang bisa digali dan semuanya berawal dari aktifitas sederhana anak-anak.

Jadi orang tua jangan gaptek, agar bisa mengikuti perkembangan anak dan apa saja yang mereka butuhkan. Media belajar anak-anak sangat luas. Dan lewat minatnya, kita bisa bantu mengembangkannya lewat beragam media teknologi yang tersedia sekarang ini.

Jangan protes ketika anak-anak meminta sesuatu untuk mengasah minatnya. Jangan belum apa-apa bilang nggak boleh karena kita tidak punya uang dan waktu. Tentunya agan bisa menabung sedikit-sedikit untuk memberikan anak fasilitas untuk mengasah hobinya.

Mencoba terjun ke dunia mereka ternyata membuat pemahaman, bahwa anggapan kita terhadap minat anak tidak seburuk sangkaan kita. Banyak hal positif di dalamnya asal mereka tahu menggunakannya secara proporsional.

ummulatifah.blogspot.com/2008/09/menemukan-minat-anak.html
www.sakolabumi.com/berdamai-dengan-minat-anak
http://dahlansyuhada25.blogspot.co.i...para-ahli.html
beberapa literatur Psikologi Perkembangan
pemikiran TS dari bidang keilmuannya
Google