- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Indra berhenti cari keadilan jika dipanggil Jokowi atau meninggal


TS
rendymyid
Indra berhenti cari keadilan jika dipanggil Jokowi atau meninggal
Quote:

Quote:
Merdeka.com - Indra Azwan, pria berusia 57 tahun asal Malang, Jawa Timur, si pencari keadilan kini berada di Samarinda, Kalimantan Timur. Meski gagal menemui Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, dia disambut Wakil Gubernur Mukmin Faisyal di kantor Gubernur, Jalan Gadjah Mada, Samarinda.
Indra sempat mengantre di pelataran tunggu tamu, di halaman belakang kantor Gubernur, sebelum bertemu dengan Gubernur Awang Faroek. Setelah dipastikan Awang sedang tidak berada di tempat, Indra lantas bertemu dengan Wakil Gubernur Mukmin Faisyal sekitar pukul 13.00 WITA.
Dalam pertemuan singkatnya, Mukmin Faisyal mengapresiasi perjuangan Indra, menuntut keadilan terkait meninggalnya Rifki Andika yang tak lain adalah putranya sendiri, 23 tahun silam.
"Siapa pun kalau bersalah, harus diproses sesuai hukum yang berlaku, dan diselesaikan dengan tuntas," kata Mukmin dalam pertemuan dengan Indra Azwan, Selasa (14/6).
Kepada wartawan di Samarinda, Indra memastikan akan melakoni perjalanan kaki dia hingga 34 provinsi di Indonesia. Di Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda, merupakan provinsi ke-20, setelah sebelumnya belum lama ini, dia berada di Kalimantan Selatan. Indra tiba di Samarinda sejak Senin (13/6) kemarin.
"Saya akan memperjuangkan ini sampai tuntas, sampai titik darah penghabisan, sampai ajal menjemput saya," kata Indra.
"Keluarga mendukung penuh apa yang dilakukan, dan seandainya saya gugur di perjalanan, anak dan istri saya yang akan melanjutkan," tambahnya.
Masih diterangkan Indra, ada 2 hal yang bisa menghentikan langkahnya berkeliling Indonesia, yaitu dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara untuk menuntut keadilan, serta dia gugur dalam perjuangannya.
"Jika bertemu presiden, saya maunya ada hitam di atas putih. Tidak hanya omongan kosong, seperti para pejabat sebelumnya, yang tidak bisa pegang omongannya," ungkapnya.
Diketahui, putra Indra Azwan, Rifki Andika menjadi korban tabrak lari 23 tahun silam. Dia meminta pengusutan kasusnya hingga tuntas. Rifki menjadi korban tabrak lari yang dilakukan Kompol Joko Sumantri pada tahun 1993. Dalam sidang militer 2008 lalu, Joko divonis bebas pengadilan militer di Surabaya dengan alasan perkara kedaluwarsa.
Waktu itu, sempat 22 hari berjalan kaki dari Malang ke Jakarta demi menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akhirnya dia memutuskan sejak 9 Februari 2016 berkeliling Indonesia, dimulai dari Aceh. Di Kaltim, dia juga ingin menegakkan supremasi hukum dan keberpihakan pemerintah, dalam membela dan melindungi hak-hak rakyat Kalimantan Timur.
Indra sempat mengantre di pelataran tunggu tamu, di halaman belakang kantor Gubernur, sebelum bertemu dengan Gubernur Awang Faroek. Setelah dipastikan Awang sedang tidak berada di tempat, Indra lantas bertemu dengan Wakil Gubernur Mukmin Faisyal sekitar pukul 13.00 WITA.
Dalam pertemuan singkatnya, Mukmin Faisyal mengapresiasi perjuangan Indra, menuntut keadilan terkait meninggalnya Rifki Andika yang tak lain adalah putranya sendiri, 23 tahun silam.
"Siapa pun kalau bersalah, harus diproses sesuai hukum yang berlaku, dan diselesaikan dengan tuntas," kata Mukmin dalam pertemuan dengan Indra Azwan, Selasa (14/6).
Kepada wartawan di Samarinda, Indra memastikan akan melakoni perjalanan kaki dia hingga 34 provinsi di Indonesia. Di Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda, merupakan provinsi ke-20, setelah sebelumnya belum lama ini, dia berada di Kalimantan Selatan. Indra tiba di Samarinda sejak Senin (13/6) kemarin.
"Saya akan memperjuangkan ini sampai tuntas, sampai titik darah penghabisan, sampai ajal menjemput saya," kata Indra.
"Keluarga mendukung penuh apa yang dilakukan, dan seandainya saya gugur di perjalanan, anak dan istri saya yang akan melanjutkan," tambahnya.
Masih diterangkan Indra, ada 2 hal yang bisa menghentikan langkahnya berkeliling Indonesia, yaitu dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara untuk menuntut keadilan, serta dia gugur dalam perjuangannya.
"Jika bertemu presiden, saya maunya ada hitam di atas putih. Tidak hanya omongan kosong, seperti para pejabat sebelumnya, yang tidak bisa pegang omongannya," ungkapnya.
Diketahui, putra Indra Azwan, Rifki Andika menjadi korban tabrak lari 23 tahun silam. Dia meminta pengusutan kasusnya hingga tuntas. Rifki menjadi korban tabrak lari yang dilakukan Kompol Joko Sumantri pada tahun 1993. Dalam sidang militer 2008 lalu, Joko divonis bebas pengadilan militer di Surabaya dengan alasan perkara kedaluwarsa.
Waktu itu, sempat 22 hari berjalan kaki dari Malang ke Jakarta demi menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akhirnya dia memutuskan sejak 9 Februari 2016 berkeliling Indonesia, dimulai dari Aceh. Di Kaltim, dia juga ingin menegakkan supremasi hukum dan keberpihakan pemerintah, dalam membela dan melindungi hak-hak rakyat Kalimantan Timur.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ind...meninggal.html
0
2.1K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan