- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sawit : Antara Cinta Benci dan Solusi


TS
mhd.rahmadhani
Sawit : Antara Cinta Benci dan Solusi

Quote:
Quote:
Assalamualaikum Wr WB

Dari dulu, Produk kelapa sawit Indonesia menguasai pasar dunia. Data yang ane peroleh, Dari 59,6 juta ton produksi minyak sawit dunia pada 2014, sekitar 31,3 juta ton atau 52% dihasilkan dari Indonesia. Gabungan Asosiasi Pengusahan Kelapa Sawit Indonesia GAPKI mencatat, nilai ekspor minyak sawit sepanjang 2015 mencapai US$18,64 miliar atau sekitar Rp250 triliun lebih.
Jelas, di satu sisi ada keuntungan ekonomi yang direguk oleh Indonesia, namun di sisi lain muncul kekhawatiran terhadap seberapa ramah lingkungan bisnis kelapa sawit ini. Pembakaran lahan yang diasumsikan berasal dari para industri kelapa sawit, membuat ribuan orang menderita. Udara segar menjadi barang langka yang didapatkan para warga. Sudah puluhan korban tak berdosa yang mati sia-sia. Mereka menghirup asap berhari-hari tanpa jeda. Hingga akhirnya kumpulan asap bertahan lama di dalam rongga paru-paru mereka. Dan penyakit pun mulai berdatangan.
Pertanyaannya sekarang, “kepada siapa keresahan ini harus dialamatkan?”. Apakah kepada Presiden? kepada Industri? kepada pembakar lahan? Atau mungkin kepada diri kita sendiri?
Quote:
Quote:
Kawan, Tahukah kamu kalau hampir semua yang kita pakai saat ini menggunakan minyak kelapa sawit?
Ya, Coba kalian periksa setiap benda yang kalian gunakan sehari-hari. Apakah disana tertulis mengandung “palm oil atau kelapa sawit” atau mungkin sudah hasil turunan dari minyak kelapa sawit?. Seperti mentega, selai kacang, minyak goreng, sabun, sampo, deterjen, tinta, dan lain sebagainya.
Setiap produk yang disebutkan di atas mengandung minyak kelapa sawit dengan kadar yang berbeda dan fungsi yang berbeda pula. Diantaranya:
Lipstik: minyak sawit digunakan karena mempertahankan warna dengan baik, tidak meleleh pada suhu tinggi, dan memiliki rasa yang halus dan rasa menyenangkan.
Pizza: Ditambahkan pada pizza beku dan adonan pizza segar agar tidak saling menempel dan untuk meningkatkan tekstur.
Mie Instan: Minyak sawit digunakan hingga 20% dari berat sebungkus mie instan. Digunakan untuk pra-memasak mie sehingga yang kita lakukan adalah hanya tinggal menambahkan air panas.
Shampoo, minyak sawit digunakan sebagai bahan pendingin yang membantu mengembalikan minyak alami rambut.
Es krim: Kelapa sawit membuat beberapa es krim halus dan lembut.
Deterjen: Minyak sawit yang dimurnikan dapat digunakan untuk membuat sabun, deterjen dan produk pembersih lainnya.
Margarin: Minyak sawit digunakan dalam margarin karena padat pada suhu kamar dan bebas dari lemak trans.
Cokelat: Kelapa sawit membantu menciptakan penampilan yang halus dan mengkilap di beberapa cokelat.
Cookies: sifatnya yang semi-padat pada suhu kamar, minyak sawit digunakan untuk memberikan rasa lembut dan tekstur renyah saat dipanggang.
Sabun Mandi: Minyak sawit digunakan untuk kemampuannya untuk menghilangkan minyak dan kotoran dari rambut dan kulit juga untuk melembabkan.
Roti: sifat alami padat pada suhu kamar, stabil dan vegetarian, minyak sawit sekarang banyak digunakan di industri roti.
Produk-produk itulah yang memiliki imbas signifikan terhadap keadaan di Sumatera dan Kalimantan saat ini. Karena apa? Karena permintaan produsen yang terus membesar terhadap produk-produk ini, industri pun semakin membuka lahan kelapa sawit besar-besaran. Pembukaan lahan hutan tropis untuk menjadi lahan kelapa sawit secara tidak langsung didukung oleh para konsumen di luar sana.
Oleh sebab itu, Konsumen merupakan tingkat paling atas dalam rantai perdagangan. Artinya, Setiap barang yang dipilih oleh konsumen memiliki dampak besar terhadap lingkungan. lantas, bagaimana cara kita agar dapat berkontribusi terhadap kelanjutan dunia yang sudah semakin tua dan renta?
Quote:
Quote:
Ya, Pertanyaannya apa sumbangsih yang bisa kita berikan -khususunya saya pribadi-, demi menjaga keseimbangan alam yang diakibatkan oleh kelapa sawit?

Yang Pertama Jelas, Mengenali produk yang baik yaitu dengan cara melihat asal usul produk tersebut. Satu hal mudah untuk mengetahui produk kelapa sawit yang ramah lingkungan, kamu bisa mengecheck apakah pabrik pengolahan kelapa sawit tersebut sudah menjadi anggota Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). Didirikan pada tahun 2004, organisasi nirlaba ini menjadi salah satu organisasi yang diakui oleh dunia. organisasi ini sudah memiliki 2.300 anggota dari 78 negara termasuk Indonesia. Saat ini Industri sawit Indonesia telah berkontribusi sebesar 48% dari total kelapa sawit bersertifikat lestari (Certified Sustainable Palm Oil/CSPO) dan menjadi negara dengan keanggotaan terbesar di RSPO (Roundtable of Sustainable Palm Oil).

Namun, sayangnya produk-produk yang sudah menggunakan kelapa sawit ramah lingkungan belum semua memberikan keterangan jelas pada produknya. Konsumen belum bisa menemukan stiker berlabel RSPO pada produk-produk di pasaran. Padahal label ini sangat penting bagi konsumen, agar konsumen bisa memilih produk mana yang baik. Sehingga para konsumen dapat membeli dengan bijak. Disinilah tugas para konsumen untuk meminta produsen untuk menghadirkan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta memberikan label sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Quote:
Oke gan, kali ini itu aja yang dapat ane share berkaitan dengan Upaya memastikan bisnis kelapa sawit Indonesia Ramah lingkungan. Sebagai konsumen, kita dapat mendesak, produsen untuk menanam sawit dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Dengan hanya membeli produk-produk yang berlabel CSPO, produsen sawit yang belum memenuhi standar RSPO akan mau tidak mau ikut. Semoga! Hal ini Perlu dilakukan, demi mengurangi pembukaan/pembakaran lahan untuk perkebunan sawit yang selama ini telah membabat ribuan hektar hutan di Indonesia. Ane Yakin, Indonesia Bisa berkontribusi untuk menyelamatkan bumi kita yang tercinta ini !!!! Save our earth

0
4.2K
Kutip
55
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan