Subsidi Dipangkas, Menko Darmin: Harga Solar Pasti Naik

JAKARTA - Kementerian ESDM memastikan melakukan penghematan atau pemotongan anggaran subsidi BBM dan elpiji 3 kilogram dari Rp61,69 triliun menjadi Rp40,64 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. Pemangkasan subsidi bagi solar pun berubah dari Rp1.000 per liter menjadi Rp350 per liter.

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, subsidi dikurangi mau tidak mau harga naik.

"Harga tentu akan naik, nanti itu juga bisa mendorong harga barang naik, wlaaupun angka ga besar-besar banget," ujar Darmin Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Menurut Darmin, meski ada pemangkasan subsidi bukan berarti daya beli masyarakat berkurang. Pasalnya, masih ada subsidi-subsidi lain yang masih diberikan dan pemerintah hanya melakukan efisiensi pemberian subsidi tersebut.

"Bantalan sosial kan sudah ada bantuan sosial yang mulai mapan. Dia malah sistem makin lama diperbaikan dan arahnya bahkan pemberian subsidi pada 17 sektor itu sudah harus dipelajari supaya lebih efektif," tuturnya.

Sementara itu, terkait perubahan asumsi ICP dalam APBNP 2016, Darmin memperkirakan akan ada perubahan dari harga asumsi harga minyak dunia dalam APBN 2016 sebesar USD35 per barel. Hal ini tentunya setelah ada penghematan anggaran kementerian dan lembaga (K/L) dalam APBNP 2016.

"Ada pandangan sekitar USD40 per barel asumsi ICP. Tapi berapa masuknya nanti saya engga tahu," tandasnya.

(rzy)
http://economy.okezone.com/read/2016...lar-pasti-naik
------------------------



Langka Elpiji 3 Kg di Sukabumi Buat Harga per Tabung Melonjak Rp 22 Ribu

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI — Kelangkaan gas elpiji tiga kilogram mulai dikeluhkan sejumlah warga di Sukabumi. Hal ini karena, banyak warga yang membutuhkan gas untuk memasak.

Salah satu wilayah yang mengalami kelangkaan gas elpiji tiga kilogram terjadi di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Warga di wilayah tersebut harus antre untuk mendapatkan gas melon.‘’ Per tabungnya sekarang dijual Rp 22 ribu,’’ ujar salah seorang warga Cibadak Neng Sri (30 tahun) kepada wartawan Senin (13/6).

Sebelumnya harga tabung gas elpiji tiga kilogram hanya Rp 20 ribu. Sri mengatakan, warga terpaksa membeli gas melon dengan harga cukup tinggi karena tidak ada pilihan lain. Terlebih, ia dan warga lainnya sudah jauh-jauh mencari tempat yang masih menjual gas bersubsidi tersebut.

Kenaikan harga gas ini, ungkap Sri, sangat memberatkan bagi warga kurang mampu. Oleh karena itu ia berharap pemerintah bisa menurunkan harga dengan memasok tabung gas elpiji lebih banyak ke pasaran.

Warga lainnya dari Desa Sekarwang, Cibadak, Usman mengatakan, kelangkaan gas melon ini terjadi mulai dari tingkat pengecer, agen hingga pasar. Jika pun ada, maka harganya cukup mahal dibandingkan sebelumnya.

Salah seorang pengecer gas, Ubad (54 tahun) mengatakan, saat ini pengecer mendapatkan penurunan pasokan gas elpiji tiga kilogram dari agen.’’ Sebelumnya dapat 10-15 tabung, namun kini maksimal lima tabung,’’ ujar dia. Ubad mengaku tidak tahu alasan penurunan jumlah gas elpiji yang didistribusikan ke pengecer.
http://www.republika.co.id/berita/ek...jak-rp-22-ribu


















berkah bre!
depisit klo ndak cabut2 subsidi ya utang bre!
mau tuh cash flow keganggu PNS kagak bayaran !