Anggota Komisi II DPR, Arteria Dahlan mengaku prihatin dengan ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait orang bodoh nurut saja. Menurut dia, ucapan itu tidak pantas dilontarkan oleh pejabat publik.

"Saya sangat prihatin atas pernyataan Gubernur Ahok yang mengatakan 'orang bodoh nurut saja sama orang pintar," kata Arteria melalui pesan singkat kepada wartawan, Minggu (12/6/2016).

Dia menilai, pernyataan orang nomor satu di DKI Jakarta itu juga tidak pantas diucapkan di depan para pejabat lainnya. Karena, dalam diskusi itu dihadiri oleh sejumlah masyarakat pesisir Jakarta dan pejabat negara.

"Ini kan forum resmi, Ahok juga dalam kapasitasnya sebagai gubernur dan turut dihadiri perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perikanan, dan Kelautan serta Kemenko Kemaritiman yang harus pula dijaga kehormatannya," kata Arteria.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga mengatakan, sebagai seorang pemimpin, seharusnya Ahok tidak melontarkan kata seperti itu. Menurut dia, seyogianya Ahok memberikan penjelasan yang baik dan mudah dimengerti masyarakat luas.

"Sebagai gubernur harusnya Ahok tidak boleh arogan dan harus tahu diri. Jangan orang mau diskusi sambutannya sudah terkesan mewarning peserta diskusi dengan menyatakan kalau lebih pintar, 'ajari saya secara fair supaya tidak terjadi perdebatan konyol'. Kan itu hal yang lucu, terkesan tidak percaya diri, dan terkesan paranoid," pungkasnya.

Masih kata Arteria, harusnya Ahok lebih membuka diri dari segala macam kritikan dan masukan. Sebagai seorang pemimpin, Ahok sudah seharsunya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

"Ahok harus menjaga tutur kata, jangan sembarangan bicara. Menurut saya, Ahok juga enggak pintar-pintar amat dan jangan-jangan sikap reaksionernya yang sering disebut orang dengan istilah berani dan blak-blakan justru dikarenakan ingin menutupi kekurangannya," kata Arteria.

Sekadar diketahui, Komite Bersama Reklamasi Pantai Utara menggelar diskusi yang dihadiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Koordinator Kemaritiman. Peserta diskusi ini niatnya akan memberi masukan soal pembangunan dan rekomendasi kebijakan reklamasi di pesisir Jakarta.

Dalam sambutannya, Ahok memberi ungkapan untuk menjadi prinsip diskusi itu. Dia mengatakan, kalau jadi orang bodoh nurut saja.

Dalam diskusi, dihadiri juga oleh Pengamat lingkungan hidup, Fahri Lubis. Dia juga mengomentari sambutan Ahok itu. Kata dia, sebagai seorang pemimpin ucapan itu tidak layak dan tak pantas diucapkan.

SUMBER

Sepertinya, Ahok memang dilahirkan dari rahim yang kasar
ini orang memang gak bisa ngeliat situasi dan kondisi
MULUTNYA gak bisa dijaga
sangat tak pantas jika orang yang satu ini masih bertahan menjadi orang nomor satu di Ibukota