KIBLAT.NET, Serang – Saenih (53 tahun), pedagang nasi yang dirazia Satpol PP Pemkot Serang pada Rabu (08/06) lalu mengaku tak tahu adanya himbauan larangan berjualan makanan pada siang hari saat bulan Ramadhan.

Padahal, saat wartawan anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU)berkunjung ke rumahnya pada Ahad, (12/06) nampak surat edaran dan himbauan Pemkot Serang tertempel di kaca depan warung Saenih di dekat Pasar Rau, Kota Serang.

Menurut Saenih, surat edaran yang ditempel di depan warungnya itu sudah ada sebelum ia dirazia oleh petugas Satpol PP Kota Serang pada Rabu (08/06) lalu. Namun, ia mengaku tak bisa membaca isi himbauan itu karena buta huruf.

“Sebenarnya sudah ada, cuman ibunya kan masih dikunci pintunya. Belum dateng ibunya, tapi ada tulisannya juga gak ngerti apa tulisannya soalnya saya gak sekolah dulu. Jadi gak bisa baca, buta huruf,” kata Saenih kepada JITU.

Saenih mengaku tetap berjualan karena tidak tahu ada himbauan Pemkot Serang yang membatasi orang berjualan pada siang hari (yakni pukul 04.30-16.00) selama bulan Ramadhan.

http://www.kiblat.net/2016/06/13/but...pan-warungnya/