Quote:
Hola gan, bre, sist, nes, dan ho. Kangen banget ama kaskus ane seminggu g ada buat thread sama sekali. Kali ini ane mau bahas tentang suatu kata yang sakral. Beberapa bulan terakhir kita banyak sekali menemukan dimana-mana dengan kalimat, hastag, gambar maupun meme "Bahagia itu Sederhana Jika bla bla bla". Seakan akan ane kalau lihat ini kalimat kok ilusi banget ya. Percaya ane gan, bahagia tidak sesederhana itu.
Saya kutip quotes dari kang satria utama:
"Nggak setiap orang yang memposting tentang kebahagiaannya di Media Social benar-benar memang bahagia. Ada banyak hal yang tertutupi dan berusaha disembunyikan di balik itu semua. Pada intinya orang itu hanya ingin dilihat dan terlihat BAHAGIA.
Dan kemungkinan besar hanya dinding dan sudut-sudut kamar tidur orang tersebut sajalah yang tahu siapa sbenarnya diri dia dan apa saja yang setiap harinya dia tertawakan dan tangisi. "
Apakah agan bahagia hanya dengan memiliki ketenaran, kemewahan, kecantikan dll?
Apakah agan bahagia hanya dengan melihat ibu-ibu nyalarin lampu sein yang bener?
Apakah agan bahagia hanya dengan bisa nyongkel upil diujung idung?
Apakah agan bahagia hanya dengan melihat mantan sama agan balikan?
Saya yakin jawaban paling dalam hati agan yaitu tidak. Esensi dari bahagia itu kompleks gan + ukuran arti dari kebahagiaan setiap orang itu berbeda. Bukan hanya dengan dituang dalam sebuah meme yang lucu. Oke jika agan bahagia, tapi dalam hidup, dibalik kebahagiaan yang agan dapatkan. Selalu ada manusia lain yang terpaksa mengorbankan kebahagiaanya demi kebahagiaan agan.
Ada 1 film dimana quotes di film tersebut yang berjudul "Into to The Wild" dan itu bener-bener membuka mata saya, yaitu "Kebahagiaan hanya dapat dirasakan disaat kita bisa berbagi".
Berikut saya paparkan kenapa bahagia itu tidak sesederhana "HASTAG" yang beredar. Dan, apakah agan yakin sudah bahagia karena tidak melakukan beberapa penjelasan saya dibawah ini?.
1. Tertawa sampai Perut Sakit
Quote:
JIka boleh tahu, kapan sih agan bisa tertawa ampe perut agan kesakitan? Apakah dengan menjahili teman sampai anda tertawa itu tanda bahwa agan bahagia? TIDAK, bahagia tidak selucu itu.
Kapan terakhir kali agan berkumpul dengan teman lama Agan kemudian menceritakan kenangan lama maupun lainnya sampai perut agan kesakitan menahan tawa tersebut? Tentu sudah jarang sekali kan gan? Apalagi di jaman sekarang, yang ane lihat dunia manusia kecil banget, cuma sebesar 5 inci didepan matanya. Dulu, kalau saya sedang ngumpul, g ada tuh yang cengengesan sendiri. Ketawa kita real, ga seperti jaman sekarang. Contohnya hanya dengan melihat meme akan idiotnya seseorang bisa membuat cengengesan ga jelas. Ngenes banget gan, bahagia akan ke idiotan seseorang?
2. Bergumul di Luar Zona Nyaman agan
Quote:
Apakah dengan kondisi yang sekarang bisa membuat agan bahagia? Yakin gan?
Apa yang agan rasakan itu hanya ilusi belaka dari pembenaran akal agan akan esensi dari kebahagiaan itu sendiri. Dengan kondisi agan sekarang yang mungkin bisa dibilang "nyaman" itu tidak bisa sama sekali dibilang bahagia. Karena seperti yang kita tahu didalam zona nyaman agan tersebut akan ada titik dimana agan akan merasakan bosan dan jenuh. Setelah itu sekilas muncul perasaan ingin menemukan / melakukan hal lain dari kebiasaan agan. Tetapi karena sekali lagi pikiran agan takut untuk keluar dari zona tersebut, akhirnya itu hanyalah sebuah pikiran yang hanya numpang lewat dan membuat agan stuck disitu-situ saja. Bukankah bahagia itu jika kita bisa menemukan jati diri kita yang lain?
3. Berkenalan dengan Orang Baru
Quote:
Ga dipungkiri ya gan. Manusia jaman sekarang banyak banget temennya, tapi sayang. Hanya didunia maya.

Seberapa sering sih sekarang agan berkenalan dengan orang baru? Dalam hidup, selalu ada yang datang dan pergi. Untuk mencapai bahagia yang beres, kita harus berani berkenalan dengan orang baru di dunia nyata. Selain menambah banyak teman, kita bakal dapat banyak pengalaman yang berharga yang tidak bisa kita dapatkan hanya dengan curhat maupun chat ga jelas didunia maya. Terkadang, mendengar cerita dari seseorang itu lebih menyenangkan ketimbang kita nonton video di youtube yang menampilkan keidiotan seseorang.
4. Jangan Malu untuk Minta Tolong
Quote:
Semua manusia itu tidak ada yang bisa melakukan semuanya serba sendiri. Selalu ada kalanya kita buntu maupun stuck dalam melakukan sesuatu. Rasa ga enak, malu, gengsi kadang membuat agan enggan minta tolong ama orang lain. Hanya karena takut dinilai tidak mampu dsb akhirnya agan kesulitan sendiri. Jika agan memang bener-bener kesulitan dalam melakukan sesuatu, minta tolonglah keteman agan yang bisa dan ga perlu malu. Yang penting tau diri. Misalnya jangan minta tolong pas lagi ada maunya aja. Dengan begini setidaknya hidup agan terasa lebih ringan
5. Stop Mengeluh, Stop Alasan, Cari Solusinya
Quote:
Sekarang, banyak banget tipikal orang yang seperti ini. Apa-apa ngeluh, becek dikit ngeluh, dikit-dikit ngeluh. Masalah dalam hidup agan tidak akan selesai jika setiap harinya pikiran agan hanya mencari sesuatu untuk menyalahkan keadaan tersebut.
Jika agan tidak menyukai sesuatu, agan rubah.
Jika agan tidak bisa merubah hal tersebut, rubah sikap agan. "JANGAN KOMPLAIN"
Mengeluh, mencari alasan dsb itu hanya membuang waktu agan yang berharga. Jadi tolong, dikurang-kurangin gan.
6. Berani Jujur Walau Sakit
Quote:
Milih mana gan, dimanjain oleh kebohongan yang manis atau ditampar kejujuran yang pahit? Logika sederhananya, sekali jujur, agan nggak perlu lagi menjelaskan ulang. Sedangkan sekali berbohong, agam perlu tutup-lobang-gali-lobang membuat kebohongan baru, berkali-kali, sampai akhirnya kebohongan itu terungkap dengan sendirinya.
Dan lagi, menjalani hidup yang dihantui kebohongan akan membuat diri agan seperti pecundang gembel. Selalu ada rasa bersalah yang membuntuti, bikin agan gak akan pernah bisa tenang. Jika sulit untuk jujur kepada orang lain, mulailah dengan belajar jujur kepada diri agan sendiri.
7. Berbagi
Quote:
Banyak manusia yang galau untuk mencapai kebahagiaan yang tidak bisa didapat karena orang tersebut hanya memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri. Seperti yang saya bilang. Bahagia itu ibarat rumus dimana jika agan bahagia, selalu ada yang berkorban. Dan itu tidak akan berubah.
Berbagi tidak hanya dengan memberikan uang, makanan, dsb.
Banyak cara seperti berbagi cerita kita, berbagi senyuman, berbagi kenangan dll. Seberapa sering sih agan berani berbagi kebahagiaan atau mengorbankan kebahagiaan untuk membuat orang lain bahagia? HITUNGAN JARI
Bukan hidup bahagia namanya jika dibalik kebahagiaan agan ada orang lain yang terluka.
Jadi mulai sekarang, tunjukan jika agan bahagia dengan cara membagi kebahagiaan agan tersebut ke orang lain. Berbagi kepada orang lain itu nikmat dan senangnya bukan main gan. Tapi nyatanya sekarang yang ada dan yang kita lihat hanyalah kebahagiaan palsu dari pengorbanan orang lain dibelakangnya.
Quote:
Bagaimana gan? Dari beberapa hal yang saya tulis, pertanyaan saya cuma 1. Yakinkah agan bahwa untuk mencapai kebahagiaan itu sesederhana seperti banyak hastag yang beredar saat ini?[/img]